Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung-jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta
memberi nasihat kepada direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris bukan hanya dapat memberikan koreksi kepada direksi, melainkan pula untuk
memberikan jalan keluar jika terdapat kelemahan-kelemahan yang dialami direksi.
6
7. Metode Penelitian
a. Sifat Penelitian
Sifat penelitian dalam tesis ini adalah deskriptif analisis. Dengan demikian, dalam penelitian ini tidak hanya ditujukan untuk mendeskripsikan gejala-gejala atau
fenomena-fenomena hukum yang terkait dengan kepastian hukum dalam Perseroan Terbatas, akan tetapi lebih ditujukan untuk menganalisis fenomena-fenomena hukum
tersebut dan kemudian mendeskripsikannya secara sistematis sesuai dengan kaidah- kaidah penulisan.
b. Data dan Bahan Penelitian Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah dalam wujud
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Bahan hukum
6
Vide Pasal 1 angka 4, 5 dan 6 UUPT.
Frianta Felix Ginting. M: Status Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Organ Perseroan Terbatas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Status Badan Hukum, 2008.
USU e-Repository © 2008
primer adalah bahan hukum yang bersifat mengikat. Ketiga jenis data tersebut diperlukan untuk menjawab permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yakni :
a. bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan merupakan landasan utama untuk dipakai dalam rangka penelitian ini, yakni Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Kitab Undang-undang Hukum Dagang, dan peraturan
perundang-undangan lainnya. b. Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato yang berhubungan dengan
penelitian ini. c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, kamus ekonomi, kamus bahasa Inggris, Indonesia, Belanda dan artikel-artikel lainnya
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, baik yang berdasarkan civil law maupun common law, dan sebagainya.
c. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui penelitian kepustakaan library research untuk mendapatkan konsepsi teori atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan objek telaahan penelitian ini yang dapat berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku dan karya-karya ilmiah lainnya.
Frianta Felix Ginting. M: Status Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Organ Perseroan Terbatas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Status Badan Hukum, 2008.
USU e-Repository © 2008
d. Alat pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan dengan studi dokumen
yang dikumpulkan dengan mempergunakan studi pustaka sebagai alat pengumpulan data yang dilakukan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara USU, baik
melalui penelusuran katalog maupun browsing internet. Pada tahap awal pengumpulan data, dilakukan inventaris seluruh data dan atau
dokumen yang relevan dengan topik pembahasan. Selanjutnya dilakukan pengkategorian data-data tersebut berdasarkan rumusan permasalahan yang telah
ditetapkan. e. Analisis
Data Data yang telah dikumpulkan dengan studi kepustakaan tersebut selanjutnya
dianalisis dengan mempergunakan metode analisis kualitatif yang didukung oleh logika berpikir secara induktif. Dipilihnya metode analisis induktif adalah agar
gejala-gejala normatif yang diperhatikan dapat dianalisis dari berbagai aspek secara mendalam dan terintegral antara aspek yang satu dengan yang lainnya.
Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diabstraksi untuk menentukan konsep-konsep yang lebih umum. Konsep yang lebih umum sebagai hasil abstraksi
merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan yang dalam pendeskripsiannya didukung oleh argumentasi-argumentasi yang diperoleh dari data-data sekunder yang
sudah ada.
Frianta Felix Ginting. M: Status Perbuatan Hukum Yang Dilakukan Organ Perseroan Terbatas Sebelum Dan Sesudah Memperoleh Status Badan Hukum, 2008.
USU e-Repository © 2008
B. STATUS PERBUATAN HUKUM YANG DILAKUKAN ORGAN PT SEBELUM DAN SESUDAH PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN PT