57
orang gila, pakaian compang-camping dan barang-barang bawaannya yang bermacam-macam seperti tukang rongsok.
Dengan penampilan seperti itu membuat dirinya dijuluki sebagai gembrel atau gembrelan karena seperti seorang gembel orang
gila.
2. Bagian Angklung Lengger Badut
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa dalam kesenian tersebut terdapat 5 bagian. Angklung Lengger Badut dalam penampilannya ada
2 waktu, yaitu siang menjelang sore dan malam sampai pagi hari. Pada waktu siang hari kesenian tersebut menyajikan hanya 3 bagian
awal saja, yaitu jejer lengger, jonggrangan, dan gembrelan. Adapun waktu malam sampai pagi menyajikan semua bagian. Menurut Ki
Wasikan Kanthil Adi Pranoto, kesenian Angklung Lengger Badut dalam penampilannya dapat dikatan seperti dalang yang menampilkan
wayang sekotak. Sebenarnya waktu pertunjukan semalam suntuk hingga pagi hari itu, lakon yang diceritakan belum semuanya
terselesaikan dalam
satu malam.
Maka dari
itu dalam
perkembangannya beberapa bagian dari pertunjukan ini yang tidak dijabarkan secara luas, namun sebatas garis besarnya saja.
Dalam perkembangannya dalam masyarakat, kesenian Angklung Lengger Badut lebih dikenal dengan sebutan Lengger
Lanang. Jika dalam kesenian ini memakai nama Badut, namun pada
58
kenyataannya yang dimaksud dengan Badut dalam kesenian tersebut berbeda dengan nama Badut pada umumnya. Maka dari itu penulis
akan jelaskan yang dimaksud dengan nama Badut pada kesenian tersebut.
Badut yang dimaksudkan dalam kesenian tersebut yaitu, seorang penari yang memerankan tokoh laki-laki dan menari bersama
penari Lengger. Adapun tokoh laki-laki yang diperankan antara lain tokoh-tokoh penting dalam kesenian Angklung Lengger Badut yaitu,
Kangkung Pait Kramanyuda, Palet dan Pasir. Akan tetapi tidak dipungkiri bahwa nama Badut juga ada kemiripan dengan sebutan
nama penari Badut pada bentuk kesenian Lengger pada umumnya, dalam hal ini seperti bentuk kesenian Lengger Banyumas. Jika
persepsi masyarakat pada umumnya bahwa Badut adalah bentuk seseorang yang dengan rias dan busananya berpenampilan gecul atau
lucu, maka tidak berlaku dalam kesenian Angklung Lengger Badut.
Seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya, dalam sejarahnya bahwa kesenian ini dahulunya hanya ditarikan oleh
seorang laki-laki semua. Pada setiap generasi dalam kesenian Angklung Lengger Badut selalu ada seorang laki-laki yang menjadi
pewaris peran Lengger. Setiap laki-laki yang mewarisi gelar lengger mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan penari laki-
laki lainnya. Kemampuan tersebut antara lain yaitu memiliki wajah
59
yang mirip seorang wanita, bersuara merdu seperti layaknya wanita, dan dapat menarikan tarian wanita. Namun demikian walaupun
memiliki kemampuan menyerupai seorang wanita, seorang Lengger Lanang yang ada dalam kesenian tersebut tidak memiliki sifat-sifat
tersebut ketika sudah tidak menari atau dalam kehidupannya bermasyarakat.
3. Desain Lantai