Uji Coba Instrumen Uji Validitas

73 5. Memiliki rasa tanggung jawab 14,15,16 3 6. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain. 17,18,19 3 7. Mampu mengendalikan diri atau emosi 20,21,22, 23 4 8. Mempunyai kemauan dan kemampuan belajar dan berusaha mengikuti perkembangan teknologi sesuai bidang keahliannya. 24,25,26 3 9. Memiliki sikap kritis 27,28,29 3 Jumlah 29 Butir Pernyataan negatif

G. Uji Coba Instrumen

1. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data penelitian lebih dahulu di uji cobakan. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan, sehingga dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Uji coba dilakukan pada kelas XII kompetensi keahlian Teknik audio Video SMK N 2 Bawang adalah uji coba terpakai. Dengan responden sebanyak 30 siswa yang diambil secara random.

2. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008: 173. Penelitian 74 ini menggunakan validitas isi dan validitas konstrak, dimana kedua validitas ini dapat dijabarkan sebagai berikut. a. Validitas Isi Content validity . Menurut Anas Sudijono 2011: 164-165 Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi isi tes tersebut sehingga alat pengukur hasil belajar, yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar siswa, isinya telah mewakili secara representatif terhadap seluruh materi yang diujikan. Dalam penelitian ini, validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui isi instrumen yang sesuai dengan data yang diukur. Cara yang ditempuh adalah a menyusun butir-butir instrumen berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan dari masing-masing variabel, dan b mengkonsultasikan instrumen kepada para ahli expert judgment dalam penelitian dikonsultasikan kepada pakar ahli dari dosen Universitas Negeri Yogyakarta, dosen pembimbing dan gurudari SMK, yang selanjutnya maka selanjutnya selanjutnya hasil dari konsultasi dengan pakar ahli tersebut dijadikan masukan untuk menyempurnakan instrumen sehingga layak untuk mengambil data diujicobakan pada sampel. Expert judgment dalam penelitian ini adalah Suparman, M.Pd dan Muh. Munir, M.Pd. b. Validitas Konstruk Construct Validity . Secara etimologis kata “konstruksi” mengandung arti susunan, keraangka atau rekaan. Menurut Anas Sudijono 2011 : 166 menjelaskan bahwa validitas konstruksi dapat diartikan sebagai 75 validitas yang dilihat dari segi susunan, kerangka atau rekaan. Suatu tes tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas konstruk apabila butir butir soal yang membangun tes tersebut benar-benar dapat secara tepatmengukur aspek-aspek berpikir seperti aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik sebagaimana telah ditentukan dalam tujuan instruksional khususu Anas Sudijono, 2011:166. Sedangkan Suryabrata 2000:42 mengemukakan bahwa validitas konstruk mempersoalkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran dengan suatu instrumen mereflesikan konstruksi teoritis yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut. Data yang sudah didapatdan ditabulasikan, maka pengujian validitas dilakukan dengan analisis korelasidari Karl Pearson yang terkenal dengan Korelasi Product Moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : Dimana : r xy = koefisien korelasi antara X dan Y n = jumlah subyek ∑x i = jumlah skor butir soal X ∑y i = julah skor total ∑ � = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑ � = jumlah kuadrat skor total ∑x i y i = jumlah perkalian Xdan Y Arikunto, 2010 : 213 76 Analisis dilakukan terhadap 30 siswa, yang diambil secara random dari siswa Kelas XII Jurusan Teknik Audio Video SMKNegeri 2 Bawang. Kriterian pengujiansignifikansinya dilakukan dengan membandingkan r hitung denganr tabel untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid dengan jumlah subyek 30 dengan taraf signifikan 5. Dari jumlah sampel uji coba 30 siswa, maka diperoleh r tabel = 0,30 sugiyono, 2008 : 188-189. Apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir pernyataan tersebut valid. Namun, jika r hitung lebih kecil dari r tabel , maka butir pernyataan tidak valid.Butir instrumen dianalisis secara manual dan menggunakan program komputer SPSS 17 for Windows . Butir angket yang diujicobakan sebanyak 39 butir untuk variabel pengalaman praktik kerja industri dan 29 butir utuk variabel kesiapan kerja siswa. Setelah diperoleh r hitung pada masing-masing butir kemudian hasil r hitung dikonsultasikandengan r tabel pada taraf signifikansi 5. Setelah dilakukan analisis validitas instrumen didapatkan hasil sebagai berikut : 77 Tabel 7. Hasil daya beda butir-butir instrumen No . Variabel Jumlah Butir Jumlah yang valid Jumlah yang gugur No. butir instrumen yang gugur 1 Pengalaman Praktik Kerja Industri 39 24 15 1,2,5,6,10, 19,22,23,29 ,30,32,33,3 6, 37,39 2 Kesiapan Kerja Siswa 29 26 3 1, 16, 20 Berdasarkan hasil analisis diatas instrumen pengalaman praktik kerja industri dari jumlah butir pernyataan 39 buah, terdapat 15 butir yang tidak valid atau dianggap gugur yaitu pada nomor 1, 2,5,6, 10, 19, 22, 23, 29, 30, 32, 33,36, 37,dan 39. Sehingga jumlah butir yang valid adalah 24 buah. Item-item yang tidak valid gugur tidak dicantumkan dalam instrumen penelitian. Instrumen kesiapan kerja siswadari jumlah butir pernyataan 29 buah, terdapat 3butir yang tidak valid atau dianggap gugur yaitu pada nomor 1, 16, dan 20. Sehingga jumlah butir yang valid adalah 26 buah. Item-item yang tidak valid gugur tidak dicantumkan dalam instrumen penelitian. Untuk rangkuman hasilperhitungan validasi instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN), EFIKASI DIRI, DAN KOMPETENSI AKUNTANSI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK PGRI 2 KOTA SALATIGA TAHUN

28 222 200

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN

49 202 133

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 2 7

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL.

1 1 197

KONTRIBUSI BIMBINGAN DI INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

0 0 119

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XII PROGAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 139

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PURBALINGGA.

0 1 180