99
2. Pitik  trondol,  sak  carang  sikile,  sak  genthong  brutune,  sak
terbang  matane,  sak  bawang  jalune,  sak  bawang  cucuke, sirahe sak penjelang.
Ayam yang tidak berbulu, panjang kakinya seperti tunas batang  pada  tanaman  yahng  menjalar,  pantat  ayam  tersebut
besarnya seperti penampungan air, besar matnya seperti rebana, taji jalu ayam tersebut sebasar batang pohon, kemudian cucuk
mulut ayam yang berbentuk seperti bawang. Makna  yang  terkandung  dari  uraian  di  atas  yaitu,  kaki
ayam  yang  seperti  tunas  batang  pada  tanaman  menjalar  adalah kelak  menjadi  anak  yang  bisa  berjalan  jauh,  agar  mudah  untuk
mencari pekerjaan dan rejeki. Pantat ayam yang besarnya seperti penampungan  air  yaitu,  jika  kelak  menjadi  orang  kaya,  jadikan
istrinya  yang  dapat  menjaga  kekanyaanya  dan  jangan  suka memamer-mamerkan  kekayaannya.  Matanya  sebesar  rebana
artinya,  hidup  di  dunia  ini  harus  selalu  waspada  baik  laki-laki maupun  perempuan.  Jalunya  sebesar  batang  pohon  artinya
walau  mempunyai  kekuatan  atau  kelebihan,  jangan  suka memamerkan  kelebihan  atau  kepintarannya.  Kemudian  bentuk
mulut ayam yang seperti bawang artinya, seseorang mempunyai lidah  dan  mulut  pergunakanlah  untuk  berbicara  yang  baik-baik
saja, jangan suka membicarakan kejelekan orang lain.
100
3. Dendeng tuma sak mendong ambane
Kata  tuma  adalah  singkatan  dari  angka  pitu  dan  lima, yang  jika  dijumlah  menjadi  12.  Kemudian  dalam  angka  12
terdapat  angka  satu  dan  dua,  jika  dijumlahkan  menjadi  tiga. Angka  tiga  bermakna  bahwa  ada  tiga  hal  yang  ada  dalam  diri
manusia  yang harus dijaga,  yaitu  laku menjalani hidup  dengan perbuatan  yang  baik,  clatu  berkata  hendaknya  yang  baik-baik
saja.  Jika  telah  melakukan  2  hal  tersebut  maka,  tinemu  akan menemukan  hasil  yang  baik.  Tuma  biasanya  bersarang  di
rambut kepala, dari 3 hal yang telah disebutkan yaitu laku,clatu, dan  tinemu,  semua  itu  dapat  terwujud  tergantung  dari  pikiran
manusia.  Maka  dari  itu  semua  hal  yang  akan  dilakukan hendaklah dipikir dengan hening atau dengan sungguh-sungguh
dan penuh denga kehati-hatian.
4. Ati tengu sak wungkal gedene