Hakikat Perseroan Perbuatan Hukum PT

B. STATUS PERBUATAN HUKUM YANG DILAKUKAN ORGAN PT SEBELUM DAN SESUDAH PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN PT

1. Hakikat Perseroan

Perseroan adalah persekutuan modal asosiasi modal yang oleh undang- undang diberi status badan hukum. Maka tidak salah bila dikatakan bahwa sesungguhnya perseroan adalah : 1. Badan hukum, yaitu subjek hukum mandiri; dan 2. Sekaligus wadah perwujudan kerjasama para pemegang saham. 7 Hakikat perseroan sebenarnya berlaku sebagai pembatasan kewenangan bertindak perseroan yang bersangkutan. 8 Perbedaan antara manusia dan badan hukum adalah bahwa manusia dapat melakukan apa saja yang tidak dilarang oleh hukum, sedangkan badan hukum dapat melakukan apa yang secara eksplisit atau implisit diizinkan oleh hukum atau anggaran dasarnya. 7 Agus Budianto, Seri Hukum Perusahaan Kedudukan Hukum dan Tanggung-jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 42. 8 Janet Dine, Company Law, London : The Macmillan Press, LTD, 1991, hlm. 9 menyebutkan pembatasan kewenangan pada perseroan terbatas merupakan suatu pembatasan dari organ yang ditentukan di dalam anggaran dasarnya. Janet menyebutkan juga, sebenarnya ada 2 dua cara menyikapi pembatasan tersebut, yaitu pertama : Masalah saham-saham atau memberikan jaminan kepada anggota ketika perusahaan itu bangkrut. Dalam hal ini jika suatu perusahaan anjlok maka sudah menjadi tanggung-jawab pemegang saham masing-masing sebesar saham yang dimiliki. Dan yang kedua adalah mengenai pembagian saham pada perushaan tersebut. Dalam hal ini ditentukan pembatasan dalam jumlah saham yang dapat dimiliki. Frianta Felix Ginting. M: Status Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Organ Perseroan Terbatas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Status Badan Hukum, 2008. USU e-Repository © 2008

2. Perbuatan Hukum PT

UUPT sebenarnya sudah mengatur tentang kapan perbuatan hukum dan tanggung-jawab PT itu telah melekat pada PT itu sendiri selaku badan hukum. Perbuatan hukum dan tanggung-jawab itu terbagi dalam beberapa fase tahap : a. Fase persiapan pendirian PT. Ketika PT belum berdiri, dan para pendiri mempersiapkan pendirian suatu PT, maka perbuatan hukum yang berkaitan dengan kepemilikan saham dan penyetorannya yang dilakukan oleh calon pendiri sebelum perseroan didirikan, harus dicantumkan dalam akta pendirian Pasal 12 ayat 1 UUPT. Dan jika hal tersebut tidak dipenuhi, perbuatan hukum tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban serta tidak mengikat perseroan Pasal 12 ayat 4 UUPT. Jadi, untuk mengikat agar perseroan bertanggung-jawab terhadap hak dan kewajiban yang timbul akibat perbuatan hukum yang dilakukan calon pendiri pada fase persiapan pendirian PT, maka perbuatan hukumnya yang berkaitan dengan susunan, dan penyertaan modal serta susunan saham perseroan harus dicantumkan atau dilekatkan pada akta pendiriannya. Tanpa hal ini dilakukan, maka perbuatan hukum tersebut tidak menimbulkan hak dan kewajiban bagi perseroan. b. Fase pada saat PT telah didirikan dengan akta notaris tetapi belum disahkan sebagai badan hukum. Pada fase yang kedua ini, syaratnya adalah harus ada tindakan dari perseroan untuk menghilangkan tanggung-jawab pendiri dan mengalihkannya pada Frianta Felix Ginting. M: Status Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Organ Perseroan Terbatas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Status Badan Hukum, 2008. USU e-Repository © 2008 perseroan. Dengan demikian, berdasarkan Pasal 14 ayat 1 UUPT, perbuatan hukum atas nama perseroan hanya boleh dilakukan oleh semua anggota direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota dewan komisaris perseroan. c. Fase setelah PT mendapat pengesahan sebagai badan hukum. PT yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM, maka PT itu murni bertanggung-jawab sebagai badan hukum, dan sebagai badan hukum, PT mempunyai kekayaan sendiri yang terpisah dengan kekayaan pengurusnya. Dan sebagai badan hukum, PT seperti manusia pada umumnya dapat dibebani hak dan kewajiban.

3. Organ PT dalam UU No. 40 Tahun 2007