Sifat Kimia Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun

dipertukarkan sehingga secara ESP juga tidak berbeda nyata. Hal ini disebabkan nilai ESP sangat ditentukan oleh besarnya nilai kation-kation yang dapat dipertukarkan.

2. Sifat Kimia

Setelah data diolah secara statistik dapat diketahui bahwa tanah sawah yang terkena sunami berpengaruh sangat nyata meningkatkan pH tanah dibandingkan dengan tanah sawah yang tidak terkena Tsunami. Adanya peningkatan pH tanah hal ini diduga bahwa dengan terjadinya Tsunami maka terjadi peningkatan kation - kation basa terutama Na, K, Mg yang bersumber dari air laut dimana kation basa tersebut terakumulasi di dalam tanah dan membentuk senyawa-senyawa basa sehingga pH tanah meningkat. Menurut Hakim, dkk., 1986 bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah macam kation yang terjerap dalam koloid tanah, bila tanah tersebut mengandung natrium lebih tinggi akan menyebabkan nilai pH tanah lebih tinggi walaupun kejenuhan basa tanahnya sama. Hal ini disebabkan oleh koloid yang kaya Na sukar mendisosiasikan ion hidrogen sehingga sumbangan ion hidrogen rendah sekali dalam larutan tanah. pH tanah menentukan mudahnya unsur hara diserap tanaman pada pH tanah mendekati netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air. Kadar Nitrogen total tanah menurun secara nyata akibat Tsunami pada kedalaman 0-20 cm pada jarak 1500 m dari tanah sawah yang tidak terkena Tsunami , tetapi pada kedalam 20-40 cm kejadian Tsunami berpengaruh tidak Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 nyata terhadap kadar nitrogen total tanah. Adanya penurunan kadar nitrogen total tanah hal ini disebabkan bahwa tanah sawah yang terkena Tsunami terjadi peningkatan kadar garam tanah sehingga vegetasi yang tumbuh di lahan tersebut terbatas akibatnya penambahan bahan organik tanah sangat sedikit yang mengakibatkan nitrogen dalam tanah menurun. Hal ini sesuai dengan pendapat Harjowigeno, 1986 bahwa salah satu sumber unsur hara nitrogen adalah dari bahan organik tanah yang telah mengalami proses dekomposisi secara sempurna. Hasil rata-rata kadar nitrogen total tanah juga termasuk rendah bila dibanding dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor. Fungsi Nitrogen adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman untuk pertumbuhan protein. Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau dan segar. Sebaliknya yang kekurangan N tanaman akan menjadi kerdil karena pertumbuhan terhambat, daun-daun akan berwarna kuning dan keguguran.. P-tersedia tanah menurun secara tidak nyata pada kedalaman 0-20 cm akibat Tsunami dibanding dengan tanah sawah yang tidak kena Tsunami, tetapi pada kedalaman 20-40 terjadi peningkatan P-tersedia tanah tetap juga secara tidak nyata. Tidak adanya pengaruh Tsunami terhadap P-tersedia tanah hal ini diduga bahwa air laut yang masuk ke dalam tanah tidak banyak mengandung hara fosfor, tetapi bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor rata-rata ketersediaan P-tanah tinggi di semua jenis tanah yang diamati. Kalium dapat ditukar secara tidak nyata meningkat pada jarak 1500 m dari tanah sawah yang tidak kena Tsunami. Hal ini diduga pada tanah sawah yang Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 lebih dekat kepantai lebih tinggi kandungan kaliumnya yang kemungkinan besar berasal dari rembesan air laut yang lebih besar dibanding dengan yang lebih jauh dari tepi pantai. Hal ini sejalan dengan Hakim, dkk., 1986 bahwa salah satu sumber unsur hara kalium adalah air laut, dimana air laut tersebut mengandung lebih kurang 0.04 K 2 O. Rata-rata kalium dapat ditukar juga tergolong rendah bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor Tsunami berbeda tidak nyata terhadap magnesium dapat ditukar, hal ini diduga bahwa kadar garam yang berasal dari air laut yang terbawa kandungan