BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian  ini merupakan penelitian eksperimental  yang bersifat kuantitatif dengan metode kompleksometri secara titrasi tidak langsung dengan
tujuan untuk menentukan kadar aluminium  hidroksida  dalam tablet antasida yang beredar di kota Medan  dengan batasan sampel yang mengandung
aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simeticone.
3.1 Lokasi  Waktu Penelitian
Penyiapan dan Pengukuran Kadar Sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU dari bulan Maret 2012 - Juni
2012. 3.2 Alat–alat
Alat  –  alat yang digunakan terdiri dari:  Alat  –  alat  gelas  Pyrex,  botol semprot, bola karet, indikator universal, neraca analitik
Boeco , lumpang dan
alu.
3.3 Bahan–bahan
Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian ini jika tidak dinyatakan lain berkualitas pro analisa keluaran E.Merck  terdiri dari:
aluminium hidroksida baku Vasundhara Rasayans Ltd,  aquadest
CV.  Rudang , asam
asetat glasial 99,5  bb, ammonium asetat P, asam klorida 36  bb, etanol P, dinatrium etilendiaminatetraasetat P, zink sulfat LV, indikator ditizon P.
Sampel yang digunakan adalah tablet Lagesil
®
PT. Lapi, tablet Milanta
®
PT.
Universitas Sumatera Utara
Pfizer, tablet Madrox
®
PT. Konimex, tablet Aludonna-D
®
PT. Armoxindo, tablet Trianta
®
PT. Ifars, tablet Dexanta
®
PT. Dexa Medica, tablet Lambucid
®
PT. Hexpharm Jaya, tablet Stomach
®
PT. Mutifa.
3.4 Pembuatan Pereaksi
3.4.1 Asam klorida P Pereaksi
HCl; BM 36,46; murni pereaksi. Mengandung 36   bb HCl Ditjen POM, 1995.
3.4.2 Dapar asam asetat–ammonium asetat LP Larutan Pereaksi
Dilarutkan 92,52  g  ammonium asetat    dalam air, tambahkan 68,4  ml asam asetat glasial, dan encerkan dengan air hingga 1200  ml  Ditjen POM,
1995.
3.4.3 Ditizon LP Larutan Pereaksi
Dilarutkan  51,2  mg  ditizon  dalam 200  ml  etanol. Simpan di  tempat dingin dan gunakan dalam 2 bulan Ditjen POM, 1995.
3.4.4 Dinatrium etilendiaminatetraasetat 0,05 M
Dilarutkan  18,6  g  dinatrium etilendiaminatetraasetat  dalam air hingga 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.4.5 Zink Sulfat 0,05 M LV Larutan Volumetrik
Dilarutkan 7,2 g zink sulfat dalam air hingga 500 ml Ditjen POM, 1995. Contoh perhitungan  Molaritas Zink Sulfat  yang digunakan dapat dilihat pada
Lampiran 3 halaman 29.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Rancangan Penelitian 3.5.1 Metode
Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel  yang digunakan adalah secara  simple random  sampling  dengan rumus
1 +
n yaitu sampel yang terpilih diambil
dari akar jumlah sampel +  1 dari  tiap populasi dengan maksud untuk memperkecil jumlah sampel namun masih mewakili populasi.
Adapun batasan sampel merek dagang tablet antasida yang mengandung alumunium hidroksida,
magnesium hidroksida, dan simeticone  yang beredar di kota Medan dengan anggapan sampel homogen  dari  masing  –  masing  industri obat untuk tiap
daerah  di kota Medan  berdasarkan  literatur  ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 47, 2012 - 2013. Sampel diambil dari apotek Keshia Farma
Jl. A.R. Hakim No. 300 Medan. Dikatakan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap
homogen. Pengambilan sampel  acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan acak, dan sebagainya Sugiyono,
2010. Pengambilan  sampel  dilakukan  dengan cara undian. Data pengambilan
sampel dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 halaman 20.
3.5.2 Prosedur Penetapan Kadar Aluminium Hidroksida
Ditimbang seksama 20 tablet sampel, gerus, timbang serbuk tablet yang ekivalen dengan 80  mg  aluminium hidroksida.  Masukkan ke  dalam
erlenmeyer,  tambahkan 0,6  ml asam klorida  P dan 20  ml aquadest, aduk dan
Universitas Sumatera Utara
panaskan perlahan – lahan sampai larut sempurna lalu dinginkan. Tambahkan 25,0 ml titran dinatrium edetat, cek pH, jika pH rendah tambahkan NaOH 1 N
hingga suasana larutan berada pada pH 5.  Tambahkan 20  ml dapar asam asetat-amonium  asetat  LP, lalu panaskan larutan hingga hampir mendidih
selama 5 menit, lalu dinginkan.  Tambahkan 50  ml  etanol  P dan 2  ml  ditizon LP.  Titrasi dengan zink sulfat  0,05  M  sampai berwarna merah muda cerah.
Lakukan percobaan sebanyak 6 kali. Lakukan penetapan blanko menggunakan 20  ml  aquadest.  1  ml  dinatrium edetat 0,05  M setara dengan 3,900  mg
AlOH
3
Ditjen POM, 1995. Perhitungan Kadar Aluminium Hiroksida:
Kadar AlOH
3
= BS
x 0,05
Bsetara x
M x
Vs -
Vb
x 100
Keterangan: Vb
=  Volume titrasi blanko Vs
=  Volume titrasi sampel M
=  Molaritas ZnSO
4
yang digunakan Bsetara  =  1 ml dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 3,900 mg AlOH
3
BS =  Bobot AlOH
3
dalam sampel yang digunakan dalam mg
3.6 Analisis Data Secara Statistik
Untuk mengetahui  diterima atau ditolaknya  data penelitian, maka data yang diperoleh dianalisis secara statistik  dengan uji t. Menurut
Day  dan Underwood
1981, pada tingkat probabilitas  kepercayaan 95  maka tingkat
kesalahan α  = 5  = 0,05, maka
data diterima jika t hitung  t tabel. Untuk mencari t hitung digunakan rumus:
t
hitung
=
n s
x x
−
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: x
= Kadar sampel s
= Standar Deviasi n
= Jumlah pengulangan x
= Kadar rata – rata sampel Untuk mencari s standar deviasi digunakan rumus:
s
=
1
2
− −
∑
n x
x
Keterangan: x  = Kadar sampel
x  = Kadar rata – rata sampel n  = Jumlah pengulangan
Σ  = Jumlah Menurut Day dan Underwood 1981, maka menghitung kadar rata – rata
digunakan rumus sebagai berikut:
n s
t x
.
__
± =
µ
Keterangan: μ
= Tingkat probabilitas  kepercayaan x
= Kadar rata – rata sampel t
= Harga t tabel sesuai dengan α yang dipakai
dk = Derajat kebebasan
s = Standar Deviasi
n = Jumlah pengulangan
3.7 Uji Validasi Metode Analisis 3.7.1 Uji Akurasi dengan Persen Perolehan Kembali  Recovery