mutu pelayanan kebidanan. Ternyata pada item tersebut semua responden sebanyak 34 orang 100 melakukan dengan benar, akan tetapi untuk item yang lain,
yang tidak dilakukan responden secara keseluruhan bukan berarti dianggap tidak penting yaitu item nomor 5 dilakukan oleh 26 orang 76,4 yang tidak melakukan
8 orang 23,5, item nomor 1 dilakukan oleh 22 orang responden 64,7, yang tidak melakukan 12 orang responden 35,3, item no 7 dilakukan oleh 16 orang
responden 47, yang tidak melakukan 18 orang 53, dan item no 8 dilakukan oleh 15 orang responden 44,1, dan yang tidak melakukan 19 orang 55,9.
Sehingga berdasarkan item tersebut dapat dikategorikan tindakan responden dalam melakukan tindakan prosedur cuci tangan dapat dilihat pada tabel 5.3 di bawah
ini. Tabel 5.3.
Distribusi Kategori Tindakan Responden dalam Hal Prosedur Cuci Tangan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010
Kategori Prosedur cuci tangan Frekuensi
Persentase
Kompeten Tidak Kompeten
18 16
52,9 47,1
Jumlah 34
100,0
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui, kategori tindakan dalam hal melakukan prosedur cuci tangan dengan benar oleh responden menunjukkan bahwa
sebagian besar dengan kategori tindakan kompeten yaitu 18 orang 52,9.
B. Pemakaian Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan sama halnya dengan tindakan cuci tangan, yaitu merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta
mempertahankan lingkungan bebas infeksi. Dengan demikian alasan yang sangat
Universitas Sumatera Utara
menunjang pentingnya memakai sarung tangan yaitu: mengurangi resiko petugas terkena infeksi, mencegah penularan flora kulit petugas kepada pasien, serta mengurangi
kontaminasi silang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menilai tindakan responden dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan dapat diketahui melalui
item observasi yang telah disediakan sebagai tolak ukur dalam memberikan kategori penilaian benar dan tidak benar, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4. Distribusi Item Observasi Tindakan Responden untuk Pencegahan Infeksi pada
Proses Pertolongan Persalinan dalam Hal Pemakaian Sarung Tangan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010
No
Item observasi tindakan Dlakukan
Tidak Dilakukan
Jumlah f
f f
1.
Menggunakan sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu
31 91,1
3 8,9
34 100
2.
Sarung tangan yang digunakan telah didekontaminasi terlebih dahulu.
32 94,1
2 5,8
34 100
3.
Pada saat melakukan tindakan periksa dalam menggunakan sarung tangan.
34 100
34 100
4.
Sebelum mencopot sarung tangan, setelah selesai melakukan tindakan, terlebih dahulu
mencelupkan kedalam larutan klorin 24
70,5 10
29,5 34
100
5.
Sarung tangan dibuka dengan keadaan terbalik, kemudian direndam dalam larutan
klorin selama 10 menit. 25
73,5 9
26,5 34
100
6.
Pada waktu melakukan pengisapan lendir dari hidung dan membersihkan jalan nafas bayi,
bidan menggunakan sarung tangan. 34
100 34
100
7.
Menggunakan sarung tangan pada saat membersihkan percikan darah.
34 100
34 100
8
Pada saat memegang yang terkontaminasi bidan memakai sarung tangan.
33 97
1 3
34 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan responden dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan,
dapat di nilai berdasarkan tolak ukur yang disediakan dalam bentuk item observasi nomor 3,6,7, bahwa ketika responden melakukan pemeriksaan dalam, menghisap
Universitas Sumatera Utara
lendir bayi, serta membersihkan percikan darah, semua responden sebanyak 34 orang 100 melakukan, ketiga item tersebut merupakan pokok penting dalam
hal pencegahan infeksi pada proses pemakaian sarung tangan. Item nomor 8 dilakukan oleh 33 orang 97 yang tidak melakukan 1 satu orang 3, item
nomor 2 dilakukan oleh 32 orang responden 94,1, yang tidak melakukan 2 orang responden 5,8, item no 1 dilakukan oleh 31 orang responden 91,1,
yang tidak melakukan 3 orang 8,9, item nomor 5 dilakukan oleh 25 orang responden 73,5, dan yang tidak melakukan 9 orang 26,5 dan item
nomor 4 dilakukan oleh 24 orang responden 70,5, yang tidak melakukan 10 orang 29,5. Sehingga berdasarkan item tersebut dapat dikategorikan
tindakan responden dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.5. Distribusi Kategori Tindakan Responden dalam Pemakaian Sarung
Tangan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan tahun 2010
Kategori Pemakaian sarung tangan
Frekuensi Persentase
Kompeten Tidak Kompeten
25 9
73,5 26,5
Jumlah 34
100,0
Berdasarkan tabel 5.5 tersebut dapat dilihat, bahwa distribusi kategori tindakan
dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar dengan kategori tindakan Kompeten yaitu 25 orang 73,5.
Universitas Sumatera Utara
C. Pengelolaan Cairan Antiseptik