Pelaksanaan siklus 2 Siklus 2 a. Hipotesis tindakan

39 karena harus membuka komputer terlebih dahulu, berbeda dengan buku yang bisa dibawa kemana-mana. Permasalahan lain disebabkan pada siklus pertama dosen belum menerapkan variasi strategi, jadi hanya menggunakan multimedia sebagai sumber belajar utama. Peggunaan metode ceramah dan tanya jawab masih mendominasi dalam perkuliahan. Hal ini berdampak pada antusiasme mahasiswa dalam pembelajaran.

3. Siklus 2 a. Hipotesis tindakan

Pada siklus kedua, hipotesis tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1 Melalui penerapan multimedia dengan berbagai variasi metode akan meningkatkan keaktifan dan kemauan belajar mahasiswa dalam proses perkuliahan. 2 Melalui penambahan penugasan untuk memperkuat konsep pembelajaran terpadu maka akan meningkatkan pemahaman dan hasil belajar mahasiswa.

b. Pelaksanaan siklus 2

Pada siklus kedua ini materi dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa berbeda dengan siklus pertama. Peneliti mencoba menerapkan menerapkan multimedia dengan variasi strategi. Dengan begitu peneliti akan mendapatkan data yang lebih mendukung bahwa penerapan multimedia pembelajaran terpadu dapat meningkatkan proses dan hasil perkuliahan. 40 Adapun kompetensi dasar yang akan dicapai mahasiswa pada siklus kedua ini yaitu mengimplementasikan model-model pembelajaran terpadu. Dari kompetensi dasar tersebut, indikator atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah: 1 Mahasiswa mampu mengimplementasikan pembelajaran terpadu model webbed; 2 Mahasiswa mampu mengimplementasikan pembelajaran terpadu model connected; 3 Maha siswa mampu mengimplementasikan pembelajaran terpadu model integrated. Waktu yang dialokasikan dalam pelaksanaan siklus kedua ini adalah 4 kali pertemuan. Adapun deskripsi dari masing-masing kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Pertemuan 1 Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu, 26 mei 2010 pada jam 11.00 sd 12.40. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua pertemuan ke-1 ini adalah sebagai berikut: Dosen memberikan apersepsi dengan mengulas tugas yang telah dikumpulkan minggu lalu. Sebagian besar untuk yang model webbed sudah benar hanya indikator masih belum operasional. Setelah memberi penjelasan maka skenario pembelajaran selanjutnya adalah meminta mereka untuk melihat tayangan video tentang contoh pembelajaran terpadu model webbed seperti berikut ini: 41 Mahasiswa diminta menganalisis dari tayangan video tersebut, dan mendiskusikan secara kelompok. Tujuan dari menayangkan video ini adalah untuk memberikan contoh konkrit bagaimana mengajar dengan model webbed atau tematik. Hasil diskusi kelompok adalah mahasiswa mengkritisi bahwa pelaksanaannya sepertinya akan sulit nantinya di SD karena masih terjadwal sesuai mata pelajaran bukan berbasis tema. Maka solusinya adalah tetap membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk tematik tapi pelaksanaannya tetap mengacu jadwal mata pelajaran. Tayangan video tersebutjuga untuk memberikan contoh untuk simulasi minggu berikutnya. 2 Pertemuan 2 Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Juni 2010 pada jam 11.00 sd 12.40. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua pertemuan ke-2 ini adalah sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ke dua ini adalah untuk pencapaian kompetensi bahwa mahasiswa mampu mengimplementasikan model-model tersebut pada konteks pembelajaran di Sekolah Dasar. Mahasiswa memparaktekkan rencana pembelajaran yang telah mereka buat dengan durasi waktu 15menit. Sebagian besar mahasiswa yang 42 praktik telah menunjukkan performance yang cukup bagus, hal ini ditunjukkan dari pemilihan metode dan media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditulis dalam rencana pembelajaran. Mahasiswa lain yang bermain peran sebagai siswa pun cukup antusias dalam merespon. Walaupun masih ada catatan dalam rencana pembelajarannya dan masih perlu dibenahi. Gambar simulasi mahasiswa 3 Pertemuan 3 Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Rabu, 9 juni 2010 pada jam 11.00 sd 12.40. