Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

Medan sudah absen mengirimkan kan putra terbaiknya beberapa tahun ini setelah era Mahyadi ,Saktiawan , Markus dan lain-lain.

2.4 Kerangka Konseptual

Upaya pembinaan Olahraga sebenarnya sudah tercantum semenjak bangsa ini merdeka. Hal ini tercantum dalam penetapan filosofis dan konstitusional pembangunan masyarakat pembangunan masyarakat bangsa Indonesia dalam usaha pemerintah terhadap peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan proses mewujudkan kesejahteraan masyarakat bagi Bangsa Indonesia terdapat didalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Alinea keempat, yaitu: Pembukaan : ”Melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indoenesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia Yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.Merah Putih, 2009, 1”. Dalam program pembangunan nasional sangat penting kiranya memperhatikan adanya pengembangan sumberdaya manusia dalam pembinaan Olahraga yang ada agar dapat memberikan manfaat, guna pencapaian tujuan tersebut. Paradigma pemerintah daerah saat ini yang ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pembinaan, dan peningkatan kualitas daerah. Universitas Sumatera Utara Dalam hal pembinaan olahraga itu sendiri, pemerintah daerah kemudian mempunyai upaya dalam memaksimalkan proses peningkatan kualitas olah raga yang diharapkan nantinya mampu mengarahkan potensi keolahragaan Kota Medan dalam tahap perkembangan yang signifikan. Dalam Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 menggambarkan bahwa keolahragaan daerah ditata sebagai suatu bangunan sistem keolahragaan yang pada intinya dilakukan pengembangan dan pembinaan olahraga yang diawali dengan tahapan pengenalan olahraga, pemantauan dan pemanduan, serta peningkatan dan pengembangan bakat prestasi. Pentahapan tersebut diarahkan untuk pemassalan dan pembudayaan olahraga, pembibitan, dan peningkatan prestasi olahraga pada tingkat daerah atau sebiasa mungkin dapat mencapai level nasional atau bahkan internasional. Semua pentahapan tersebut melibatkan unsur keluarga, perkumpulan, satuan pendidikan dan organisasi olahraga dalam masyarakat. Sesuai dengan pentahapan tersebut, seluruh ruang lingkup olahraga dapat saling bersinergi. Pemberdayan masyarakat dibidang olah raga, ditangani oleh Dinas Pemuda dan Olahraga yang kemudian mempunyai fungsi untuk membina dan menyiapkan sumber daya pendukung bagi tercapainya tujuan pembinaan masyarakat tersebut melalui tahapan-tahapan pembinaan, melalui metode pelatihan dan mendayagunakan organisasi- organisasi masyarakat sebagai pendukung keberhasilan program tersebut dengan revitalisasi upaya masyarakat sebagai faktor utama keberhasilan peningkatan olahraga mulai dari keluarga, sekolah sampai ke lembaga keolahragaan. Selanjutnya melihat bahwa upaya pembinaan tidak hanya dapat bermodalkan sebuah semangat melainkan Universitas Sumatera Utara diperlukan adanya upaya untuk melakukan langkah dan strategi pembiayaan yang memungkinkan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung dan memadai, maka perlu adanya pengalokasian dana yang masuk akal dari pemerintah daerah bagi program-progam pelatihan daerah terpadu bagi bibit-bibit potensial serta mengupayakan pewadahan bagi penelusuran potensi keolahragaan daerah. Temuan empirik di lapangan selama kurun waktu ini pembinaan keolahragaan lebih banyak merujuk dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung dengan pembangunan beberapa lapangan untuk bidang olahraga tertentu. Namun upayaan pemerintah daerah Kota Medan sebatas ini hanya untuk menstimulasi produktivitas masyarakat namun tidak tersistem dengan baik Untuk mempermudahkan arah penelitian dan penulisan tesis ini nantinya, maka penulis akan memberikan gambaran dari skema kerangka konsep dalam kaitannya dengan upayaan pemerintah daerah dalam pembinaan masyarakat, khususnya pembinaan masyarakat dibidang olahraga di kota Medan, Adapun skema kerangka konsep adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Skema Kerangka Konseptual Upaya Pemerintah Kota Medan dalam Pembinaan Olahraga Sepakbola Program Pembinaan keolahragaan KONI MedanPSSI Medan 1. Program Pembibitan 2. Pengadaan Infrastruktur Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Faktor Pendukung 1.SDM Pelaksana 2. Dukungan kelembagaan 3. Dukungan swasta dan masyarakat Faktor penghambat 1. Dukungan kelembagaan yang tidak maksimal 2. Mekanisme pengawalan, tidak berkelanjutan 3. Koordinasi PEMDA dan KONI dan PSSI Kota Medan sangat minim Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN