Jenis-jenis Tes Prestasi Belajar Tingkat Prestasi Belajar

2.1.3 Jenis-jenis Tes Prestasi Belajar

Menurut Darwyan Syah 2009, untuk menilai keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar yang dapat digolongkan ke dalam tiga jenis penilaian sebagai berikut: a. .Ulangan Harian Ulangan harian dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kompetensi, untuk mengungkap penguasaan kognitif siswa, sekaligus untuk menilai keberhasilan penggunaan berbagai perangkat pendukung belajar mengajar b. Ulangan Blok Ulangan blok adalah ujian yang dilakukan dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu, mulai dari tingkat berpikir yang terlibat, pemahaman sampai dengan evaluasi. c. Ulangan Semester Ulangan semester digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi pada akhir program semester. Kompetensi yang diujikan berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkan kompetensi dasar, hasil belajar,dan indikator pencapaian hasil belajar yang dikembangkan dalam semester yang bersangkutan. d. Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa dalam menguasai standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok pelajaran bidang studi tertentu pada satu kompetensi ujian. Ulangan ini harus mengacu pada kompetensi dasar, berkelanjutan, memiliki nilai aplikatif, atau dibutuhkan untuk belajar pada bidang lain yang relevan.

2.1.4 Tingkat Prestasi Belajar

Untuk mengetahui tingkat prestasi atau keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa digunakan dua acuan Muhibbin Syah, 2003 yaitu; 1. Penilaian Acuan Norma Penilaian acuan norma adalah penilaian prestasi dan hasil belajar siswa yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya. Untuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan rata-rata kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh kategori prestasi belajar siswa, yakni diatas rata-rata kelas, sekitar rata-rata kelas,dan di bawah rata-rata kelas. 2. Penilaian Acuan Patokan. Penilaian acuan patokan prestasi belajar siswa adalah penilaian yang diacukan kepada tujuan instruksional yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian,derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya. Berdasarkan penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma dapat diketahui tingkat prestasi belajar yang dicapai oleh siswa yang terbagi kedalam beberapa tingkatan keberhasilan sebagai berikut: 1. Penilian dengan menggunakan angka-angka. Artinya hasil belajar yang diperoleh siswa disajikan dalam bentuk angka. Rentangan yang digunakan misalnya 1 s.d 100 atau 0 s.d 4 A,B,C,D. 2. Penilaian dengan menggunakan kategori. Artinya hasil yang diperolah siswa disajikan dalam bentuk kategori, misalnya: baik sekali, baik, cukup, kurang dan gagal atau sudah memahami, cukup memahami, belum memahami, sudah kompeten, cukup kompeten, belum kompeten dan tidak kompeten 3. Penilaian dengan menggunakan uraian atau narasi. Artinya hasil yang diperoleh siswa dinyatakan dengan uraian atau penjelasan misalnya: perlu bimbingan serius, keaktifan kurang, perlu pendalaman materi tertentu, atau siswa dapat membaca dengan lancar. 4. Penilaian dengan menggunakan kombinasi. Artinya hasil yang diperoleh siswa disajikan dalam bentuk kombinasi angka, kategori, dan uraian atau narasi. 2.2 Resiliensi 2.2.1 Pengertian Resiliensi