Pandangan Islam Terhadap Penggunaan Katup Babi

29 thromboemboli 7 dan perdarahan 37 pada pasien laki-laki usia 75 tahun. Lawrence H. Cohn, 2008

2.1.9 Pandangan Islam Terhadap Penggunaan Katup Babi

Jantung babi digunakan untuk keperluan transplantasi untuk mengganti katup jantung yang sudah tidak berfungsi lagi. Katup jantung babi yang digunakan pada manusia juga ternyata sangat minimal mengalami penolakan pada tubuh manusia. Bagi agama Islam, masih diperdebatkan akan bolehnya pemasangan katup babi untuk orang muslim. Tetapi ada juga yang mengatakan, bila keadaan darurat dalam arti mengancam nyawa diperbolehkan apa saja yang ingin ditindakkan. “Diharamkan atas kamu bangkai, darah, daging babi, yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan yang disembelih atas berhala-berhala. Dan diharamkan pula mengundinasi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang yang kafir telah berputus asa untuk mengalahkan agama kamu, sebab itu jangan lah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku-sempurkan untuk kamu agama kamu, dan telah Ku-ucapkan kepada kamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam menjadi agama bagi kamu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan dan tanpa sengaja berbuat dosa, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS.5:3. Shihab, 2006 Terbaca diatas bahwa hanya babi yang secara tegas disertakan kata daging ketika diuraikan keharamannya, kendati yang lainpun pada hakikatnya yang diharamkan adalah dagingnya. Berbeda-beda jawaban yang ditemukan menyangkut hal ini. Bahkan ada yang berpendapat bahwa redaksi itu menunjukkan bahwa yang haram dimakan pada babi adalah dagingnya. Pada umumnya ulama menekankan bahwa semua yang berkaitan dengan babi haram dimakan, bukan hanya dagingnya. Shihab, 2006 Thahir Ibn Asyur, berpendapat bahwa kata daging yang bergandengan dengan babi itu untuk mengisyaratkan bahwa yang haram adalah memakan babi, karena bila disebut kata daging dalam konteks hukum, maka yang terlintas dalam 30 benak adalah memakannya. Karena itu, peyebutan kata daging disini adalah sebagai isyarat bahwa selain memakannya, seperti menggunakan anggota tubuhnya, maka hukumnya sama dengan hukum binatang-binatang lain, pada kesucian bulunya kalau dicabut, atau kesucian kulitnya bila disamak. Ibn Asyur melanjutkan bahwa dalam pandangan Daud Azh-Zhahiri dan Abu Yusuf, kulit babi kalau disamak akan menjadi suci, sama dengan kulit binatang lain, berdasarkan sabda Nabi SAW: “Kulit apapun yang disamak makan telah menjadi suci” HR. Muslim dan At-Tirmidzi melalui Ibn Abbas. Shihab, 2006 Atas dasar ini pula, kita dapat berkata bahwa penggunaan katup jantung babi sebagai pengganti katup jantung manusia yang sakit dapat dibenarkan, karena tidak digunakan untuk dimakan. Lebih-lebih lagi jika ini disadari bahwa penggantian katup itu, adalah untuk memelihara kelangsungan hidup manusia. Shihab, 2006 Selain itu, ada juga pendapat lain yang mendukung bolehnya pemakaian katup babi pada orang muslim jika keadaan yang darurat. Darurat dalam hukum Islam adalah keadaan sulit dan terpaksa yang tak dapat dihindarkan dan sangat membahayakan keselamatan. Menjadi sebab adanya keringanan atau penghapusan beban hukum selama keadaan darurat itu belum hilang. indonesiaindonesia.com Dalam keadaan darurat, seseorang dibolehkan melakukan sesuatu yang tadinya dilarang. Ahli Ushul Fiqh h ukum islam menentukan kaidah “Darurat itu membolehkan apa yang dilarang”. Dalam ayat-Nya, Allah menetapkan: “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa memakannya, bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” QS.2:173. 31

2.2 Kerangka Konsep

2.3 Definisi Operasional

1. Pengguna Katup Babi Pasien yang telah menjalani operasi menjalankan operasi penggantian katup jantung mitral dengan katup babi. 2. Rekam Medik Berkas yang berisi catatan di dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan, baik rawat jalan maupun rawat inap. 3. Usia Pasien Usia yang tertera dalam rekam medik pasien berdasarkan tanggal kelahirannya atau momen penting yang diingatnya berdasarkan informasi keluarga, hitung dalam tahun saat pasien dirawat di RS. Jantung Harapan Kita. 4. Jenis kelamin Pasien Jenis kelamin pasien dibuat kategori laki-laki dan perempuan. 5. Agama Pasien Agama pasien pengguna katup babi. Operasi Penggantian Katup Jantung Mitral Katup Mekanik Katup Biologi Karakteristik Pasien: 1. Usia pasien 2. Jenis Kelamin pasien 3. Agama pasien Katup babi porcine