a. Tipler, yaitu buah yang berada dalam lori dituang ke dalam bak
yang berbentuk cone dengan cara berputar pada sumbu. Cara ini dahulu dikembangkan pada pabrik yang memiliki sterilisasi tegak.
Alat ini mempunyai kelemahan yaitu kerusakan pada “ Bunch elevator” akibat beban yang berat dan panas, yang menjadi
penyebab stagnasi. Kemudian ini dikembangkan pada pabrik yang membuat letak tippler lebih tinggi atau sama dengan alat bantingan
sehingga tidak menggunakan bunch elevator. b.
Hoisting crane Buah rebusan yang telah dikeluarkan dari sterilizer diangkut keatas
dengan menggunakan “hoisting crane”, yang kemudian dituang dengan cara memutar lori pada titik sumbu. Buak akan jatuh ke
mulut hopper yang dilengkapi dengan pipa penyanggah sehingga saat buah jatuh sudah dimulai dengan proses pemipilan. Interval
pengangkutan buah ke “Tresher” dilakukan secara kontiniu, yang didasarkan pada kapasitas olah dan kapasitas alat. P. M. Naibaho,
1996
2. 3. 5 Operasionasi dan perawatan rebusan
Rebusan merupakan sebuah bejana tekanan yang bekerja dengan tingkat resiko yang tinggi. Oleh karena itu, rebusan dan unit pendukungnya harus diperiksa sebelum
dioperasikan. Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain packing pintu, alat penunjuk tekanan manometer, pelat penyaring kondensat, katup pengaman, cantilever, dan
pompa kondensat.
Universitas Sumatera Utara
i. Packing pintu
Kerusakan packing pintu biasanya terjadi pada baggian bawah pintu rebusan karena adanya genangan air kondensat. Kebocoran packing harus benar-benar
diperiksa. Jika ada yang bocor, harus segera dilakukan penggantian.
ii. Alat penunjuk tekanan manometer
Manometer terdapat di bagian atas pintu depan dan belakang rebusan. Fungsinya untuk menunjukkan apakah tekanan dalam perebusan masih ada
atau tidak. Operator harus memperhatikan apakah masih ada tekanan atau tidak pada saat hendak membuka pintu rebusan. Pastikan bahwa tekanan uap
di dalam rebusan banar-banar sudah nol sebab uap akan menyembur jika masih ada tekanannya.
iii. Pelat penyaring kondensat
Penyaring kondensat terdapat pada lantai dalam rebusan. Saringan ini harus sering diperiksa, jangan sampai tersumbat, air kondensat ini akan tergenang di
lantai rebusan dan mempercepat rusaknya packing pintu rebusan.
iv. Katup pengaman
Periksalah mekanisme katup pengaman, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Katup pengaman berfungsi sebagai pencegah terjadinya tekanan
berlebihan di dalam rebusan.
Universitas Sumatera Utara
v. Cantilever
Cantilever berfungsi sebagai rel untuk jalan keluar-masuk lori ke dalam reebusan. Cantilever harus dalam keadaan baik dan tidak baling twisted agar
lori yang keluar-masuk rebusan tidak terguling atau jatuh.
vi. Pompa kondensat
Lantai sekitar rebusan tidak boleh dugenangi oleh air kondensat karena temperatur air kondensat tinggi dan masih mengandung minyak yang
menyebabkan lantai menjadi licin.
Bagian dalam setiap bagian rebusan harus dibersihkan minimal dua minggu serta dilakukan pemeriksaan, perawatan, dan perbaikan yang dilakukan. Semua
peralatan rebusan memerlukan perhatian.
Katup pengaman harus diperiksa setiap bulan. Penyetelan-penyetelan terhadap pegas dari katup pengaman tidak boleh dilakukan sembarang orang, tetapi
oleh mekanik yang telah berpengalaman dibawah pengawasan seorang staf. Setelah melakukan perbaikan, katup pengaman harus dipasang segel. Untuk membuka segel
tersebut, harus seizin manager pabrik. Iyung Pahan, 2006
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat – alat