Kepemilikan Institusional Teori Struktur Modal

Berdasarkan semua rasio profitabilitas yang telah dijelaskan, dapat digunakan untuk membandingkan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lain yang hampir sama dan dengan industrinya. Jika perusahaan dapat memperoleh laba yang besar, maka laba tersebut dapat digunakan untuk penambahan dana operasional atau untuk ekspansi perusahaan. Perusahaan tidak harus menggunakan sumber dana dari pihak eksternal ataupun melakukan utang.

3. Kepemilikan Institusional

Dalam perusahaan ada beberapa pihak yang memiliki kepentingan. Pihak internal adalah pihak yang melaksanakan tugas operasional dan mempunyai tanggungjawab besar untuk mengembangkan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal adalah pihak yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan operasional perusahaan, namun juga memiliki peran besar terhadap perkembangan perusahaan. Jika peran itu berupa setoran modal terhadap perusahaan, maka pihak eksternal tersebut dapat disebut sebagai pemegang saham. Dalam teori keagenan dijelaskan bahwa ada perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Hal ini yang dapat menyebabkan pemicu pertentangan. Manajer lebih mementingkan kepentingan pribadi semata daripada kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Perbedaan kepentingan itulah yang dapat menyebabkan konflik agency conflict. Untuk menjamin manajer melakukan tugasnya untuk lebih memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, perusahaan harus menanggung biaya keagenan agency cost. Untuk memperkecil biaya keagenan perusahaan dapat menggunakan pihak luar untuk ikut mengawasi perusahaan yaitu dengan meningkatkan kepemilikan institusional. Baridwan 2004 mendefinisikan kepemilikan institusional sebagai proporsi saham yang dimiliki oleh suatu lembaga atau institusi pada akhir tahun. Kepemilikan institusional adalah proporsi saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang diukur dalam persentase . Institusi biasanya dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham lainnya. Oleh karena menguasai saham mayoritas, maka pihak institusional dapat melakukan pengawasan terhadap kebijakan manajemen secara lebih kuat dibandingkan dengan pemegang saham lain. Dengan tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan mengurangi agency cost. Tingkat kepemilikan institusional yang besar juga akan meningkatkan pengawasan yang lebih ketat oleh pihak investor institusional serta dapat menghalangi perilaku menyimpang dari para manajer perusahaan khususnya dalam melakukan kebijakan penggunaan modal. Pihak manajemen perusahaan akan lebih berhati-hati ketika akan melakukan kebijakan struktur modal berupa pengajuan utang kepada pihak eksternal.

4. Growth Opportunity

Dokumen yang terkait

Pengaruh Growth Opportunity, Liquidity, Profitability, dan Tangibility terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 109

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, BUSINESS RISK DAN PAJAK TERHADAP STRUKTUR MODAL (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2015)

0 18 156

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 13 133

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN GROWTH OPPORTUNITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010 - 2015.

0 8 180

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16