oleh 30 orang responden 88,2, yang tidak melakukan 4 orang 11,8, item nomor 3 dilakukan oleh 27 orang responden 79,4, dan yang tidak melakukan
7 orang 20,6 dan item nomor 8 dilakukan oleh 18 orang responden 52,9, yang tidak melakukan 16 orang 47,1. Sehingga berdasarkan item tersebut dapat
dikategorikan tindakan responden dalam melakukan tindakan pemrosesan alat bekas pakai dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini.
Tabel 5.9. Distribusi Kategori Tindakan Responden dalam Hal Pemrosesan Alat Bekas
Pakai di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010
Kategori Pemrosesan alat bekas pakai
Frekuensi Persentase
Kompeten Tidak Kompeten
13 21
38,2 61,8
Jumlah 34
100,0
Berdasarkan tabel diatas distribusi kategori tindakan dalam melakukan
tindakan pemrosesan alat bekas pakai oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar dengan kategori tindakan tidak kompeten yaitu 21 orang 61,8.
E. Pengelolaan sampah medik
Sampah terkontaminasi meliputi darah, urin, tinja, serta benda-benda yang tercemar oleh cairan tubuh. Jika tidak dikelola secara benar sampah
terkontaminasi yang membawa mikroorganisme berpotensi untuk menginfeksi siapa pun yang melakukan kontak dengan sampah tersebut. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui tindakan responden dalam melakukan tindakan pengelolaan sampah dapat dilihat pada item observasi yang disediakan dalam
tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Distribusi Item Observasi Tindakan Responden untuk Pencegahan Infeksi pada
Proses Pertolongan Persalinan dalam Hal Pengelolaan Sampah Medik di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010
No Item observasi tindakan Dilakukan
Tidak Dilakukan
Jumlah f
f f
1. Dalam menangani sampah
terkontaminasi bidan menggunakan sarung tangan.
33 97,0
1 3
34 100
2. Sampah yang terkontaminasi segera
dimasukkan ke dalam tempat sampah atau kantong plastik kemudian di buang.
34 100
34 100
3. Berusaha mencegah terjadinya kontak
antara sampah dengan permukaan luar kantong.
23 67,6
11 32,3
34 100
4. Benda-benda tajam yang terkontaminasi,
Ditempatkan pada tempat sampah yang tahan bocor.
33 97,0
1 3
34 100
5. Percikan darah yang di tempat tidur
dibersihkan terlebih dahulu dengan larutan Klorin kemudian air DTT.
26 76,5
8 23,5
34 100
6. Trolly dibersihkan dengan larutan
Klorin kemudian dijemur sampai kering. 20
58,8 14
41,1 34
100 7.
Selesai melakukan tindakan, celemek dibersihkan dengan larutan Klorin .
28 82,3
6 17,7
34 100
8. Lantai dibersihkan dengan klorin
15 44,1
19 55,8
34 100
9. Dinding, gorden dan tirai dibersihkan dan dicuci dengan klorin .
14 41,1
20 58,8
34 100
10. Trolly kembali disusun dengan satu set
peralatan dan ditutup,siap digunakan kembali.
20 58,8
14 41,1
34 100
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa tindakan pencegahan infeksi dalam hal pengelolaan sampah medik, untuk pelakasanaan tindakan pada
item observasi nomor 2 yaitu sampah terkontaminasi segera dimasukkan kedalam tong sampah, item ini merupakan prinsip pokok dalam pengelolaan sampah,dari
tabel tersebut dapat diketahui bahwa semua responden sebanyak 34 orang 100 melakukan hal tersebut, item nomor 1 dan nomor 4 dilakukan oleh 33 orang
Universitas Sumatera Utara
97,0 yang tidak melakukan 1 satu orang 3, item nomor 7 dilakukan oleh 28 orang responden 82,3, yang tidak melakukan 6 orang responden 17,7,
item no 5 dilakukan oleh 26 orang responden 76,5, yang tidak melakukan 8 orang 23,5, item nomor 3 dilakukan oleh 23 orang responden 67,6, dan
yang tidak melakukan 11 orang 32,6 item nomor 10 dilakukan oleh 20 orang responden 58,8, yang tidak melakukan 14 orang 41,1, item nomor
8 dilakukan oleh 15 orang responden 44,1, yang tidak melakukan 19 orang 55,8, item nomor 9 dilakukan oleh 14 orang responden 41,1, yang tidak
melakukan 20 orang 58,8. Sehingga berdasarkan item tersebut dapat dikategorikan tindakan responden dalam melakukan tindakan pengelolaan sampah
medik dengan kategori benar dan tidak benar, seperti dalam tabel di berikut ini: Tabel 5.11.
Distribusi Kategori Tindakan Responden dalam Hal Pengelolaan Sampah Medik di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Tuntungan Tahun 2010
Kategori Pengelolaan sampah medik
Frekuensi Persentase
Kompeten Tidak Kompeten
10 24
29,4 70,6
Jumlah 34
100,0
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui distribusi kategori tindakan
dalam melakukan tindakan pengelolaan sampah medik oleh responden menunjukkan, bahwa sebagian besar dengan kategori tindakan tidak kompeten
yaitu sebanyak 24 orang 70,6.
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan