Langkah-langkah Menulis Puisi Unsur-unsur Puisi

23 dengan menyusun kata-kata atau bahasa yang bersifat kreatif dan imajinatif. Dari objek yang sama maka akan dapat dihasilkan objek yang berbeda. Kepiawaian itu terletak pada kejelian seseorang dalam menangkap hal-hal yang terlihat olehnya yang kemudian akan dituangkan ke dalam kata-kata yang bernama puisi.

3. Langkah-langkah Menulis Puisi

Kos asih 2004:235 mengatakan: “Menulis puisi adalah penyusunan kata- kata atau bahasa berdasarkan pengalaman yang bersifat kreatif.” Tidak jauh berbeda dengan pernyataan itu, Atmazaki 1993 menyatakan bahwa teknik menulis puisi dapat dilakukan sebagai berikut: a. memahami dasar puisi, b. pengembangan imajinasi melalui pengalaman atau objek yang ada di sekitar kita, c. mengembangkan keterampilan menulis melalui permainan kata, d. menganalisis kata untuk meningkatkan kreativitas, dan e. latihan menulis dimulai dari puisi yang sederhana dengan terlebih dahulu menentukan tema puisi. Sebenarnya jika dicermati, puisi itu merupakan ungkapan kata bermakna yang dihasilkan dari berbagai macam proses kelahiran masing-masing. Artikel yang berjudul “Lima Tahap Proses Menulis Puisi” menyatakan bahwa puisi itu terlahir dari beberapa proses di bawah ini, yakni sebagai berikut. 1. Tahap pengungkapan fakta diri; puisi pada tahap ini, biasanya lahir berdasarkan observasi pada sekitar diri sendiri, terutama pada faktor fisik. 24 Jadi, seseorang akan terinspirasi menulis puisi berdasarkan obyek yang benar- benar konkret. 2. Tahap pengungkapan rasa diri; pada tahap ini akan lahir puisi yang mampu mengungkapkan rasa atau perasaan diri sendiri atau objek yang bersinggungan atau berinteraksi. Perasaan yang terungkap bisa berupa perasaan sedih, senang, benci, cinta, patah hati dan lain-lain. 3. Tahap mengungkapkan fakta objek lain; pada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta di luar diri dan dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa tambahan kata bersayap atau metafora. 4. Tahap mengungkapkan rasa objek lain; pada tahap ini, penulis berusaha mengungkapkan perasaan suatu objek, baik perasaan orang lain maupun benda-benda yang ada di sekitarnya yang seolah-olah menjelma menjadi manusia. 5. Tahap mengungkapkan kehadiran yang belum hadir; pada tahap ini, puisi sudah merupakan kristalisasi yang sangat mendalam atas segala fakta, rasa, dan analisa menuju jangkauan yang bersifat lintas ruang dan waktu menuju kajadian di masa depan. Menulis puisi merupakan kegiatan produktif yang lahir dari ekspresi pribadi. Kepandaian menulis puisi bergantung pada pengalaman menulis puisi. Kemampuan menulis puisi sering dianggap sebagai bakat sehingga orang yang merasa tidak mempunyai bakat tidak akan dapat menulis, tetapi bakat tidak berarti tanpa ada pelatihan. Dan begitu pun sebaliknya, tanpa bakat pun bila seseorang rajin belajar dan giat berlatih, ia akan terampil dalam menulis puisi. Jadi, menulis puisi termasuk jenis keterampilan, seperti halnya jenis keterampilan lainnya, 25 pemerolehannya harus melalui belajar dan berlatih, semakin sering belajar dan semakin giat berlatih, tentu semakin cepat terampil. Selain itu, berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi juga dapat ditingkatkan dengan memperhatikan obyek serta menjalin kedekatan obyek tersebut agat tercipta pemaknaan yang bersifat konotatif yang pada akhirnya menyumbangkan diksi yang menarik.

4. Teknik Rangsang Gambar dan Sumbang Kata