3 Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat. Karang Taruna sebagai wadah dari para pemuda suatu daerah
setempat, memiliki status yang diakui keberadaannya oleh masyarakat di lingkungannya, sehingga peranannya dapat dirasakan oleh masyarakat
setempat pada umumnya dan pemuda setempat pada khususnya. Wadah pemuda ini dijadikan sebagai sarana untuk memberdayakan para generasi
muda yang berada di lingkungannya. Dengan mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang
ada, maka nantinya akan muncul suatu tindakan sosial yang disebut Parsons sebagai voluntarism, yaitu kemampuan individu melakukan
tindakan dalam arti menetapkan cara atau alat dari sejumlah alternatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan. Dengan sendirinya Karang
Taruna di tengah-tengah masyarakat sekitarnya masih melekat kuat, karena adanya keseimbangan diantara status dan peran.
Konsep tentang peran role menurut Komarudin dalam Prasetyo 2012:9 adalah sebagai berikut:
1 Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen
2 Pola prilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status
3 Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata
4 Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik
yang ada padanya 5
Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat
b. Karang Taruna
Menurut Kementerian Sosial RI, Karang Taruna adalah adalah organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di desakelurahan atau
komunitas adat sederajat yang bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial Kementerian Sosial RI. 2011:3. Selain itu, Karang Taruna
merupakan Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang mampu menampilkan karakternya melalui cipta, rasa, karsa, dan karya di
bidang kesejahteraan sosial sekaligus sebagai modal sosial strategis untuk mewujudkan keserasian, keharmonisan, keselarasan dalam
kerangka memperkuat kesetiakawanan sosial, kebersamaan, kejuangan, dan pengabdian terutama di bidang kesejahteraan sosial.
Sebagai agen perubahan dan pilar utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial terutama di desakelurahan, Karang Taruna memiliki
2 dua peran pokok dan 2 dua peran pendukung sebagai berikut Kementerian Sosial RI. 2011:5-6:
1 Peran Fasilitatif Facilitative Roles. Dari peran ini setidaknya dapat
dijabarkan kembali 5 lima dimensi peran yakni: 1
Animasi Sosial Social Animation, yakni kemampuan Karang Taruna sebagai agen perubah pemberdaya masyarakat untuk
membangkitkan energi, inspirasi, antusiasme masyarakat, termasuk
mengaktifkan, menstimulasi dan mengembangkan motivasi warga untuk bertindak.
2 Mediasi dan Negosiasi Mediation and Negotiation, yakni
kemampuan Karang Taruna sebagai pemberdaya masyarakat untuk menjalankan fungsi mediasi guna menghubungkan kelompok-
kelompok yang sedang berkonflik agar tercapai sinergi dalam komunitas tersebut.
3 Membentuk
Konsensus Builiding
Consensus, yakni
mengembangkan setiap upaya untuk ”melawan” pendekatan konflik yang seringkali bersifat taken for granted pada beragam
interaksi politik ekonomi dan sosial di masyarakat. 4
Fasilitasi Kelompok Group Facilitation, yakni kemampuan memfasilitasi kelompokkelompok warga masyarakat agar mau
bertindak konstruktif dan bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraannya secara lebih utuh, bukan sekedar membangun
satu atau dua kelompok saja. 5
Mengorganisir Organizing, yakni kemampuan untuk berpikir dan melakukan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, hal yang tidak
perlu dilakukan sendiri, dan memastikan bahwa semua mungkin diwujudkan.
2 Peran Edukasional Educational Roles Dari peran ini setidaknya
dapat dijabarkan kembali 4 empat dimensi peran yakni: