Kekuasan dan Kewenangan RUPS

diputuskan dalam rapat tahunan, asal korum dan pemungutan suara dilakukan sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam UUPT.

1. Kekuasan dan Kewenangan RUPS

Berdasarkan uraian diatas bahwa perseroan terbatas merupakan kumpulan atau asosiasi modal, yang oleh UUPT diberi status sebagai badan hukum. Dengan demikian pada hakikatnya perseroan terbatas itu adalah wadah kerja sama dari pada pemilik modal atau pemegang saham yang dijelmakan dalam RUPS. Artinya bahwa RUPS sebagai organ perseroan terbatas memiliki kekuasaan dan kewenangan yang tertinggi yang tidak dimiliki atau diserahkan kepada organ perseroan lainnya dalam batas yang ditentukan dalam UUPT maupun anggaran dasarnya. Inilah yang dinamakan dengan wewenang eksklusif exclusive authorities RUPS. 25 Wewenang eksklusif RUPS yang ditetapkan dalam UUPT tidak dapat ditiadakan selama tidak ada perubahan UUPT. Sedangkan wewenang eksklusif dalam anggaran dasar semata-mata berdasarkan kehendak RUPS yang disahkan dan disetujui oleh Menteri Kehakiman yang dapat diubah melalui perubahan anggaran dasar sepanjang tidak bertentangan dengan UUPT. 26 Adapun kewenangan RUPS yang dinyatakan dalam UUPT dapat dilihat dalam Pasal-Pasal yang mengatur tentang, yaitu : 25 Racmadi Usman, Op.Cit, h. 128 Lihat juga dalam Pasal 63 UUPT yang menyatakan : 1. RUPS mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang ini data atau anggaran dasar. 2. RUPS berhak memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari direksi atau komisaris 26 Ibid., hal. 130 Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008 a. Penetapan perubahan anggaran dasar. 27 b. Pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan perseroan terbatas atau pengalihannya. 28 c. Penetapan dan penambahan dan pengurangan modal perseroan terbatas. 29 d. Persetujuan laporan dan pengesahan perhitungan tahunan. 30 e. Penetapan penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan perseroan terbatas. 31 f. Pengangkatan, pemberhentian dan pembagian tugas wewenang Direksi dan Komisaris perseroan terbatas. 32 g. Persetujuan atas penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perseroan terbatas. 33 h. Penetapan pembubaran perseroan terbatas. 34 Wewenang RUPS tersebut terwujud dalam bentuk jumlah suara yang dikeluarkan dalam setiap rapat. Hak suara dalam RUPS dapat digunakan untuk berbagai maksud dan tujuan diantaranya ialah menyutujui atau menolak, yaitu : 35 27 Pasal 14 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 19 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas 28 Pasal 31 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 38 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 29 Pasal 34 dan Pasal 37 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 41 dan Pasal 44 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 30 Pasal 60 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 66 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 31 Pasal 61 dan Pasal 62 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 70 dan Pasal 71 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 32 Pasal 81, 91, 92, 95 dan Pasal 101 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 94, 105, 111, 113 dan 118 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 33 Pasal 103 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 122 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 34 Pasal 114 UU No.1 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan Pasal 127 UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 35 Rachmadi Usman, Op. Cit, hal. 131 Laura Ginting: Analisis Hukum Kedudukan Rapat Umum Pemegang Saham Pada Perseroan Terbatas Dilihat Dari Anggaran Dasar, 2008. USU e-Repository © 2008 a. Rencana perubahan anggaran dasar. b. Rencana penjualan aset dan pemberian jaminan hutang c. Pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi danatau komisaris d. Laporan Keuangan yang disampaikan oleh direksi e. Pertanggungjawaban direksi f. Rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan g. Rencana pembubaran perseroan

2. Pemanggilan RUPS