Hipotesis Pendekatan dan Metode Penelitian Uji Validitas

Kerangka berpikir di atas dapat diilustrasikan ke dalam bagan sebagai berikut: Siswa SMART EI Faktor Resiko Eksternal - Kemiskinana - Orang tua meninggal - Korban daerah konflik - Korban bencana alam - Perceraian - Korban kekerasan Karakteristik individu yang resilien 1. Kompetensi 2. sosial 3. Otonomi 4. Kemampuan pemecahan masalah 5. Kesadaran akan tujuan dan masa depan - Resiliensi Resiliensi Tinggi Prestasi belajar Rendah Prestasi belajar Tinggi Resiliensi Rendah

2.6 Hipotesis

Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dengan prestasi belajar Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dengan prestasi belajar BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dimana pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang lebih tepat digunakan dalam penelitian ini, karena membutuhkan data-data numerik yang akan dianalisis untuk diketahui hasilnya. Menurut Arikunto 2006, pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang bekerja dengan angka, mulai dari pengumpilan data, penafsiran dari data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis korelasional sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti hubungan antara resiliensi dengan prestasi belajar. Arikunto 2009 menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan . Sedangkan penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan tekhnik korelasi seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam suatu variabel dengan variabel yang lain.

3.2 Variabel Penelitian

Pengertian variabel menurut Kerlinger 2002:49 adalah simbol atau lambang yang padanya diletakkan bilangan atau nilai. Dalam penelitian ini terdapat 2 dua variabel yaitu resiliensi sebagai independent variabel IV dan prestasi belajar sebagai dependent variabel DV

3.2.1 Definisi konseptual variabel

Resiliensi merupakan kualitas atau karakteristik individual yang berkaitan dengan perkembangan positif dan kesuksesan dalam individu tersebut Prestasi belajar merupakan hasil penilaian aktivitas belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode tertentu

3.2.2 Definisi operasional variabel

Resiliensi merupakan kualitas atau karakteristik individual yang berkaitan dengan perkembangan positif dan kesuksesan dalam individu tersebut .Resiliensi dalam penelitian ini adalah empat kategori penyusun kekuatan pribadi individu yang resilien menurut Benard 2004 yang terdiri dari kompetensi sosial, kemampuan pemecahan masalah, otonomi, dan kesadaran akan tujuan dan masa depan yang tercermin dalam bentuk skor skala resiliensi dengan menggunakan skala model Likert Prestasi belajar merupakan hasil penilaian aktivitas belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode tertentu . Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari nilai rata-rata seluruh mata pelajaran yang tercantum pada rapor 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian Arikunto,2004. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Atas SMA Yayasan SMART Ekselensia Indonesia yang berjumlah 122 siswa.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dengan maksud untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian Kountur, 2004. Pendapat lain dikemukakan oleh Gay dalam Sevilla 1993 yaitu, jumlah minimal sampel dalam penelitian adalah 10 dari populasi dan untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20. Sedangkan untuk penelitian korelasional, jumlah minimum sampelnya adalah 30 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel siswa Sekolah Menegah Atas SMA Yayasan SMART Ekselensia Indonesia sebanyak 62 orang 50,8

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling sistematis, yaitu tekhnik random sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu Usman,2006. 3.4 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4. 1 Metode Pengumpulan Data Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian . Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non –test, sedangkan instrumen yang digunakan berupa angket questionnaire yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto:2006 dengan menggunakan skala model Likert, dimana variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan Sugiyono, 2009.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala resiliensi dan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran pada rapor siwa. Skala resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori Benard 2004 . Skala tersebut disusun oleh peneliti dengan menggunakan pembagian dua kategori item pernyataan, favorabel dan unfavorabel dengan menentukan bobot nilai. Table 3.1 Nilai Skor Jawaban Kategori Pilihan Fav Unfav Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4

3.4.2.1 Blue Print Try out Skala Resiliensi

Skala resiliensi yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada teori Benard 2004 yaitu empat kategori penyusun kekuatan pribadi individu yang resilien yang terdiri dari kompetensi sosial, kemampuan pemecahan masalah, otonomi, dan kesadaran akan tujuan dan masa depan yang penulis kembangkan sendiri. Adapun blue print skala tersebut sebagai berikut: Tabel 3.2 Blue print skala resiliensi Aspek Sub aspek Indikator Fav Unfav Tota l Sikap responsif mampu menangkap respon positif dari orang lain 2,8,9 10,49 5 1. Kompetensi Sosial Komunikasi individu mampu melakukan hubungan interpersonal 26,41 34,43 4 dengan lingkungannya Empati kemampuan mengerti dan merasakan perspektif orang lain 1,11,30 18,52 5 Rasa murah hati memiliki keinginan untuk menolong serta meringankan penderitaan orang lain 64,77 28,39 4 Kemampuan Perencanaan mampu memiliki kendali atas hidupnya 15,23 37 3 Fleksibilitas mampu melihat permasalahan dari sudut pandang lain 21,24,53 29 4 Resourchfulne ss memiliki keterampilan untuk bertahan hidup yang meliputi kemampuan individu dalam mencari sumber-sumber di luar diri mereka. 12,42,50 33,70 5 2. Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan berpikir kritis mampu untuk menganalisa suatu kejadian lebih mendalam 13,60, 75 22,74 5 Identitas positif individu sadar akan identitas dirinya 3,71 14,68 4 Internal locus of control individu memegang kendali bahwa dirinya memiliki kekuatan tertentu 5,72 27,46 4 Self-efficacy memiliki kepercayaan diri untuk menentukan apa yang ingin dicapai 65,47 63,69 4 Adaptive distancing mampu untuk teguh pada dirinya sendiri meskipun sedang menghadapi ancaman dari luar dirinya 45,62,56 58,80 5 Kewaspadaan diri individu memiliki perhatian terhadap keadaan dalam diri individu 6,35 55,76 4 3. Otonomi Rasa humor mampu mengubah keadaan yang tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang membahagiakan 31,51,73 32,59 5 4. Kesadaran akan tujuan Memiliki arah tujuan individu memiliki orientasi terhadap masa depannya 4,44 16,57 4 hidup Ketertarikan individu pada suatu hal individu memiliki kemampuan berkreativitas 40,67,75 48,66 5 Optimis individu memiliki pengharapan tentang masa depan yang positif 7,19,36 61,78 5 dan masa depan Faith Mampu mengambil mkna dari setiap kejadian-kejadian yang dialaminy dalam hidup 17,20,38 79 4 Item yang valid

3.4.3 Tekhnik Uji Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini teknik uji instrumen penelitian yang dilakukan ialah

a. Uji Validitas

Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau dimodifikasi, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang tingi maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Untuk menguji tingkat validitas, peneliti menggunakan uji korelasi product moment . Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat pada hasil output SPSS 11,5. Berdasarkan uji validitas dari 80 item diperoleh 32 item yang valid

b. Uji Reliabilitas