Temuan Peneliti BAB I BAB V DAFTAR PUSTAKA

80 menanyakan apa manfaat subjek menjalankan shalat lima waktu pak eko membantu menjawab pertanyaan yang saya ajukan seperti orang normal juga banyak manfaat yang didapat subjek misalnya mudah diarahkan sehingga akan terhindar dari perbuatan-perbutan tercela. Menurut pak eko anak tunarungu mereka juga memiliki nafsu seperti anak normal jadi jika kita tidak mengarahkan atau membimbing mereka dengan benar maka mereka juga akan masuk dalam pergaulan bebas. Maka bimbingan agama sangatlah penting untuk pondasi mereka agar tidak masuk dalam pergaulan bebas. Salah satu pondasi mereka yaitu dengan menjalankan shlat lima waktu agar terhindar dari perbuatan tercela. Subjek merupakan anak yang rajin beribadah sehingga mudah diarahkan mana perbuatan yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.

C. Temuan Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Subyek dengan dibantu informan di atas maka peneliti dapat menemukan dan bisa mengambil ringkasan bahwa motivasi anak tunarungu menjalankan shalat lima waktu dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut: Berdasarkan hasil wawancara subjek ditemukan beberapa hal diantaranya anak tunarungu melakukan shalat atas motivasi terutama dorongan dari luar seperti orang tuanya dimana disebutkan diatas keluarga subjek sangat berperan besar sehingga subjek termotivasi untuk belajar shalat yang dimulai dari menyuruh subjek mengaji. Dengan mengaji subjek sedikit-sedikit belajar tentang perintah-perintah agama salah satunya shalat. Disamping mengaji contoh orang tua dalam mengerjakan shalat sangat membantu subjek untuk belajar mengerjakan shalat. Kemudian subjek dimasukkan sekolah dan subjek berada di asrama yang mana pasti dengan bersekolah akan menambah ilmu dan pengalaman subjek menurut pak eko penjaga asrama hampir 81 semua anak tunarungu dalam menjalankan shalat harus dijelaskan atau diberi pemahaman yang sangat mendalam seperti apa manfaat shalat dan apa akibatnya jika tidak shalat. Jika tidak dijelaskan mereka tidak akan melaksanakan shalat karena tidak ada dorongan dari dalam diri mereka. Mereka harus dapat dorongan dari luar seperti orang tua, guru, ustad agar termotivasi untuk menjalankan shalat dan hal-hal yang lainnya. Karena keterbatasan mereka sehingga menyebabkan peran dari luar sangat berpengaruh besar terhadap dirinya. Jika subjek dan anak tuanrungu lainnya tidak mendapatkan dorongan atau motivasi dari lingkungan maka mereka tidak akan berkembang karena bagaimanapun mereka memiliki keterbatasan. Keterbatasan mereka dapat dibantu yaitu dengan peran-peran orang-orang sekitarnya agar mereka bisa hidup sebagai manusia seutuhnya. Selain itu penulis juga menemukan bahwa subjek juga merasakan manfaat dari shalat seperti subjek anak yang rajin selalu bangun pagi menjalankan shalat subuh yang dilanjutkan dengan bersih-bersih. Subjek mudah diarahkan dibanding teman-teman lainnya karena menurut pak eko subjek merupakan anak yang rajin dalam beribadah shalat.

D. Pembahasan