Karakter Informan Hasil Penelitian dan Pembahasan

dari diri sendiri dan faktor eksternal yakni melihat kondisi Desa Sendangsari. Sementara berdasarkan penuturan dari UK mengenai faktor yang mempengaruhinya untuk bergabung dengan Karang Taruna Sejati, yakni: “Saya melihat beberapa masyarakat di desa Sendangsari masih banyak yang hidup susah, kemudian keadaan desa Sendangsari khususnya menyangkut alam yang tidak dijaga dan dikelola dengan baik. Untuk itu saya melihat Karang Taruna Sejati dapat menjadi motor penggerak perubahan.” wawancara dengan saudari UK pada 29 Maret 2015 pukul 09.50 WIB Berdasarkan jawaban dari UK, dapat kita ketahui bahwa sepenuhnya faktor yang mempengaruhi untuk bergabung dengan Karang Taruna Sejati adalah faktor eksternal. Adapun berdasarkan jawaban dari HY terkait faktor yang mempengaruhi untuk bergabung dengan Karang Taruna Sejati, yakni: “Sejujurnya, selain setiap hari membantu orang tua di rumah, saya tidak memiliki kegiatan lain. Untuk itu daripada saya menganggur tidak ada kegiatan, maka saya ikut Karang Taruna Sejati. Dengan ikut Karang Taruna saya dapat pengalaman baru.” wawancara dengan HY pada 29 Maret 2015 pukul 11.00 WIB Berbeda dengan UK, faktor yang mempengaruhi HY untuk bergabung dengan Karang Taruna Sejati sepenuhnya berasal dari faktor internal, yakni berasal dari keinginan HY untuk mencari kegiatan lain untuk menyalurkan tenaga dan potensi yang dimilikinya. Sebagaimana hasil dari wawancara diatas diketahui bahwa setiap pengurus Karang Taruna Sejati memiliki harapan, keinginan, serta hasrat dalam bergabung dengan Karang Taruna Sejati. Persons menjelaskan bahwa setiap orang melakukan suatu tindakan berdasarkan orientasi motivasional dan orientasi nilai. Dari hasil tersebut diketahui bahwa masing-masing pengurus Karang Taruna Sejati bergabung dengan Karang Taruna karena didasarkan atas motivasi dan faktor yang berbeda, baik yang datang dari dalam diri maupun dari luar. Dalam tindakan sosial, motivasi sangat mempengaruhi perkembangan individu yang tergabung dalam suatu organisasi. Karena motivasi juga dapat dikatakan sebagai bagian dari konsep voluntarisme. Dimana konsep voluntarisme yang dikembangkan oleh Parsons merupakan suatu kerelaan dari individu untuk menetapkan sebuah cara yang dijadikan sebagai alat untuk menetapkan tujuan. Berdasarkan keterangan dari beberapa informan diatas terkait motivasi serta faktor yang mempengaruhi untuk ikut bergabung dalam Karang Taruna Sejati, diketahui bahwa alasan atau motivasi mengikuti Karang Taruna Sejati berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti menyalurkan minat atau hobi, ingin membantu sesama, hingga mengisi waktu luang. Hal seperti dijelaskan oleh Weber sebagai tindakan sosial yang didasarkan atas “rasionalitas instrumental” dimana tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.