Judul Penelitian Mata Kuliah Abstrak Latar Belakang Masalah

1

1. Judul Penelitian

Penerapan Multimedia Pembelajaran Terpadu Untuk Meningkatkan Self Motivated Learning Mahasiswa PGSD FIP UNY.

2. Mata Kuliah

Pembelajaran Terpadu

3. Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menerapkan multimedia pembelajaran terpadu untuk meningkatkan kemandirian belajar self motivated learning mahasiswa PGSD FIP UNY. Permasalahan yang dihadapi pada mata kuliah pembelajaran terpadu selama ini adalah rendahnya motivasi dan inisiatif mahasiswa untuk mencari referensi dan memperdalam wawasan tentang materi perkuliahan selain yang diberikan dosen pengampu mata kuliah, disisi lain penggunaan sumber belajar yang dapat menarik minat dan memperkaya wawasan mahasiswa masih sangat minim. Mendasarkan pada permasalahan tersebut maka perlu disediakan sumber belajar berbasis komputer multimedia yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri oleh mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI Pendidikan Guru Sekolah Dasar PGSD. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNY dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas classroom action research. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari: 1 persiapan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. 2

4. Latar Belakang Masalah

Tantangan kehidupan yang semakin kompleks, menghajatkan setiap individu sekarang ini untuk meningkatkan kapasitas akademik, ketrampilan, dan kemampuan lain yang bersifat non akademis untuk bisa memenangkan persaingan. Kondisi tersebut mengakibatkan pula pergeseran paradigma dalam pembelajaran. Pembelajaran harus mampu mengembangkan kemampuan peserta didik tanpa harus terhalangi oleh sistem dan keterbatasan fasilitas. Pada masa sekarang ini satu segi yang menguntungkan adalah tersedianya sumber-sumber belajar yang dapat dipelajari sendiri, tanpa perlu bantuan orang lain. Sumber-sumber terutama berupa buku yang berbentuk teks ataupun digital dan media pembelajaran berbasis komputer. Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang merupakan lembaga pencetak calon-calon guru Sekolah Dasar dimaksudkan dapat menghasilkan lulusan sebagai ahli pendidikan dasar yang mampu: a memfasilitasi pembentukan dasar-dasar kepribadian yang kokoh dan cerdas kepada anak-anak; b melakukan tugas pembelajaran literasi pendidikan dasar sebagai alat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; serta c mengembangkan dan meningkatkan kemampuan professional dan akademiknya sebagai pendidik dan guru Sekolah Dasar secara kreatif, produktif dan mandiri dalam sistem informasi yang ada di dalam masyarakat sehingga selalu dapat menampilkan kinerja yang unggul. Mendasarkan pada tuntutan tersebut maka perlu mempersiapkan suatu lingkungan belajar dimana mahasiswa bisa 3 mengesplorasi kemampuannya baik secara mandiri maupun melalui pendampingan terutama saat mereka akan praktik mengajar disekolah kelak. Dalam kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar telah disepakati ada satu komponen keterpaduan yang dituangkan dalam mata kuliah Pembelajaran Terpadu. Secara konseptual, prinsip-prinsip keterpaduan pembelajaran akan terliput di dalam setiap mata kuliah. Posisi Pembelajaran Terpadu dalam kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar menjadi titik kulminasi dari prinsip-prinsip mata kuliah sebelumnya, sebagai wahana praktik yang secara utuh bernuansakan dunia kehidupan sekolah dasar Tim Pengembang PGSD,1996: 3. Mata kuliah ini tergolong dalam kompetensi pedagogik dan terdiri atas 2 sks. Kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa adalah mampu memahami, merencanakan, dan melaksanakan model-model pembelajaran terpadu untuk mendukung mata kuliah pada semester berikutnya yaitu Praktik Perkuliahan Lapangan PPL dan Kuliah Kerja Nyata KKN di Sekolah Dasar. Banyaknya materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah satuan kredit semester sks mata kuliah, hal ini diakui oleh dosen-dosen mata kuliah Pembelajaran Terpadu program studi PGSD FIP UNY yang merasa waktunya tidak cukup untuk menyampaikan semua materi, sehingga banyak penugasan-penugasan yang diberikan dosen kepada mahasiswa. Implikasi dari metode yang digunakan dosen, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh peneliti dengan menyebar angket hasilnya adalah 20,9 mahasiswa kurang antusias dan berminat mempelajari materi, 4 35,5 mahasiswa kurang mempunyai inisiatif untuk mencari atau memperdalam wawasan tentang pembelajaran terpadu melalui referensi lain selain yang diberikan oleh dosen. Permasalahan lain adalah, ketersediaan sumber belajar di perpustakaan tentang Pembelajaran Terpadu hanya ada 2 buku teks. Dimana 1 buku teks terbitan tahun 1994 sehingga contoh-contoh yang diberikan kurang up to date misalnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran belum mengacu pada kurikulum KTSP. Buku teks lainnya merupakan buku pegangan mata kuliah yang ditulis oleh salah satu dosen pembelajaran terpadu. Hal ini semakin memperkuat permasalahan kurang berminat dan rendahnya inisiatif mahasiswa pada mata kuliah pembelajaran terpadu. Belajar mandiri merupakan kemampuan dasar manusia, bisa terganggu dan tidak berkembang disebabkan oleh penyelenggaraan sistem pendidikan formal tradisional, yang bersifat’ guru sentris’. Penggalian kemampuan potensial dapat dilakukan dengan penginkorporasian strategi pembelajaran, beraneka sumber belajar, yang memungkinkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan ini secara berantai akan menimbulkan kegembiraan belajar menumbuhkan niat atau motivasi belajar, dan hasil belajar. Meningkatnya hasil belajar, dalam arus baliknya akan menumbuhkan kegembiraan dalam belajar, untuk belajar lebih lanjut. Keseluruhan proses pembelajaran dapat melatih kemampuan belajar mandiri peserta didik Haris mujiman, 2009 Maka penggunaan multimedia ini menjadi khasanah baru untuk memperluas akses pengetahuan mereka tentang pembelajaran terpadu, karena telah dilengkapi dengan materi pengayaan, video, dan animasi sehingga akan mampu meningkatkan motivasi belajar mereka dan berimplikasi terhadap kemampuan belajar mandiri mahasiswa. 5

5. Rumusan Masalah