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua pertemuan ke-3 ini adalah sebagai berikut: Perencanaan pembelajaran pada pertemuan ke tiga ini adalah masih melanjutkan untuk pencapaian kompetensi bahwa mahasiswa mampu mengimplementasikan model-model tersebut pada konteks pembelajaran di Sekolah Dasar. Pada pertemuan minggu lalu mahasiswa yang praktik mengajar telah menggunakan tiga model pembelajaran terpadu yaitu connected, webbed, dan integrated sehingga mahasiswa yang praktik pada pertemuan minggu ini telah mendapat gambaran secara 43 konkrit tentang bagaimana perencanaan dan pelaksanaan pembelajarannya. Sehingga kekurangan bisa diminimalisir. Walaupun tetap masih ada mahasiswa yang salah karena kurang memperhatikan. Tetapi secara umum semuanya sudah cukup bagus dan sesuai dengan rambu-rambu pelaksanaannya. Melalui praktik mengajar dengan menggunakan tiga model pembelajaran tersebut, mahasiswa lebih antusias dalam pembelajaran dan merasa tidak monoton. Mereka bahkan mendapat inspirasi untuk mengajar kelak ketika pelaksanaan PPL di sekolah. Dampak lainnya adalah adanya sikap kompetisi yang sehat karena masing-masing ingin menunjukkan yang terbaik, maka mereka berusaha untuk membuat pembelajaran semenarik mungkin misalnya dengan bermain peran sehingga melibatkan partisipasi siswa, kemudian dengan menggunakan juga media kartu dan gambar. 4 Pertemuan 4 Pertemuan ke-4 dilaksanakan pada hari Rabu, 16 juni 2010 pada jam 08.10 sd 09.20. Adapun deskripsi dari pelaksanaan tindakan pada siklus kedua pertemuan ke-4 ini adalah sebagai berikut: 44 Pencapaian kompetensi mahasiswa dalam mengimplementasikan model-model pembelajaran terpadu sudah cukup bagus. Hanya peneliti perlu memastikan pemahaman mereka secara teoritik karena melihat indikasi dari hasil siklus 1 bahwa mereka kurang bisa memahami apa yang telah tertulis dalam multimedia. Dalam hal ini peneliti menggunakan strategi active learning dengan teknik say your knows kepada teman sebangkunya. Jadi mereka harus memberi tahu apa saja yang telah mereka pahami dalam multimedia tersebut kepada temannya secara berpasangan. Setelah mereka menjelaskan apa yang mereka pahami dari materi multimedia secara bergantian. Kemudian masing-masing memberikan pertanyaan sebanyak 5. Hal ini dimaksudkan juga untuk mengetahui sejauhmana kemampuan analisis mereka. Setelah selesai, peneliti bertanya pada mahasiswa siapa yang mampu menjawab semuanya benar. Ternyata ada 4 pasang yang berhasil menjawab semua pertanyaan. Kemudia dari 4 pasang ini diambil 2 yang terbaik untuk berkompetisi. Kompetisi ini adalah saling memberi pertanyaan pada lawan. Akhirnya kompetisi ini dimenangkan oleh tim kanan yang diwakili oleh saudari isnaini. Dari hasil pengamata peneliti melihat pertanyaan dan kualitas jawaban pada saat kompetisi maupun pada saat teknik say your knows semuanya berpasangan, materi-materi dalam multimedia tidak semua 45 dapat dipahami dengan baik hanya beberapa materi saja. Indikator lain adalah terjadinya pengulangan pertanyaan saat berpasangan, kompetisi 4 pasang, dan kompetisi antar kelompok. Peneliti kemudian bertanya, apakah mereka sering membaca secara mandiri multimedia yang telah diberikan. Hampir semuanya menjawab kadang-kadang. Bahkan ketika pelaksaan praktik mengajar, mereka hampir tidak pernah membuka, dengan alasan karena mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan media yang harus mereka buat. Maka untuk mengatasi hal ini, peneliti memberikan tugas untuk membuat peta konsep untuk mempertajam pemahaman mereka dengan kreasi masing-masing supaya mudah dalam belajar. Hasilnya dikumpulkan minggu berikutnya.

c. Observasi dan hasil