Uji Autokorelasi – 2.46 Tidak ada Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.9 hasil Uji Kolomogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 116 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,91813001 Most Extreme Differences Absolute ,050 Positive ,029 Negative -,050 Kolmogorov-Smirnov Z ,536 Asymp. Sig. 2-tailed ,936 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Nilai sig. kolmogorov-smirnov pada unstandardized residual sebesar 0,936 yang lebih besar α = 0,05, hal ini berarti data yang digunakan terdistribusi secara normal.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autukorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali,2005:95. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Watson DW dalam tabel Durbin- Watson d. Tabel di bawah adalah pedoman untuk uji autokorelasi Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Tabel Klasifikasi Nilai d Nilai d Keterangan 1.10 Ada Autokorelasi 1.10 – 1.54 Tidak ada kesimpulan

1.55 – 2.46 Tidak ada Autokorelasi

2.46 – 2.90 Tidak ada kesimpulan 2.90 Ada Autokorelasi Nilai uji durbin watson dalam penelitian ini sebesar 2.45 Berdasarkan tabel klasifikasi nilai d angka 2.14 berada di antara 1,55 – 2,46 maka model regresi tidak terjadi autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah variasi data sifatnya homogen atau heterogen. Pada analisis regresi sebaiknya variasi data masih bersifat homogen atau tidak boleh terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola khusus maka model terdapat heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat hasilnya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Sum Grafik sc membentu daerah su dengan jel

d. Uji A

Uji an unidemen menginfor merupaka factor yan analisis fa mber : Data catter plots uk pola tert umbu X m las. Hasil in Analisis Fak nalisis fakto nsional at rmasikan s an indikator ng tinggi G aktor adalah Hasil Uji Gra Primer yan s memperli entu yang j maupun sum ni memperli ktor or digunaka tau apaka sebuah kon r pengukur Ghozali, 200 h sebagai be Gambar 4. i Heteroske afik Scatter ng diolah 20 ihatkan ba jelas, diman mbu Y, seh ihatkan bah an untuk me ah-apakah nstruk atau konstruk m 05 : 47. Ha erikut. .3 edastisitas r plot 011 ahwa, titik- na titik-titik hingga graf wa tidak ter enguji apak indikator variabel. maka maka asil uji kuali -titik pada k tersebut m fik tersebut rjadi hetero kah suatu ko yang Jika masin a akan mem itas data den grafik tid menyebar ke tidak bisa oskedastisita onstruk mem digunakan ngmasing in miliki nilai ngan mengg dak bisa e seluruh a dibaca as. mpunyai dapat ndikator loading gunakan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil KMO KMO and Bartletts Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,865 Bartletts Test of Sphericity Approx. Chi-Square 617,513 df 66 Sig. ,000 Sumber : Data Primer yang diolah,2011 Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup. Uji Bartlett of Sphericity merupakan uji statistik untuk menentukan ada tidaknya korelasi antar variabel dan juga nilai Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO MSA. Nilai KMO yang dikehendaki adalah 0,50. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai KMO sebesar 0,865 dan sig. Bartlett of Sphericity sebesar 0,000, yang berarti uji analisis faktor bisa dilanjutkan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Rotated Component Matrix a Component 1 2 Pertanyaan1 ,757 ,305 Pertanyaan2 ,779 ,194 pertanyaan3 ,657 ,320 Pertanyaan4 ,127 ,796 Pertanyaan5 ,270 ,620 Pertanyaan6 ,712 ,116 Pertanyaan7 ,662 ,270 Pertanyaan8 ,561 ,528 Pertanyaan9 ,465 ,549 Pertanyaan10 ,178 ,736 Pertanyaan11 ,640 ,378 Pertanyaan12 ,728 ,165 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. Hasil rotated component matrix menunjukkan bahwa nilai factor loading terbesar dari masing-masing indikator menyebar secara merata dari component matrix 1 sampai 2, yaitu pada faktor 1 terdiri dari indikator Pengalaman melakukan audit, Memahami Industri Klien, Responsif Atas Kebutuhan Klien, Sikap Hati-Hati, Komitmen yang Kuat, Keterlibatan Pemimpin KAP, Standar Etika yang Tinggi, dan Tidak Mudah Percaya faktor 2 terdiri dari Taat Pada Standar Umum, Independensi, Melakukan PekerjaanLapangan yang Tepat, dan Keterlibatan Komite Audit Dengan hasil ini maka semua indikator penelitian dinyatakan valid sebagai alat ukur penelitian. Universitas Sumatera Utara

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis, yang bertujuan untuk mengetahui apakah suatu persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen atau tidak Hasil uji hipotesis dapat dilihat hasilnya sebagai berikut.

a. Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.13 Regresi Linear Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.449 .736 3.327 .001 KualitasAudit .229 .017 .790 13.776 .000 a. Dependent Variable: KepuasanKlien Pada hasil uji regresi linear sederhana terlihat constanta sebesar 2.449 dan Kualitas Audit secara signifikan mempengaruhi Kepuasan Klien. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.001.

b. Koefisien Determinasi