10
1. Motivasi
Abraham Maslow mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang bersifat konstan tetap, tidak pernah berakhir, berfluktuasi dan bersifat kompleks, dan hal itu
kebanyakan merupakan karakteristik universal pada setiap kegiatan individu. Motivasi dapat timbul dari luar maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Motivasi
yang berasal dari luar diri individu diberikan oleh motivator seperti orang tua, guru, konselor, ustadzustadzah, orang dekat atau teman dekat. Sedangkan motivasi yang
berasal atau timbul dalam diri seseorang, dapat disebabkan seseorang mempunyai keinginan untuk dapat menggapai sesuatu cita-cita.
11
Motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri
individu, tingkah laku yang ditimbulkannya dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Karena itu bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan
motif, membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan.
12
2. Anak Tunarungu
Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama
melalui indera pendengarannya. Batasan pengertian anak tunarungu telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang semuanya itu pada dasarnya mengandung
pengertian yang sama. Andreas Dwidjosumarto mengemukakan bahwa seseorang yang tidak atau kurang
mampu mendengar suara dikatakan tunarungu. Ketunarunguan dibedakan menjadi
11
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2012, hal. 320
12
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003, hal.268
11
dua kategori yaitu tuli dan kurangnya dengar. Tuli adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan dalam taraf berat sehingga pendengarannya
tidak berfungsi lagi. Sedangkan kurang dengar adalah adalah mereka yang indera pendengarannya mengalami kerusakan tetapi masih dapat berfungsi untuk mendengar,
baik dengan maupun tanpa menggunakan alat bantu. Muftin salim menyimpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak yang mengalami
kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya. Ia memerlukan bimbingan dan pendidikan khusus untuk mencapai kehidupan lahir batin yang layak.
Memperhatikan batasan-batasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak tunarungu adalah mereka yang kehilangan pendengaran baik sebagian maupun
seluruhnya yang mennyebabkan pendengarannya tidak memiliki nilai fungsional di dalam kehidupan sehari-hari.
13
3. Shalat Lima Waktu