Pengertian Remaja Batasan Usia Masa Remaja

19

2.2 Remaja

2.2.1 Pengertian Remaja

Istilah adolescence atau remaja berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa . Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik Hurlock, 1980. Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut: Menurut Muangman dalam Sarwono, 2000. Remaja adalah suatu masa di mana: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa. c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja adalah suatu masa dimana seorang sedang bertumbuh menuju dewasa mencakup kematangan mental, sosial, dan fisik serta berusaha untuk menuju kepada suatu kemandirian secara sosial dan ekonomi. 20

2.2.2. Batasan Usia Masa Remaja

Batasan usia remaja ditinjau dari bidang kesehatanm 10 sampai 20 tahun sebagai batasan usia remaja. Hall 1844-1924 menuliskan 12-25 tahun sebagai masa remaja yaitu masa topan badai Sarwono, 2000. Suatu analisis yang cermat mengenai semua aspek perkembangan pada masa remaja, yang secara global berlangsung antara umur 12 hinggga umur 21 tahun, dengan pembagian usia 12-15 tahun sebagai masa remaja awal; usia 15-18 tahun sebagai masa remaja pertengahan; usia18-21 tahun sebagai masa remaja akhir Monks, 2002. Blos 1962 seorang penganut psikoanalisis berpendapat bahwa perkembangan pada hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri, yaitu secara aktif mengatasi stress dan berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalahnya. Blos membagikan masa remaja dalam tiga bagian: 1. Remaja awal early adolescence Remaja masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. 2. Remaja madya middle adolescence Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan narcistic yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang memiliki sifat-sifat 21 yang sama dengan dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, dan sebagainya. 3. Remaja akhir late adolescence Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa yang ditandai dengan pencarian lima hal yaitu: a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek; b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang- orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru; c. Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi; d. Egosentris diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain; e. Tumbuh dingin yang memisahkan diri pribadi private self dan masyarakat umum Sarwono, 2000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa batasan usia pada remaja terbagi dari tiga bagian yaitu masa remaja awal usia 12-15 tahun; masa remaja pertengahan usia 15- 18 tahun, dan masa remaja akhir usia 18-21 tahun. Tiap masa memiliki ciri dan masalah tersendiri bagi remaja dalam menyesuaikan diri. 22

2.2.3 Ciri-Ciri Masa Remaja

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Prestasi Belajar Pada Siswa SMA Kristen Satya Wacana Salatiga

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Orangtua Dan Harga Diri Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga (Jateng) T2 832009017 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Orangtua Dan Harga Diri Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga (Jateng) T2 832009017 BAB II

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Orangtua Dan Harga Diri Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga (Jateng) T2 832009017 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Orangtua Dan Harga Diri Sebagai Prediktor Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga (Jateng) T2 832009017 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB I

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga T2 832009002 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Teman Sebaya dan Hubungan Orangtua-Remaja sebagai Prediktor Identitas Diri Siswa SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 14