27
berjalannya waktu merasa nyaman
terhadap brand
4. Retention of
Satisfaction Y
2
Perasaan yang tetap bertahan
dalam individu konsumen setelah
melakukan evaluasi subyektif
terhadap brand yang dipilih di
mana brand tersebut mencapai
atau melampaui harapan, sampai
akhirnya mengalami
perubahan karena pengaruh situasi
tertentu Yueli dan Wenchuan,
2009; Schiffman dan Kanuk, 2000.
Ie
28
: Perasaan tetap senang
Ie
29
: Tetap share positive
information Ie
30
: Tidak pernah menyesal
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan membagikan kuesioner kepada pengguna Samsung sabak jenis Galaxy Tab. Pembagian kuesioner
28
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu diberikan secara langsung kepada responden, melalui email, atau melalui website. Pembagian kuesioner secara
langsung kepada responden dilakukan dengan dua cara. Pertama, kuesioner dititipkan kepada salah satu dealer penjual produk elektronik, untuk
dibagikan kepada konsumennya di Supermall Karawaci. Kedua, kuesioner dititipkan ke pihak SMA UPH College untuk dibagikan kepada siswa yang
memiliki Samsung Galaxy Tab. Kemudian, pembagian kuesioner melalui website, dilakukan dengan mengirimkan website address ke komunitas
Samsung Galaxy Tab di media social Facebook. Sementara itu, untuk pembagian kuesioner melalui email, kuesioner dalam bentuk soft copy
langsung dikirimkan ke email address pengguna Samsung Galaxy Tab. Dikarenakan kriteria responden yang dapat menjadi sampel dalam penelitian
ini adalah pengguna sabak Samsung Galaxy Tab, maka calon responden terlebih dahulu harus menjawab pertanyaan yang ada pada halaman paling
depan pada kuesioner mengenai apakah calon responden menjadi pengguna Samsung sabak jenis Galaxy Tab atau tidak. Jika calon responden memenuhi
kriteria yang dimaksud, maka mereka dapat berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi kuesioner, namun jika tidak memenuhi maka mereka tidak
dapat mengisi kuesioner tersebut.
3.5 Teknik Analisis
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, analisis statistik deskriptif, dan SEM Structural
Equation Modelling
29
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas ditujukan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang disusun benar-benar akurat sehingga mampu mengukur konsep yang
sedang diteliti Supramono dan Haryanto, 2005. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi pearson, di mana suatu instrumen
dikatakan valid jika pada tingkat signifikansi alpha 5 angka probabilitas yang dihasilkan lebih kecil dari 0.05 Sarwono, 2009.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ditujukan untuk mengetahui sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan penelitian ulang Supramono dan
Haryanto, 2005. Lebih lanjut menurut Supramono dan Haryanto, reliabilitas diuji menggunakan koefisien Cronbach’s alpha di mana semakin tinggi nilai
koefisien akan semakin baik dan secara umum instrumen dikatakan baik jika memiliki koefisien Cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.
3.5.3 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk kuantitatif, dengan tidak menyertakan pengambilan keputusan
melalui hipotesis Sarwono, 2009. Statistik deskriptif yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan standar deviasi. Nilai deskriptif ini didasarkan dari tanggapan responden
terhadap pernyataan dari setiap indikator.
30
3.5.4 Structural Equation Modelling SEM
Structural Equation Modeling SEM dioperasikan melalui aplikasi AMOS 18.0.0. Adapun SEM memiliki keunggulan dibandingkan dengan
analisis asosiasi lainnya seperti regresi atau path analysis, SEM mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel secara komplek Wijaya, 2009.
Menurut Ferdinand 2002, terdapat tujuh langkah untuk membuat pemodelan yang lengkap, yaitu 1 mengembangkan model berbasis teori, 2
mengembangkan diagram alur untuk menunjukkan keterhubungan
kausalitas, 3 mengonversi diagram alur kedalam serangkaian persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran, 4 memilih matriks input dan
teknik estimasi atas model yang dibangun, 5 menilai problem identifikasi, 6 mengevaluasi criteria goodness-of-fit, 7 menginterpretasi dan modifikasi
model.
3.5.4.1 Mengembangkan Model Berbasis Teori
Pengembangan model yang memiliki justifikasi teoritis yang kuat, sehingga perlu dilakukan eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka. SEM
tidak menghasilkan kausalitas tetapi ditujukan untuk menguji kausalitas yang sudah ada teorinya. Oleh karena itu, keterhubungan-keterhubungan antar
variabel dapat dimungkinkan sepanjang mendapatkan dukungan teori yang cukup. Kesalahan yang dimungkinkan dapat terjadi dalam pengembangan
model yang memiliki pijakan teoritis yaitu kesalahan spesifikasi. Kesalahan spesifikasi adalah kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya satu atau
beberapa variabel prediktif kunci yang digunakan untuk menjelaskan model.
