BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pengantar
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang terdiri dari tujuh subbab. Subbab tersebut adalah pendekatan dan jenis penelitian, konseptual dan operasional
variabel, populasi dan sampel, alat pengumpulan data, prosedur penelitian, serta teknik analisis data.
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2.1 Pendekatan penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Arikunto
2006 mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Dengan pendekatan kuantitatif akan diperoleh signifikan hubungan antar variabel yang diteliti.
3.2.2 Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah korelasional. Dengan penelitian korelasi,
memungkinkan tercapainya formula hubungan variabel atau Ha, yaitu keadaan yang menunjukkan adanya asumsi hubungan antara Independent Variable IV dengan
Dependent Variable DV. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu apakah
30
terdapat hubungan antara sikap terhadap thin-ideal dengan kecenderungan gangguan makan pada mahasiswi.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Arikunto 2006 mengatakan bahwa, populasi atau universe adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah mahasiswi dengan karakteristik berusia
antara 17-23 tahun. Hal tersebut sebagaimana menurut Santrock 2006 bahwa gangguan makan anoreksia dan bulimia nervosa umumnya terjadi pada tahap
petengahan remaja hingga dewasa awal. Peneliti menyesuaikan dengan status mahasiswi yang dapat mewakili usia sebagaimana karakteristik populasi tersebut.
3.3.2 Sampel Berdasarkan pendapat Arikunto 2006, definisi sampel atau contoh adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Sampel dimaksudkan untuk mengeneralisasikan atau mengangkat kesimpulan penelitian, sebagai sesuatu yang
berlaku bagi populasi. Sampel yang baik adalah yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi dan bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik
populasi.
31
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah mahasiswi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 orang mahasiswi. Karena itu
peneliti menganggap sampel yang digunakan telah cukup mewakili. 3.3.3 Teknik pengumpulan sampel
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan sampel dilakukan dengan menggunakan non-random sampling yaitu menggunakan accidental sampling,
dimana tidak semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Dalam Kerlinger 1973 sampling accidental adalah
menggunakan sampel apa saja yang telah tersedia, misalnya dalam penelitian ini peneliti membutuhkan sampel mahasiswi. Mahasiswi yang dimaksud peneliti adalah
mahasiswi yang berusia 17-23 tahun. Sehingga dianggap mewakili orientasi usia mahasiswi yang rentan terhadap gangguan makan, sebagaimana menurut Satrock
2006 bahwa gangguan makan anoreksia dan bulimia nervosa umumnya terjadi pada tahap petengahan remaja hingga dewasa awal.
Atas dasar itulah dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil sampel yang seketemunya yang tentunya sesuai dengan karakteristik
yang telah ditentukan dengan ciri-ciri tertentu. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Mahasiswi 2. Berusia antara 17 hingga 23 tahun
3.4 Variabel Penelitian