2.5 Diagnosis dan manajemen sakit perut berulang fungsional
Diagnosis dan manajemen sakit perut berulang fungsional dengan anamnesis, pemeriksaan fisik tidak ditemukannya tanda red flag tabel 2.1.
Anak dengan sakit perut berulang Anamnese dan pemeriksaan fisik
Sakit perut fungsional Organik.
1. Anak 3 tahun 1. Anak 5 tahun
18
2. Nyeri perut periumbilikus 2. Nyeri jauh dari umbilikus 3. Tidak mengganggu tidur anak
3. Nyeri nokturnal 4. Anak makan dan tumbuh dengan baik 4. Anak kehilangan berat
5. Pemeriksaan fisik normal badan,demam, pertumbuhan 6. Terdapat masalah psikososial terlambat, rash, arthalgia
5. Darah di tinja
6. Penyakit perianal 7. Pemeriksaan fisik abnormal
seperti: pallor, jaundice, massa abdomen
MedisBedah 1. Simptomatik
2. Rasa aman, menghindari stress dan cemas
3. Modifikasi makanan:diet fiber seperti sayuran dan buah,banyak minum
air.
18
4. Percobaan diet bebas laktosa selama 2 minggu
5. Perbanyak aktivitas.
18
6. Pantau ulang
Pemeriksaan dasar first line:
Darah lengkap, Eritrosit sedimen rate C- reaktif protein, analisis urin,
Pemeriksaan tinja: parasit, kista.
6
Pemeriksaan lanjutan second line: Foto polos abdomen, LFT,
RFT, USG, Breath hidrogen test, Barium follow through, PH metri,
endoskopi.
6
Medis Bedah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1: Red flag anamnesis dan pemeriksaan fisik pada sakit perut berulang.
Red flag: anamnese sakit perut berulang.
• Nyeri terlokalisir, lokasi nyeri jauh dari umbilikus,
6
nyeri timbul tiba-tiba.
• Nyeri menjalar punggung, bahu, ekstremitas bawah.
4
• Disertai gangguan motalitas diare, obstipas, inkontinensia.
4
• Terbangun pada malam hari akibat nyeri.
4
• Perdarahan gastrointestinal.
6
• Disertai disuria.
6
• Berhubungan dengan menstruasi.
4
• Muntah terus menerus, terutama jika gangguan bilier.
4
• Terdapat gejala sistemik: demam, nafsu makan turun.
6
• Terdapat gangguan tumbuh kembang.
4
• Terjadi pada anak 4 tahun.
4 4
Red flag: pemeriksaan fisik sakit perut berulang.
• Kehilangan berat badan atau kemunduran kecepatan
pertumbuhan.
5
• Organomegali. • Lokasi nyeri tekan perut,
berpindah dari umbilikus. • Kelainan perirektal seperti
fissura dan ulserasi. • Pembengkakan sendi, merah
atau panas. • Pallor, rash, hernia pada dinding
abdomen.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Kerangka konseptual