30
Menurut catatan WHO, 15 persen dari 500 juta penyandang disabilitas merupakan warga indonesia. Jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar.
Ironisnya, tindakan-tindakan diskriminasi terhadap mereka justru dianggap paling banyak di Indonesia.
Untungnya, pemerintah saat ini berupaya untuk mengurangi tindakan-tindakan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, contohnya dengan memberikan semangat
bagi mereka yang berprestasi. Mereka juga ditampilkan di media dengan harapan akan ada yang meniru atau bisa menginspirasi yang lain.
29
Berdasarkan uraian di atas, penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa sebagai sesama makhluk Tuhan tidak boleh membeda-bedakan antara individu satu dengan
yang satunya dalam keadaan apapun. Begitupun anak disabilitas mereka mempunyai kelebihan yang luar biasa jadi kita harus membantu mereka dan jangan
mendiskriminasikan anak disabilitas.
6. Sikap Umum Masyarakat Terhadap Penyandang Disabilitas
Bisa dikatakan bahwa pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas masih terkesan negatif. Hal ini memang disebabkan oleh kebiasaan yang masih
melekat di masyarakat yang hal itu sangat lekat di dalam kehidupan bermasyarakat, terutama masyarakat di desa atau kota terpencil. Satu contoh adalah sebuah keluarga
yang memiliki anak dengan disabilitas, masyarakat tersebut beranggapan bahwa anak disabilitas tersebut merupakan aib keluarga. Anak penyandang disabilitas itu
dikucilkan, bahkan di dalam keluarga tersebut, anak itu dilarang bermain di luar rumah dan tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Parahnya, anak
penyandang disabilitas ini tidak mengenyam pendidikan yang tentu saja hal tersebut akan berdampak pada psikis bagi si anak penyandang disabilitas dan masa depannya.
29
Bilqis, Memahami Anak Tuna Wicara, Yogyakarta: Familia, 2012, hal. 3-4
31
Mitos juga menjadi faktor penyebab lain yang terkadang membuat pendiskriminasian terhadap anak penyandang disabilitas. Hal ini sangat tidak masuk
akal. Ada sumber yang menyebutkan bahwa jika kita bertemu dengan, mohon maaf, penyandang tunanetra, maka yang bertemu dengannya itu akan sial. Hal ini sangat
tidak pantas ditiru atau disebarkan. Selama ini pandangan masyarakat terhadap penyandang disabilitas semata-mata
bahwa mereka hanyalah orang yang membebani orang lain. Mereka penyandang disabilitas dinilai tidak berguna, harus selalu dibantu, dan dikasihani. Pandangan
seperti itu memang harus segera diluruskan. Hal utama yang harus melakukannya sebaiknya dimulai dari penyandang disabilitas itu sendiri.
Hal lain yang akan mengubah pandangan masyarakat adalah mereka harus mematahkan persepsi bahwa penyandang disabilitas adalah beban masyarakat dan
tidak berguna. Penyandang disabilitas memang memiliki keterbatasan, tapi tanamkan pada diri mereka bahwa itu bukan sebuah hambatan. Bekali mereka dengan berbagai
keterampilan-keterampilan. Dorong semangat mereka untuk berjuang dan berusaha keras.
30
Berdasarkan uraian di atas, penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mematahkan persepsi bahwa penyandang disabilitas adalah beban
masyarakat dan tidak berguna. Penyandang disabilitas memang memiliki keterbatasan, tapi tanamkan pada diri mereka bahwa itu bukan sebuah hambatan. Bekali mereka
dengan berbagai keterampilan-keterampilan. Dorong semangat mereka untuk berjuang dan berusaha keras.
30
Bilqis, Memahami Anak Tuna Wicara, Yogyakarta: Familia, 2012, hal. 5-6
32
7. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus