65
Hubungan variabel independen dan variabel dependen tersebut dapat dilihat melalui paradigma sebagai berikut:
Keterangan : : Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Secara Sendiri-Sendiri.
: Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Secara Bersama-Sama. : Korelasi antara X
1
dan X
2
X1 : Pengalaman Praktik Kerja Industri
X2 : Kemampuan Akademis Siswa
Y : Kesiapan Kerja Siswa
D. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitan ini, maka peneliti membatasi
pengertian dari variabel-variabel tersebut.
1. Pengalaman Praktik Kerja Industri
Pengalaman praktek
kerja industri
merupakan ilmu
pengetahuan, wawasan keterampilan dan seluruh kegiatan yang diperoleh dan dilakukan siswa selama melakukan praktek kerja industri. Variabel
X1
Y
Gambar 1. Hubungan Antar Variabel
X2
66
pengalaman praktik kerja industri dapat diukur dari responden dengan menggunakan angket yang dibatasi pada indikator :
1 manfaat pelaksanaan praktik kerja industri,
2 kegiatan pra prakerin
pembekalan sekolah kepada siswa sebelum melaksanakan prakerin.
3 kegiatan selama prakerin
a pengetahuan keterampilan kerja dengan tuntutan dunia
kerja b
fasilitas prakerin c
keterampilan kerja d
sikap dan mental kerja yang benar e
kreativitas kerja f
monitoring dari guru pembimbing dan pembimbing industri 4
kegiatan pasca prakerin a
evaluasi prakerin oleh pembimbing industri b
evaluasi prakerin oleh guru pembimbing
2. Kemampuan Akademis
Kemampuan akademis biasanya diukur dari prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam
berpikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar biswa dapat dilihat dari nilai rapornya. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dalam penelitian ini
diukur dari rata-rata nilai rapor mata pelajaran produktif. Rata-rata nilai
67
rapor yang di ukur merupakan rata-rata nilai hasil teori dan praktikum sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran produktif kelas XII TAV
SMK Negeri 2 Bawang Nilai rapor dapat mencerminkan tingkat ketercapaian kemampuan siswa mulai dari awal diajarkannya materi
pelajaran sampai dengan akhir.
3. Kesiapan Untuk Memasuki Dunia Kerja
Kesiapan kerja adalah kondisi seseorang yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan di dunia kerja. Kesiapan siswa untuk memasuki dunia kerja dapat diukur dari responden dengan
angket yang dibatasi pada indikator: 1
Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif 2
Mempunyai kemampuan yang cukup yang mencakup aspek pengetahuan dan keterampilan
3 Mempunyai motivasi yang kuat dalam bekerja
4 Kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan kerja
5 Memiliki rasa tanggung jawab
6 Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
7 Mampu mengendalikan diri atau emosi
8 Mempunyai kemauan dan kemampuan belajar dan berusaha
mengikuti perkembangan teknologi sesuai bidang keahliannya. 9
Memiliki sikap kritis
68
E. Metode Pengumpulan Data