Pendekatan Pengkajian Terhadap Seni Tari

18 berfungsi sebagai tanda pesan yang ingin disampaikan oleh kesenian Angklung Lengger Badut tersebut kepada masyarakat. Dari beberapa teori di atas dapat penulis simpulkan bahwa makna adalah sebuah arti dari objek yang dituju untuk diketahui maksud dan tujuannya. Setiap pengungkapan atau pemahaman arti dari objek yang dituju juga mempunyai pandangan yang berbeda-beda, tergantung dari unsur-unsur yang terdapat pada suatu objek tersebut. Kesenian Angklung Lengger Badut sebagai objek yang menjadi tujuan dalam pengungkapan arti, juga memiliki pandangan yang berbeda-beda seperti gerak dan bahasa atau ucapan yang ada dalam kesenian tersebut.

6. Pendekatan Pengkajian Terhadap Seni Tari

Karya seni adalah objek kajian dalam menelitian ini dapat ditelaah melalui beberapa pendekatan yang berdasarkan pada hubungan karya seni dengan realitas atau kenyataan, hubungan karya seni dengan penikmatnya, hubungan karya seni dengan penciptanya, dan hubungan sesama karya seni. Sesuai dengan fokus perhatian dan orientasi seninya, teori seni dapat dibagi menjadi 4 yaitu mimetik, pragmatik, ekspresif, dan objektif. Namun berkaitan dengan karya seni yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini hanya 3 teori seni yang dapat dipakai yaitu mimetik, pragmatik, dan objektif. Adapun satu teori yang tidak digunakan dalam penelitian ini yaitu ekspresif. Teori ekspresif adalah teori yang memfokuskan kepada hubungan karya seni dengan penciptanya. Berkaitan 19 dengan bentuk kesenian yang dikaji dalam penulisan ini, tidak bisa menggunakan teori ekspresif. Oleh karena bentuk Kesenian Angklung Lengger Badut adalah sebuah kesenian tradisi, dimana kesenian tersebut tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat dan sudah melalui perjalanan sejarah yang panjang dari dahulu hingga sekarang. Maka dari itu dalam kesenian ini tidak dapat diketahui secara pasti pencipta kesenian tersebut. Adapun penjelasan mengenai teori seni yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu mimetik, pragmatik, dan objektif sebagai berikut. a. Mimetik Teori seni yang berorientasi atau memfokuskan perhatian pada hubungan karya seni dengan realitas atau kenyataan. Realitas atau kenyataan yang dimaksud bukan dari bentuk tingkah laku manusia atau masyarakat, namun realitas dari alam yang ada di sekitar. Kata mimetik berasal dari kata mimesis yang berarti tiruan. Karya seni dianggap sebagai refleksi, tiruan, ataupun cerminan dari realitas, sehingga dalam pemahamannyapun karya seni dilihat dalam hubungan dengan realitas. Adapun sebuah penciptaan dari karya seni yang menirukan dari bentuk alam sekitar disebut seni imitasi. b. Pragmatik Teori seni yang berorientasi atau memfokuskan perhatian terhadap tanggapan penikmat terhadap karya seni dan dampaknya atau pengaruh karya seni terhadap penikmat. Karya seni dipandang sebagai 20 sesuatu yang disusun untuk mencapai tujuan efek-efek tertentu pada audien. Dalam hal ini tujuan tersebut dapat berupa tujuan politik, pendidikan, moral, agama, maupun tujuan yang lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pragmatik yaitu sebuah teori yang dalam pengkajiannya akan membahas mengenai hubungan suatu karya seni dengan masyarakat. c. Objektif Teori seni ini berorientasi atau memfokuskan perhatian kepada karya seni itu sendiri. Karya seni dipandang sebagai suatu objek yang mencukupi dirinya sendiri atau sebagai sebuah dunia yang mandiri. Karya seni dianggap sebagai sebuah dunia mandiri otonom, maka untuk mengetahuinya makna yang terkandung di dalamnya, penikmat harus menganalisis, menginterpretasikan, dan menilainya berdasarkan karya seni itu sendiri, tanpa menghubungkan dengan realitas, penikmat, maupun pencipta. Analisis dan perhatian didasarkan pada unsur intrinsik yang membangun karya seni itu sendiri. Kesenian Angklung Lengger Badut sebagai seni rakyat yang di dalamnya mengandung banyak makna akan pesan-pesannya, mencoba mempengaruhi para penikmatnya. Setiap bentuk serta penampilannya adalah gambaran mengenai apa yang ada dalam kehidupan budaya tradisi masyarakat di sekitar kesenian tersebut berkembang. Beberapa kesenian yang tumbuh pada satu lingkungan yang sama, tentu akan 21 memiliki sejarah yang sama. Tidak heran jika kesenian tersebut terdapat kesamaan dengan bentuk kesenian yang lain. Akan tetapi Angklung Lengger Badut sebagai objek kajian dalam penelitian ini, setiap bentuk serta ciri-cirinya adalah sebagai karya kesenian itu sendiri. Teori ini akan lebih menekankan pada bentuk estetika dari kesenian Angklung Lengger Badut.

7. Unsur-unsur Tari