Pengetahuan tentang bisnis satuan usaha akan membantu auditor dalam: mengidentifikasi bidang yang memerlukan pertimbangan khusus, menilai kondisi
yang didalamnya data akuntansi dihasilkan, diolah, direview, dan dikumpulkan dalam organisasi, menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan,
depresiasi, penyisihan kerugian piutang, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang, menilai kewajaran representasi manajemen, mempertimbangkan
kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya, Standar Profesi Akuntan Publik IAI-SPAP, 2001.
Memahami bisnis klien berarti memperkecil resiko audit. Dengan memahami industri klien berarti menjadi bagian integral yang tidak terpisahkan
dengan pekerjaan profesi sehingga dapat menghasilkan audit yang memenuhi standar mutu auditing. Suharto 2002. Selain dapat membuat audit lebih
berkualitas, memahami industri klien juga berguna untuk memberi masukan agar klien beroperasi secara lebih efisien Wolk dan Wooton, 1997. Keunggulan
tersebut akan bermanfaat bagi klien untuk melakukan perbaikan-perbaikan dan akan memberikan kepuasan bagi klien.
c. Responsif Atas Kebutuhan Klien
Ketika Kantor Akuntan Publik melakukan audit terhadap suatu perusahaan, maka opini yang dikeluarkan oleh auditor setelah melakukan proses audit menjadi
pusat perhatian dari klien dan para pengguna laporan keuangan. Padahal, di lain pihak, klien membutuhkan hal lain yang lebih dari sekedar opini. Klien berharap
akan menerima keuntungan dari keahlian dan pengetahuan auditor di bidang usaha dan memberikan nasihat tanpa diminta.
Mahon 1982, dalam penelitiannya tentang kualitas audit, dengan melakukan suatu wawancara terhadap kliennya, menyimpulkan bahwa atribut
Universitas Sumatera Utara
yang membuat klien memutuskan pilihannya terhadap suatu KAP adalah kesungguhan KAP tersebut memperhatikan kebutuhan kliennya. Adanya suatu
sikap yang responsif terhadap kebutuhan klien merupakan salah satu keunggulan KAP dalam memberikan jasanya kepada klien. Hal ini secara tidak
langsung juga akan memberikan kepuasan bagi klien.
d. Taat Pada Standar Umum
Arens dan Loebbecke 1997 mengatakan bahwa “standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab
profesionalnya”. Standar-standar ini meliputi pertimbangan mengenai kualitas profesional mereka, seperti keahlian dan independensi, persyaratan pelaporan,
dan bahan bukti. Standar Umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya, dan berbeda dengan standar yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pelaporan auditor Standar Profesi Akuntan Publik.
Elitzur dan Falk 1996 juga mengatakan bahwa kredibilitas auditor tergantung pada
a. Kemungkinan auditor mendeteksi kesalahan yang material dan
kesalahanpenyajian. b.
Kemungkinan auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya. Kedua hal tersebut mencerminkan terlaksananya Standar Umum.
Sebab, seorang auditor harus memiliki keahlian, independensi dan cermat sebagai syarat dari mutu pelaksanaan audit, Standar Profesi
Akuntan Publik. Dengan adanya kedua hal tersebut akan memberikan kepuasan bagi klien.
e. Independensi