HASIL PENELITIAN Perbedaan karakteristik klinis pada anak sakit perut berulang dengan dan tanpa riwayat keluarga sakit perut berulang

BAB 4. HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di sekolah Husni Thamrin kotamadya Medan propinsi Sumatera Utara. Terdapat 791 siswa berusia 8 tahun sampai 17 tahun dimana terdapat 121 anak dengan sakit perut berulang dengan prevalensi anak SPB di sekolah Husni Thamrin yaitu 15. Penelitian ini diikuti oleh 121 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dimana 61 orang anak dengan keluarga yang memiliki riwayat SPB dan 60 orang anak dengan keluarga tanpa riwayat SPB. Jumlah responden perempuan pada kelompok responden dengan keluarga SPB lebih banyak dibanding laki-laki yaitu 33 orang 54.1 sedangkan pada kelompok responden dengan keluarga tanpa SPB lebih banyak responden laki-laki yaitu sebanyak 34 orang 56.7. Tidak ada perbedaan yang signifikan kedua kelompok studi berdasarkan jenis kelamin P=0.236 dari analisis menggunakan uji chi square. tabel 4.1 Rerata usia pada responden dengan riwayat keluarga SPB adalah 12,84 tahun SB=3.15 tahun sedangkan pada kelompok yang lain 12.52 tahun SB=2.33 tahun, dimana usia terendah yaitu usia 8 tahun dan usia tertinggi yaitu usia 17 tahun. Tidak ditemukan perbedaan rerata usia yang signifikan antara kedua kelompok studi P=0.674 dari hasil uji Mann Whitney. tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Anggota keluarga yang paling banyak mengalami SPB pada kelompok responden dengan keluarga yang memiliki SPB adalah adikkakak sebanyak 23 orang 37.7. tabel 4.1 Rerata frekuensi nyeri pada kelompok responden dengan keluarga yang memiliki riwayat SPB adalah 2.12 kali per minggu sedangkan di kelompok yang lain adalah 1.58 kali per minggu. Dari analisis menggunakan uji Mann Whitney ditemukan perbedaan yang signifikan untuk frekuensi nyeri antar dua kelompok studi P=0.0001. tabel 4.1 Intensitas nyeri terbanyak pada kedua kelompok adalah dengan intensitas sedang dengan jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 26 orang. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk intensitas nyeri pada dua kelompok studi P=0.818 dengan uji chi square. tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik demografi penelitian Karakteristik Keluarga dengan Riwayat Sakit Perut Berulang n=61 Keluarga tanpa Riwayat Sakit Perut Berulang n= 60 P Jenis Kelamin, n Laki-laki 28 45.9 34 56.7 0.236 Perempuan 33 54.1 26 43.3 Usia, rerata SB, tahun 12.84 3.15 12.52 2.33 0.674 Anggota keluarga dengan SPB, n AyahIbu 21 34.4 - Adikkakak 23 37.7 - AyahIbu dan Adikkakak 17 27.9 - Frekuensi nyeri, rerata SB 2.211.21 1.58 1.0 0.0001 Intensitas nyeri, n Ringan 19 31.2 21 35 0.818 Sedang 26 42.6 26 43.3 Berat 16 26.2 13 21.7 Dari analisis menggunakan uji Kruskal Wallis tidak ditemukan perbedaan frekuensi nyeri yang signifikan pada kelompok responden yang memiliki keluarga dengan riwayat SPB P=0.163. tabel 4.2 Dari analisis menggunakan uji chi square tidak ditemukan perbedaan intensitas nyeri yang signifikan pada kelompok responden yang memiliki keluarga dengan riwayat SPB P=0.322. tabel 4.2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Perbedaan frekuensi nyeri dan intensitas nyeri pada anak sakit perut berulang dengan riwayat keluarga sakit perut berulang. Anggota keluarga dengan riwayat sakit perut berulang P AyahIbu Adikkakak AyahIbu dan Adikkakak Frekuensi nyeri, rerata SB, xminggu 2.14 1.06 1.87 0.82 2.76 1.64 0.163 Intensitas nyeri Ringan 5 23.8 6 26.1 1 5.9 0.322 Sedang 15 71.4 13 56.5 13 76.5 Berat 1 4.8 4 17.4 3 17.6 Dari analisis menggunakan uji korelasi Spearman ditemukan hubungan yang signifikan antara frekuensi nyeri pada anggota keluarga dengan frekuensi SPB pada responden P=0.0001 dengan nilai r = 0.685. Dengan nilai r = 0.685 dapat disimpulkan bahwa frekuensi nyeri pada anggota keluarga memiliki korelasi yang kuat dan bersifat positif yaitu semakin banyak frekuensi nyeri pada anggota keluarga maka akan diikuti semakin tingginya frekuensi nyeri perut berulang pada responden. tabel 4.3 dan gambar 4.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Hubungan frekuensi nyeri pada anggota keluarga yang memiliki riwayat sakit perut berulang dengan anak sakit perut berulang. P r Frekuensi nyeri pada responden Frekuensi nyeri pada anggota keluarga 0.0001 0.658 Gambar 4.1. Grafik scatterplot hubungan frekuensi nyeri pada keluarga yang memiliki riwayat sakit perut berulang dengan anak sakit perut berulang. Dari analisis menggunakan uji chi square ditemukan hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri pada anggota keluarga yang memiliki riwayat SPB dengan Intensitas nyeri pada responden P=0.017. tabel 4.4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Hubungan intensitas nyeri pada keluarga yang memiliki riwayat sakit perut berulang dengan anak sakit perut berulang. Intensitas nyeri pada anggota keluarga Intensitas nyeri pada responden P Ringan n=19 Sedang n=26 Berat n=16 Ringan 6 31.6 2 7.7 4 25 0.017 Sedang 13 68.4 21 80.8 7 43.8 Berat 3 11.5 5 31.2 Universitas Sumatera Utara

BAB 5. PEMBAHASAN