Perbaikan Bahan Pustaka dan Restorasi

2.8.3 Perbaikan Bahan Pustaka dan Restorasi

1. Menambal Menurut Perpustakaan Nasional RI, 1995: 89. Menambal atau menutup bagian yang berlubang dapat dilakuakan dengan kertas jepang dan perekat kanji. Menambal juga dapat dilakuakan dengan bubur kertas pulp atau menggunakan kertas tissue yang berperekat. Adapun cara untuk menambal bahan pustaka adalah sebagai berikut: a. Pilih kertas yang sesuai dengan kondisi bahan pustaka dan juga kertas yang sesuia untuk menambal. b. Bagian tepi lubang atau potongan kertas yang hilang dikikis atau dipertipis dengan menggunakan cutter. c. Oleskan perekat dengan hati-hati pada bagian tepi lubang atau bagian yang terkikis. d. Letakkan kertas penambal di atas lubang atau bagian kertas yang hilang dengan rah serat disesuaikan. e. Kertas penambal yang terletak diluar bagian berlubang dikikis dengan menggunakan cutter. f. Kertas yang halus disatukan diatas bagian yang telah di tambal dan sedikit di tekan, agar merekat dengan baik. Setelah kering ratakan dengan menggunakan tulang pelipat. 2. Menyambung Menyambung dilakukan untuk merekat bagian yang sobek atau lemah karena lipatan, biasanya diperkuat dengan potongan kertas dari jenis tertentu, agar bagian yang sobek tidak bertambah besar atau lebar. Menurut Perpustakaan Nasional RI, 1995: 91 ada berbagai cara dalam menyambung bahan pustaka yang telah sobek, anatara lain: a. Pilih kertas yang akan digunakan untuk memperkuat sambungan b. Letakkan penggaris logam diatas kertas dengan arah panjang serat c. Tarik garis sepanjang tepi penggaris dengan menggunakan trecpen yang telah dicelupkan dalam air d. Kertas dilipat keatas dengan mengunakan tulang pelipat Universitas Sumatera Utara e. Kertas ditarik dengan hati-hati menurut garis yang basah f. Rapatkan bagian kertas yang sobek dengan hati-hati g. Oleskan perekat diatas kertas penyambung kemudian letakkan di bawah pemberat setelah kering, potong bagian yang berlebih h. Letakkan kertas diantara dua lembar kertas penyerap dan letakkan dibawah pemberat. Setelah kering, potong bagian yang berlebih 3. Penjilidan Penjilidan adalah suatu cara untuk menghimpun atau menggabungkan beberapa lembaran kertas menjadi satu, serta dilapisi oleh cover. Perpustakaan Nasional RI, 1995: 2. Menurut Perpustakaan RI, 1995: 3 penjilidan dibagi menjadi dua bagian, antara lain: a. Dengan sampul linak soft cover yaitu menjilid dengan cover tipis atau kertas yang mempunyai berat antara 165 gram sampai 320 gram. b. Dengan sampul keras hard cover yaitu menjilid dengan cover tebal atau karton yang mempunyai berat diatas 320 gram. Sebagai pustakawan kita harus dapat memperbaiki dokumen yang rusak, baik itu kerusakan kecil maupun kerusakan berat. Perpustakaan sebaiknya memiliki ruangan khusus untuk melakukan pekerjaan ini. Menambah buku berlubang oleh larva kutu buku atau sebab lainnya, menyambung kertas yang robek, atau menambal halaman buku yang koyak adalah pekerjaan yang mesti dapat dikerjakan. Mengganti sampul buku yang rusak total, menjilid kembali, atau mengencangkan penjilidan yang kendur adalah pekerjaan yang harus dikuasai oleh seorang restaurator. Berbagai macam kerusakan yang lain yang mungkin terjadi, tidak boleh ditolak oleh bagian pelestarian ini. Peralatan yang diperlukan, serta bahan dan cara mengerjakan perbaikan ini harus dipelajari benar-benar oleh seorang pustakawan atau teknisi bagian pelestarian. Penjilidan dilakukan terhadap bahan pustaka yang sampulnya rusak, benang jahitnya lepas ataupun nomor halamanya yang tidak berurut lagi sehingga perlu dibongkar dan dijilid kembali. Tetapi sebelum melakukan penjilidan, perlu dipikirkan terlebih dahulu bahan-bahan, biaya, dan tenaga penjilidan sama dengan biaya pembelian dengan judul yang sama maka lebih baik membeli bahan pustaka Universitas Sumatera Utara yang baru. Sebagai pustakawan ada perlunya terlebih dahulu mengenal bahan jilidan, perlengkapan penjilidan dan mutu kualitas jilid, antara lain: 1 Mengenal Bahan Jilidan Buku bukan merupakan tumpukan kertas yang berdiri sendiri, tapi merupakan struktur yang satu sama lain saling terikat. Struktur buku terdiri atas: a segi b foredge c kertas hujungan d badan buku e papan jilidan f ikatan timbul g groove h ulang pita kapital dan sebagainya 2 Perlengkapan penjilidan. Agar struktur itu tidak lepas satu sama lainnya, maka buku perlu dijilid meliputi: a pisau b palu c pelubang d gunting e tulang pelipat f penggaris besi g kuas h gergaji i jarum j benang k pengepres l pemidang jahit m mesin potong dan sebagainya 3 Mutu kualitas jilid. Selain ditentukan oleh kemahiran dalam bekerja juga ditentukan oleh bahan yang digunakan. Bahan penjilid meliputi: Universitas Sumatera Utara a kain linen b perekat c benang dan kawat jahit Arah serat kertas merupakan hal yang penting bagi pekerjaan penjilidan. Arah serat yang salah akan mengakibatkan jilidan tidak rapi dan lemah. Adapun Persiapan penjilidan yang dilakukan meliputi dua hal yaitu: a Penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman. Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki. b Penggabungan. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk penjili dan. Ada lima macam jilidan yang dapat dipilih: i. Jilid kaye ii. Signature binding iii. Jilid lem punggung iv. Jilid spiral v. Jilid lakban

2.9 Penyiangan