Karakteristi Fisik Tanah Sawah

2. Kondisi permukaan tanah sawah memungkinkan hara tercuci lebih cenderung tertampung kembali ke lahan bawahnya daripada keluar dari sistem tanah 3. Fosfor lebih mudah tersedia bagi padi sawah. 4. Populasi aktif mikroorganisme penambat nitrogen mempertahankan oksigen organik. Menurut Prasetyo dkk, 2004 Faktor penting dalam proses pembentukan profil tanah sawah adalah genangan air permukaan dan penggenangan serta pengeringan yang bergantian. Proses pembentukan tanah sawah meliputi berbagai proses, yaitu a Proses utama berupa pengaruh kondisi reduksi-oksidasi redoks yang bergantian, b penambahan dan pemindahan bahan kimia atau partikel tanah dan c perubahan sifat fisik, kimia dan marfologi tanah, akibat penggenangan pada tanah kering yang disawahkan, atau perbaikan drainase pada tanah rawa yang disawahkan. Tanah yang baik untuk areal persawahan adalah tanah yang mampu memberikan kondisi tumbuh tanaman padi. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu topografi, porositas tanah yang rendah, sumber air alam, serta modifikasi sistem alam oleh kegiatan manusia Suparyono dan Setyono, 1997.

2.1. Karakteristi Fisik Tanah Sawah

Tanah sawah bukanlah merupakan terminilogi klasifikasi untuk suatu jenis tanah tertentu, melainkan istilah yang menunjukkan cara pengelolaan berbagai Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 jenis tanah untuk budidaya padi sawah. Secara fisik, tanah dicirikan oleh terbentuknya lapisan oksidatif atau aerobik diatas lapisan reduktif atau anaerobik dibawahnya sebagai akibat penggenangan Patrick dan Redy, 1978. Sifat fisik tanah sangat menentukan kesesuaian suatu lahan dijadikan lahan sawah. Identifikasi dan karakterisasi sifat fisik tanah mineral memberikan informasi untuk penilaian kesesuaian lahan terutama dalam hubungannya dengan efisiensi penggunaan air. Jika lahan akan disawahkan, sifat tanah yang sangat penting untuk dinilai adalah tekstur, struktur, drainase dan permeabilitas dan tinggi muka air tanah. Sifat – sifat tersebut berhubungan erat dengan pelumpuran dan efisiensi penggunaan air irigasi Sys, 1985. Tanah sawah beririgasi umumnya diolah dengan cara pelumpuran pudding. Pengaruh pelumpuran terhadap sifat fisik tanah menjadi sangat spesifik pada lahan sawah dan sekaligus memberikan indikasi perbedaan perubahan sifat fisik tanah antara tanah yang disawahkan dengan tanah yang tidak disawahkan Prasetyo dkk, 2004. Sistem penanaman padi disawah biasanya didahului oleh pengolahan tanah secara sempurna seraya petani melakukan persemaian. Mula-mula sawah dibajak, pembajakan dapat dilakukan dengan dengan mesin, kerbau atau melalui pencangkulan oleh manusia. Setelah sawah dibajak tanah dibiarkan selama 2-3 hari, namun dibeberapa tempat tanah dapat dibiarkan sampai 15 hari. Selanjutnya tanah dilumpurkan dengan cara dibajak lagi untuk kedua atau bahkan ketiga kalinya 3-5 hari menjelang tanam. Setelah itu bibit hasil semaian ditanam. Pembajakan pelumpuran tanah yang biasa dilakukan petani ternyata Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 menyebabkan banyak butir tanah halus dan unsur hara terbawa air irigasi. Apabila pengelolaan tanah sempurna dilahan sawah bertujuan untuk menyiapkan media tumbuh dan mengendalikan gulma maka efisiensinya perlu dipertanyakan Utomo dan Nazaruddin, 1966. Suatu jenis tanah hydrosol lainnya yang penting dinegara kita adalah “Paddy Soil”. Meskipun demikian sebahagian besar para ahli masih meragukan atau sama sekali tidak menyetujui untuk menempatkan jenis tanah ini sebagi jenis tersendiri, karena sifatnya yang berbeda-beda dan hanya merupakan perkembangan dari jenis-jenis tanah. Jenis tanah ini akibat persawahan dengan menggenangi tanah sawah untuk waktu yang agak lama selama pertumbuhan padi, sehingga terjadi proses pemindahan senyawa besi dan mangan dari lapisan atas dan diendapkan di lapisan bawah, pendataran permukaan tanah yang miring dan air irigasi pada permukaan tanah. Sifat fisik tanah akibat pembentukan padas akan menghambat drainase dan dalamnya akar tanaman tetapi tidak menghambat akar ke samping Darmawijaya, 1997 .

2.2. Karakteristik Kimia Tanah Sawah