16
dapat berupa peraturan perundang-undangan, buku, tulisan ilmiah dan karya-karya ilmiah lainnya. Penelitian kepustakaan library research dalam penelitian ini
ditekankan pada pengambilan data sekunder yang dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan berupa :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, Kitab Undang- Undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Hukum
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan obyek penelitian adalah merupakan bahan hukum primer.
b. Bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,
berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato yang berhubungan dengan penelitian ini adalah merupakan bahan
hukum sekunder. c.
Bahan hukum tertier, kamus hukum, kamus ekonomi, kamus bahasa Inggris, Indonesia, Belanda dan artikel-artikel lainnya baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri, baik yang berdasarkan civil law maupun common law yang bertujuan untuk mendukung bahan hukum primer dan sekunder.
4. Alat Pengumpulan Data
Seluruh data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini, dikumpulkan dengan mempergunakan studi dokumen atau studi kepustakaan sebagai alat
pengumpul data. Penelitian Pustaka dimaksud merupakan penelitian bahan hukum
Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008
17
primer yaitu peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hukum perusahaan, khususnya mengenai analisis hukum kedudukan rapat umum pemegang
saham pada perseroan terbatas di lihat dari anggaran dasar. Pada tahap awal pengumpulan data, dilakukan inventaris seluruh data dan
atau dokumen yang relevan dengan topik pembahasan. Selanjutnya dilakukan pengkategorian data-data tersebut berdasarkan rumusan permasalahan yang telah
ditetapkan. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode analisis yang sudah dipilih.
5. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dengan studi kepustakaan tersebut selanjutnya dianalisis dengan mempergunakan metode analisis kualitatif yang didukung oleh
logika berpikir secara deduktif. Dipilihnya metode analisis deduktif adalah agar gejala-gejala normatif yang diperhatikan dapat dianalisis dari berbagai aspek secara
mendalam dan terintegral antara aspek yang satu dengan yang lainnya. Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diabstraksi untuk
menentukan konsep-konsep yang lebih umum. Konsep yang lebih umum sebagai hasil abstraksi merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan yang dalam
pendiskripsiannya didukung oleh argumentasi-argumentasi yang diperoleh dari data- data sekunder yang sudah ada. Dengan demikian data yang dikumpulkan, termasuk
kaidah-kaidah hukum merupakan data berkarakter khusus sedangkan hasil abstraksi dari data tersebut adalah konsep yang bersifat lebih umum, sesuai dengan pendekatan
logika deduktif.
Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II PENGATURAN RUPS DI DALAM ANGGARAN DASAR
PERSEROAN TERBATAS
A. Rapat Umum Pemegang Saham
Secara teoritis Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah organ tertinggi dalam suatu perseroan terbatas dan memegang segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada organ perusahaan lainnya.
23
RUPS merupakan tempat berkumpulnya para pemegang saham untuk membahas segala sesuatu yang
berhubungan dengan perseroan. Forum ini yang memutuskan hal-hal yang penting dari suatu perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas hanya kepada pengangkatan
atau pemberhentian komisaris dan direktur, mengesahkan neraca rugi laba, memutuskan pembagian dividen, mengubah anggaran dasar, menyetujui atau tidak
menyetujui merjer, akuisisi dan konsolidasi, bahkan membubarkan perusahaan. Dalam RUPS juga mempunyai hak untuk memperoleh segala keterangan dari
pengurus perseroan dalam hal ini direksi dan komisaris yang berkaitan dengan kepentingan perseroan.
24
Dapat diketahui bahwa RUPS terbagi dalam dua macam. Pertama, RUPS tahunan, yang diselenggarakan setahun sekali menurut waktu dan tempat yang
ditentukan dalam anggaran dasar. Kedua, RUPS luar biasa, yang diselenggarakan
23
Misal dalam Pasal 63 ayat 2 ditetapkan, RUPS berhak memperoleh segala Keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari direksi dan komisaris. Artinya kewenangan RUPS
tersebut tidak mungkin dilimpahkan kepada organ-organ lainnya.
24
Hal ini dapat dicontohkan jika terdapat keraguan laporan tahunan, maka sebelum sampai mengambil keputusan sah tidaknya laporan tersebut, RUPS berhak menanyakan kepada direksi dan
komisaris tentang kebenaran laporan itu.
18
Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008
seaktu-waktu, atas permintaan pemegang saham, komisaris, direktur, bahkan juga atas perintah pengadilan.
Oleh karena, RUPS sebagai organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan terbatas, maka RUPS sangat penting kehadiran dan kedudukannya. Dengan
demikian penyelenggaraan RUPS merupakan sesuatu keharusan dan wajib dilakukan. Selain itu juga bahwa segala putusan-putusan yang dibuat oleh RUPS wajib untuk
ditaati dan dilaksanakan oleh direksi atau komisaris perseroan terbatas. Setiap organ dalam perseroan terbatas diberi kebebasan bergerak untuk
melakukan tindakan dengan catatan bahwa hal tersebut dilakukan dengan dasar dan tujuan untuk kepentingan perseroan terbatas.
Selanjutnya, Pasal 64 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 76 UU No.1 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, menentukan tempat
RUPS. Ayat 1 menyebutkan, bahwa RUPS diadakan di tempat kedudukan perseroan atau tempat perseroan melakukan kegiatan usahanya, kecuali ditentukan
lain dalam Anggaran Dasar. Tempat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus terletak di wilayah Negara Republik Indonesia [ayat 2]. Jadi RUPS tidak dapat
dilakukan di luar wilayah Negara Republik Indonesia, walaupun, umpamanya, perseroan terbatas yang bersangkutan 100 sahamnya dimiliki oleh investor asing.
UUPT tidak mencantumkan acara rapat dalam RUPS tahunan dan RUPS lainnya yang diselenggarakan sewaktu-waktu secara spesifik. Dengan demikian boleh saja
acara rapat mengenai, umpamanya, perubahan Anggaran Dasar, mengalihkan atau menjadikan jaminan harta perusahaan, atau merjer, akuisisi dan konsolidasi
Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008
diputuskan dalam rapat tahunan, asal korum dan pemungutan suara dilakukan sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam UUPT.
1. Kekuasan dan Kewenangan RUPS