31
3.5.4.2 Mengembangkan Diagram Alur
Hasil model teoritis yang dibangun pada langkah pertama selanjutnya digambarkan dalam diagram alur yang berfungsi untuk mempermudah dalam
melihat keterhubungan kausalitas yang diuji. Keterhubungan kausalitas ini selanjutnya akan dikonversi oleh program menjadi persamaan, dan kemudian
menjadi estimasi. Dalam pengembangan diagram alur terdapat konstruk atau variabel laten yang digunakan, yaitu konsep-konsep yang memiliki pijakan
teoritis yang cukup untuk menjelaskan berbagai bentuk keterhubungan. Kemudian, variabel laten tersebut akan diukur dengan variabel-variabel
terukur yaitu variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian di lapangan. Dalam regresi berganda, tidak ada prediksi yang sepenuhnya
sempurna atau dengan kata lain terdapat residual. Oleh karena itu, untuk menangani residual tersebut di dalam SEM digunakan lingkaran kecil
dengan label huruf e error yang mempunyai anak panah menuju variabel terukur, dan lingkaran kecil dengan label huruf d disturbance yang
mempunyai anak panah menuju variabel dependen endogen. Keterhubungan antar variabel dinyatakan dengan anak panah, dimana
anak panah satu arah menunjukkan keterhubungan kausal antar variabel, sedangkan anak panah dua arah menunjukkan korelasi antar variabel. Dalam
diagram alur akan ditemukan variabel endogen dependen, yaitu yang dituju oleh satu atau lebih anak panah satu arah, dan variabel eksogen independen,
yaitu yang tidak dituju oleh anak panah satu arah.
32
Gambar 1.1 Diagram Alur SEM
Keterangan model penelitian:
33
X
1
: Intrinsic Perceived Quality
Ie
1
: Memiliki komunitas pengembang Ie
2
: Dapat dirubah sesuai kebutuhan Ie
3
: Memiliki kecepatan tinggi saat dioperasikan Ie
4
: Ukuran resolusi tinggi Ie
5
: Warna tajam Ie
6
: Kontras tinggi Ie
7
: Tampilan hasil sama dengan obyek Ie
8
: Ukuran lensa besar Ie
9
: Jumlah kamera
X
2
: Extrinsic Perceived Quality
Ie
10
: Harga terjangkau Ie
11
: Harga masuk akal Ie
12
: Harga sesuai kinerja produk Ie
13
: Mudah diingat Ie
14
: Memiliki arti Ie
15
: Menarik
Y1: Brand Strength
Ie
16
: Memiliki kelas tersendiri di benak konsumen Ie
17
: Secara sosial bisa diterima dengan baik Ie
18
: Memiliki positioning yang tinggi Ie
19
: Manfaat yang diterima besar Ie
20
: Biaya yang dikeluarkan layak untuk manfaat yang diperoleh Ie
21
: Biaya yang dikeluarkan terasa rendah Ie
22
: Perusahaan dapat dipercaya Ie
23
: Perusahaan peduli dengan minat konsumen
34
Ie
24
: Perusahaan tidak merugikan konsumen Ie
25
: Semakin suka terhadap brand Ie
26
: Memiliki perasaan pribadi yang positif terhadap brand Ie
27
: Dengan berjalannya waktu merasa nyaman terhadap brand
Y2: Retention of Satisfaction
Ie
28
: Perasaan tetap senang Ie
29
: Tetap share positive information Ie
30
: Tidak menyesal
3.5.4.3 Mengonversi Diagram Alur ke dalam Persamaan
Langkah berikutnya adalah mengkonversi model yang sudah dibuat ke dalam serangkaian persamaan. Adapun persamaan yang dibangun terdiri dari
persamaan-persamaan struktural
dan persamaan
spesifikasi model
pengukuran.
a. Persamaan-persamaan Struktural
Persamaan ini untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk, dimana biasanya disusun dengan pedoman sebagai berikut:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
b. Persamaan Spesifikasi Model Pengukuran
Persamaan ini terlebih dahulu menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan
korelasi yang dihipotesakan antar konstruk. Oleh karena itu, persamaan yang diperoleh sebagai berikut:
35
Y
1
=
1
X
1
+
1
………………………….…….. 1 Y
1
=
2
X
2
+
2
…………………………….….. 2 Y
2
=
1
Y
1
+
1
……………………....………... 3 Keterangan:
X
1
= Intrinsic Perceived Quality X
2
= Extrinsic Perceived Quality Y
1
= Brand Strength Y
2
= Retention of Satisfaction = Gama, koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen
= Beta, koefisien pengaruh variabel endogen terhadap varibel endogen
= Zeta, galat model
3.5.4.4 Memilih Matriks Input dan Estimasi Model a. Kovarians atau Korelasi
SEM hanya menggunakan matriks varianskovarians atau matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya.
Kemudian, fokus SEM adalah pada pola hubungan antar responden, bukannya pada data individual. Selanjutnya, keunggulan yang diperoleh dari
penggunaan matriks kovarians yaitu dapat menyajikan perbandingan yang valid antara populasi atau sampel yang berbeda, dimana hal ini tidak dapat
disajikan oleh korelasi. Dan juga, matriks kovarians lebih memenuhi asumsi- asumsi metodologi dan lebih sesuai untuk memvalidasi keterhubungan-
keterhubungan kausalitas.
36
Meskipun observasi individual tidak menjadi input analisis, namun ukuran sampel tetap memegang peranan yang sangat penting dalam estimasi
dan interpretasi hasil SEM. Salah satu pedoman ukuran sampel yang digunakan yaitu dengan teknik maximum likelihood estimation yang
membutuhkan sampel berkisar antara 100 – 200 sampel Ferdinand, 2002.
b. Estimasi Model