magnesiumnya rendah sehingga tidak mempengaruhi ketersediaan magnesium tanah, tetapi bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor rata-rata magnesium yang dapat dipertukarkan disemua jenis tanah yang diamati tergolong tinggi hal ini diduga pada dasarnya tanah tersebut mengandung magnesium yang tinggi yang mungkin berasal dari mineral primer tanah seperti biotit, dolomit dal lain-lain. Kalsium dapat ditukar berpengaruh tidak nyata akibat Tsunami. Hal ini diduga bahwa kadar garam yang berasal dari laut tidak mempengaruhi kalsium tukar hal ini disebabkan sumber utama kalsium adalah dari mineral tanah seperti kalsit dan dolomit melalui proses pelapukan. Tsunami juga tidak berpengaruh nyata terhadap Natrium dapat ditukar, hal ini diduga bahwa Tsunami yang terjadi adalah dalam waktu singkat sehingga tidak terjadi penggenangan yang lama pada tanah-tanah sawah, disamping itu diduga terjadi proses pencucian akibat di daerah Aceh umumnya rata-rata curah hujan Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 tinggi. Rata-rata natrium tukar tanah termasuk sedang bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor. Kapasitas tukar kation tanah dan kejenuhan basa berpengaruh tidak nyata akibat Tsunami. Hal ini diduga bahwa KTK tanah dipengruhi oleh reaksi tanah, tekstur tanah, jenis mineral liat, bahan organik tanah dan pengapuran Hal ini juga didukung oleh Foth, H.D., 1988 bahwa semakin tinggi pH tanah KTK tanah akan semakin meningkat demikian juga kadar bahan organik tanah dan pengapuran tanah juga akan meningkatkan KTK tanah, dan rata-rata KTK tanah yang diamati termasuk kriteria sedang bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor . Rata-rata kejenuhan basa tergolong rendah bila kita bandingkan dengan kriteria kesuburan tanah menurut LPP Bogor hal ini diduga rendahnya kation tukar seperti K, Na dan Ca sehingga walaupun Mg tukar tinggi kalau kation yang lain rendah maka akan mempengaruhi rata-rata kejenuhan basa tanah. Bila dilihat parameter rata-rata kesuburan tanah secara keseluruhan termasuk dalam kriteria rendah kecuali P-tersedia dan Mg tukar,baik pada tanah sawah yang terkena Tsunami maupun yang tidak untuk itu perlu penambahan unsur hara N, K dan Ca baik melalui pupuk buatan mapun pupuk organik agar terjadi peningkatan ketersediaan unsur hara bagi tanaman padi, karena unsur hara tersebut merupakan unsur hara makro yang diperlukan dalam jumlah relatif banyak bagi tanaman. Penggunaan Pupuk nitrogen N dalam bentuk urea dilahan sawah dengan cara disebar memberikan efisiensi yang sangat rendah 20-30. Lebih dari dari Muslimah: Karakteristik Dan Pengelolaan Tanah Sawah Yang Tekena Bencana Tsunami Stelah 2,5 Tahun, 2007. USU e-Repository © 2008 70 urea yang hilang melalui proses volatilisasi amonia NH 3 , nitrifikasi – denitrifikasi, imobilisasi N oleh jasad mikro, pencucian dan fiksasi NH4 oleh tanah. Diantara mekanisme trsebut yang terbesar adalah volatisasi amonia NH3+ karena sumber N utama pada padi sawah adalah urea. Efisiensi pemupukan nitrogen ditingkatkan dengan membenamkan pupuk urea ke lapisan reduksi untuk menekan kehilangan N Wetselaar et al., 1984. Pengelolaan hara tanah dioptimalkan dengan menggunakan pupuk organik dan hayati disamping pupuk anorganik. Pupuk organik dapat diaplikasikan dalam bentuk bahan segar atau yang sudah dikomposkan. Pemakaian pupuk organik segar memerlukan jumlah yang sangat banyak, sulit penempatannya, memerlukan waktu dekomposisi yang lama. Namun demikian hal ini justru bermanfaat untuk konservasi tanah dan air, karena dapat melindungi permukaan tanah dari percikan air hujan. Pengomposan bahan organik dari sisa tanaman dan kotoran ternak akan memperkecil volume bahan dasar dan mematangkan pupuk sehimgga hara segera tersedia bagi tanaman Setyorini, dkk., 2004.

4. Vegetasi di sekitar tanah sawah yang terkena Tsunami