Uji Normalitas – 2.46 Tidak ada Autokorelasi Uji Parsial t-test

2. Pengujian Asumsi Klasik

Peneliti menggunakan pengujian asumsi klasik yang meliputi:

a. Uji Normalitas

Budi dan Ashari 2005:231 memberikan pengertian terhadap pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autukorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali,2005:95. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson DW dalam tabel Durbin-Watson d. Tabel di bawah adalah pedoman untuk uji autokorelasi Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Tabel Klasifikasi Nilai d Nilai d Keterangan 1.10 Ada Autokorelasi 1.10 – 1.54 Tidak ada kesimpulan

1.55 – 2.46 Tidak ada Autokorelasi

2.46 – 2.90 Tidak ada kesimpulan 2.90 Ada Autokorelasi

c. Uji

Heterokedastistas Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas, namun jika sebaliknya disebut heterokedasitas. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section. Oleh karena itu, uji autokorelasi tidak diperlukan. Uji autokorelasi ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1, sehingga hal ini ditemukan pada data time series Erlina, 2007:108.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Parsial t-test

Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya variable independen mempengaruhi variable dengan menggunakan t-test. Uji t, yaitu untuk menguji Universitas Sumatera Utara apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H A : b1, b2 = 0, artinya variabel bebas X secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan menggunakan software statistik. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menerapkan analisis regresi sederhana untuk melihat bagaimana pemahaman auditor terhadap kode etik akuntan, menggunakan uji statistik t dengan persamaan linier Sugiyono 2004:204: Y 1 = a + b . X + µ Dimana: n. Σ Xi. Σ Yi – Σ Xi. Yi n. Σ Xi 2 – Σ Xi 2 Σ Yi – b. Σ Xi n Keterangan: Y 1 = Variabel Dependen Terikat, yaitu kepuasan klien a = Konstanta atau titik perpotongan dengan sumbu Y, bila X=0 b = Koefisien Arah Regresi b = a = Universitas Sumatera Utara X = Variabel Independen Bebas, yaitu kualitas audit n = Jumlah sampel µ = Tingkat kesalahan pengganggu variabel pengganggu

b. Koefisien Determinasi R²