72
of flower, dan TIFF Tomohon interbational Flower Festival sangat memberikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian dan pariwisata
Kota Tomohon. Dampak sangat besar di sektor hotel dan restoran. Sehingga pada saat pelaksanaan berbagai iven tersebut, pendapatan pihak
hotel dan restoran tersebut naik dan mempengaruhi jumlah pajak yang disetorkan ke kas daerah. Rata-rata pembayaran pajak pada saat itu 35-50
untuk setiap hotel dan restoran. Penerimaan pajak dari sektor hiburan masih tergolong sangat kecil karena, pemberian akses pendirian tempat
hiburan di kota tomohon bru efektif tahun 2012”. 12 Maret 2012 Besarnya target dan realisasi pendapatan daerah Kota Tomohon yang
berasal dari pajak hotel, penginapan dan tempat hiburan akan terus meningkat dari Tahun ke tahun, diharapkan kedepannya akan memberikan sumbangsi bagi daerah
dan mempercepat arus pembangunan daerah.
b. Pelayanan petugas dan Akomodasi
Kualitas pelayanan petugas pariwisata dan akomodasi merupakan factor yang penting dalam pariwisata, semuanya memiliki tugas yang sangat spesifik namun
memberikan dampak yang besar. Tempat wisata yang bagus dan menarik harus di lenkapi dengan sumber daya manusia yang baik pula, kesadaran inilah yang
membuat pemerintan mulai memperhatikan dan melakukan berbagai pelatihan untuk membekali sumber daya manusia untuk memberikan hasil yang masimal.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, Mogi mengatakan bahwa:
“Sistem pelayanan dan akomodasi telah disiapkan dengan sebaik mungkin dengan keterlibatan langsung dari pelaku-pelaku industri pariwisata
dengan adanya penyediaan akomodasi hotel, villa, pondok wisata, dan homestay, penyediaan jasa transportasi wisata bus, penyediaan jasa
73
perjalanan wisata biro perjalanan, agen perjalanan, travel, penyediaan usaha jasa makanan dan minuman restotan, rumah makan, kafe, kios-kios
souvenir khas Kota Tomohon yang bole dijadikan cendramata, serta oertunjukan atraksi kesenian dengan menampilkan Tari-tarian dan Musik
tradisional untuk disuguhkan kepada seluruh masyarakat Kota Tomohon dan para wisatawan yang dating ke Kota Tomohon, sehingga 7 unsur Sapta
Pesona: Aman, Bersih, Indah, Rapi, Sejuk, Ramah dan Kenangan benar- benar diwujudkan, karena dengan kondisi suasana yang menarik dan
nyaman wisatawan akan betah tinggal lebih lama dan merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan yang in
dah dalam hidupnya”. 10 Maret 2012
Sedangkan menurut pandangan masyarakat Kota Tomohon, Mutiara Hamda mengatakan bahwa:
“saya melihat bahwa pelayanan pariwisata secara umum belum maksimal, karena masi minim kerja sama pemerintah dengan pihak swasta, dengan
kata lain, masih sangat diperlukan adanya kerjasama, sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud, pemerintah harus lebih memperhatikan petugas
yang ada, memberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja mereka, dan terutama informasi mengenai objek wisata sehingga wisatawan bisa
mengetahui semua informasi dengan jelas.” wawancara 20 Maret 2013 Dari kedua wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa, pemerintah terutama
dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam hal ini petugas pelayanan, tetapi masi ada hal-hal yang perlu
diperhatikan secara khusus, agar dapat meberikan pelayanan yang lebih maksimal lagi kepada wisatawan yang berkunjung.
Pada peraturan daerah Kota Tomohon nomor 9 Tahun 2012, tentang Retribusi Jasa Usaha, dan pada pasal 38 menyebutkan tentang besar tarif retribusi tempat
rekreasi dan olahraga ditetapkan retribusi pungutan daerah sebagai pembayaran
74
atas jasa atau pemberian izin terhadap kunjungan wisatawan pada tempat-tempat wisata di Kota Tomohon seperti yang terterah pada table 4.2
75
Tabel 4.2 Struktur dan Besarnya Tarif
Objek Golongan
Tarif Satuan
Tariff
a. Taman rekreasi
Per kegiatan Hari ke-2 dst
Rp.500.000 Rp. 250.000
b. Kawasan wisata
1. Wisata Pantai
2. Wisata Tirta
3. Wisata Agro
Dewasa Lokal dewasa
Local anak Mancanegara
Dewasa Anak-anak
Orang Rp. 5000
Rp. 5000 Rp. 2000
Rp. 40.000 Rp.2000
Rp.1000
c. Panggung Terbuka
Per Kegiatan Hari ke-2 dst
Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
d. Panggung tertutup
Per kegiatan Hari ke-2 dst
Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
e. Gelanggang olahraga
1. Gelanggan renang
2. Lapangan olahraga
Dewasa Anak-anak
Orang
Per kegiatan Hari ke-2 dst
Rp. 10.000 Rp. 5000
Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
Sumber data: Peraturan Daerah Kota Tomohon 2012
76
Dari data table diatas dapat disimpulkan bahwa, ketentuan tarif untuk tempat wisata, masih diatur secara umum, belum secara spesifik mengatur tentang
tempat wisata tertentu dengan tarif tertentu. Dapat dilihat sebenarnya tarif yang diberlakukan masi sangat kecil, hal ini dikarenakan hampir semua tempat wisata
yang ada di Kota Tomohon belum dikelola dengan baik oleh pemerintah. Sehingga belum adanya tarif yang lebih detail mengenai tarif yang diberikan
terhadap tempat-tempat wisata. Sesuai dengan pengamatan Penulis hanya beberapa tempat wisata saja
yang sudah diberlakukan tarif, masih banyak tempat wisata yang tidak dikenakan tarif, kalau pun ada tarif itu tidak dari pihak pemerintah, tetapi dari masyarakat
yang sukarela mengelola tempat tersebut, dengan cara begitu tarif biasanya diberikan sesuai keinginan pengunjung atau wisatawan, tidak ada tarif yang pasti.
Akibatnya pendapatan pemerintah dari retribusi masuk objek wisata tidak dapat diketahui dengan pasti. Ada kemungkinan bahwa sebagian retribusi yang
diberikan dengan sukarela oleh pengunjung objek wisata tidak masuk ke kas daerah.
Secara sederhana jika melihat tabel di atas, kita dapat melihat potensi penerimaan retribusi dari pariwisata dengan cara mengkalikan biaya retribusi
dengan jumlah kunjungan wisatawa yang datang ke objek wisata. Diasumsikan semua retribusi objek wisata sebesar Rp 5.000 per orang dikalikan dengan jumlah
wisatawan tahun 2012 yaitu 59.795 orang, berarti Rp5.000 x 59.795 orang = Rp.298.975.000. hasil yang didapat bahwa seharusnya ada penerimaan dari
retribusi pariwisata sebesar Rp. 298.975.000 yang dapat masuk ke kas daerah.
77
c. Sambutan Masyarakat