Gambaran Umum Responden Uji Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil pengolahan data yang diambil pada penelitian, gambaran umum serta hasil penelitian yang telah dilakukan.

4.1 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas SMA Yayasan SMART Ekselensia Indonesia SMART EI yang berjumlah 122 siswa . Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Akselerasi Internat SMART yang merupakan sekolah model yang didirikan oleh Dompet Dhuafa pada tahun 2004 dengan peserta didik seluruhnya berasal dari anak-anak kurang mampu, namun memiliki potensi akademik dan kecerdasan lain yang tinggi. Sekolah Menengah Atas SMA di Yayasan SMART Ekselensia Indonesia terdiri dari kelas X dan XI. Di SMART Ekselensia IndonesiaI kelas X dan XI disimbolkan dengan kelas IV dan V, dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 62 siswa. Kelas IV 34 siswa dan kelas V berjumlah 28 siswa terdiri dari kelas IPA dan IPS yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 14-18 tahun, dimana mereka memiliki IQ di atas rata-rata. Adapun gambaran umum responden dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Faktor Resiko yang dialami KELAS IV V NO FAKTOR RESIKO IPA IPS IPA IPS TOTAL 1 KEMISKINAN 6 5 4 5 20 2 YATIM PIATU 2 3 1 1 7 3 YATIM 4 4 2 2 12 4 PIATU 1 - 1 - 2 5 KORBAN BENCANA ALAM 4 2 2 4 12 6 DAERAH KONFLIK 2 1 3 - 6 7 PERCERAIAN - - 1 1 2 8 KDRT - - 1 1 TOTAL 19 15 15 13 62

4.2 Deskripsi Data

Berikut akan di uraikan deskripsi hasil perhitungan statistik skor subjek penelitian yang dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Skor Resiliensi dan Prestasi Belajar Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Resiliensi 62 77.00 115.00 100.5806 7.96416 Prestasi Belajar 62 72.00 85.00 78.3710 2.21199 Valid N listwise 62 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah subjek penelitian berjumlah 62 orang, dengan skor resiliensi yang terendah ialah 77 dan skor yang tertinggi ialah 115. Sedangkan skor prestasi belajar yang terendah ialah 72 dan skor tertinggi ialah 85. Adapun nilai mean rata-rata untuk resiliensi adalah 100,5806 dan untuk prestasi belajar adalah 78,3710

4.2.1 Kategorisasi Skor Penelitian

Untuk mengetahui skor resiliensi yang diperoleh responden itu tinggi atau rendah, maka disajikan norma skor skala resiliensi setelah diketahui nilai Mean = 100,5806 dan SD = 7,96416 adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Pengkategorian Skor Resiliensi Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi Tinggi X ≥ 1M + SD ≥ 108 12 19,35 Sedang 1M – SD ≤ X 1M + SD 92 ≤ X 108 40 64,52 Rendah X 1M - SD 92 10 16,13 Total 62 100 Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 19,35 atau 12 responden berada pada kategori resiliensi tinggi, sedangkan responden sebanyak 64,52 atau 40 orang berada pada kategori resiliensi sedang, dan sebanyak 16,13 atau 10 orang memiliki tingkat resiliensi yang rendah Kemudian untuk mengetahui skor prestasi belajar yang diperoleh responden tinggi atau rendah, maka disajikan norma skor prestasi belajar setelah diketahui nilai Mean = 78,3710 dan SD = 2,21199 sebagai berikut: Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Pengkategorian Skor Prestasi Belajar Kategori Klasifikasi Sebaran Interval Frekuensi Tinggi X ≥ 1M + SD ≥ 80 21 33,87 Sedang 1M – SD ≤ X 1M + SD 76 ≤ X 80 37 59,68 Rendah X 1M - SD 76 4 6,45 Total 62 100 Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 33,87 atau 21 responden berada pada kategori prestasi belajar tinggi, sedangkan responden sebanyak 59,68 atau 37 responden berada pada kategori prestasi belajar sedang, dan sebanyak 6,45 atau 4 responden berada pada kategori prestasi belajar rendah.

4.3 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasi pearson. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan SPSS versi 11.5. Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi antara Resiliensi dengan Prestasi Belajar Correlations RESILIENSI PRESTASI BELAJAR Pearson Correlation 1 .062 Sig. 2-tailed . .632 RESILIENSI N 62 62 Pearson Correlation .062 1 Sig. 2-tailed .632 . PRESTASI BELAJAR N 62 62 Berdasarkan hasil perhitungan korelasi pada tabel 4.5 di atas didapatkan indeks signifikansi sebesar 0.632 0.05, maka hipotesis alternatif Ha yang menyatakan terdapat hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dengan prestasi belajar anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia ditolak dan hipotesis nihil Ho yang menyatakan tidak ada hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dan prestasi belajar pada anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa meningkatnya resiliensi tidak diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar pada anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia. Dan begitu pula sebaliknya dengan meningkatnya prestasi belajar tidak diikuti dengan meningkatnya resiliensi anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai kesimpulan berdasarkan analisa hasil penelitian, serta diskusi dan saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

H0 diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara resiliensi dengan prestasi belajar anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia. Artinya meningkatnya resiliensi tidak diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia. Sebaliknya meningkatnya prestasi belajar tidak diikuti dengan meningkatnya resiliensi anak binaan Yayasan SMART Ekselensia Indonesia..

5.2. Diskusi

Resiliensi merupakan kemampuan manusia untuk cepat pulih kembali dari perubahan, sakit, kemalangan, atau kesulitan the Resiliency Center 2005. Sedangkan resiliensi menurut Benard 2004 merupakan kualitas atau karakteristik individual yang berkaitan dengan perkembangan positif dan kesuksesan dalam individu tersebut.