Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

(1)

BIODATA

Nama

:

AYUNDA DWI KINANTI

Tempat / Tanggal Lahir: Tg. Gading, 29 Juli 1988

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Agama

:

Islam

Alamat

:

Jl. Salak, Blok S-32-05 Tg. Gading

Perumahan Komplek PT. INALUM

Nama Orang Tua

Ayah

:

SUKIRNO

Ibu

:

HASDIANA

Jumlah Saudara

:

2 (dua) orang

Alamat Orang Tua

:

Jl. Salak, Blok S-32-05 Tg. Gading

Perumahan Komplek PT. INALUM

Pendidikan

1994

2000

:

SDN 1 016396 Tg. Gading Sei Suka

2000

2003

:

SMPN 1 Tg. Gadig Sei Suka

2003

2006

:

SMA MITRA INALUM

2006

2009

:

Jurusan Pariwisata Fak. Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

(3)

(4)

(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Setelah upaya memanfaatkan potensi Sungai Asahanyang mengalir dari Danau Toba di Propinsi SumateraUtara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalamikegagalan pada masa

pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) disungai tersebut.Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintahmenerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaankonsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebutmenyatakan bahwa PLTA laik untuk dibangun dengansebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama darilistrik yang

dihasilkannya.Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari Pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 PerusahaanPenanam Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik PeleburanAluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belasPerusahaan Penanam Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical company Ltd., SumitomoShoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical IndustriesLtd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belasPerusahaan Penanam Modal tersebut bersama pemerintah Jepang membentuk sebuah perusahaandengan nama Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo padatanggal 25 Nopember 1975.Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, didirikan diJakarta. INALUM adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan,sesuai dengan Perjanjian Induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan NipponAsahan Aluminium Co., Ltd pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulanOktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.Untuk melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian Induk, Pemerintah Indonesia

kemudianmengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita

PengembanganProyek Asahan sebagai wakil Pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunandan pengembangan Proyek Asahan.

INALUM dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.PT Inalum terletak di 4 (empat) lokasi yang berbeda, yaitu:


(6)

Kantor Pusat, Jakarta •

Kantor Penghubung, Medan •

Kantor Pabrik Peleburan, Kuala Tanjung •

Kantor PLTA, ParitohanBerikut ini adalah peta lokasi Pabrik Peleburan Aluminium dan PLTA PT Inalum:

Ruang Lingkup Usaha

1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

INALUM membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri daristasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenaldengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten TobaSamosir, Propinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit inidioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yangmengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka.Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung padakondisi permukaan air danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai padatanggal 9 Juni 1978. Pembangunan stasiun pembangkit listrik bawahtanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikanoleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yangdiselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal.Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikanoleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tangagl 7 Juni 1983.Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakanuntuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

2. Pabrik Peleburan Aluminium

INALUM membangun pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya di atas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan SeiSuka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota Medan,Ibukota propinsi Sumatera Utara.Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun menghadap selat Malaka. Pembangunan pabrik peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasidimulai pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikanoleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12 Menteri

KabinetPembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 pebruari 1982 dan Maret 1982, aluminium ingot pertama berhasildicetak.Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton Aluminium Ingotmeninggalkan Kuala Tanjung menuju Japan untuk mengekspor produk PT Inalum dan membuatIndonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di dunia. Produksi ke satu juta ton berhasil dicetak pada tanggal 8 Pebruari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993, ketiga juta ton pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke lima juta ton pada 11Januari 2008.


(7)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu menggunakan teori penelitian penjelasan dengan maksud untuk menafsirkan fenomena yang terjadi mengenai Strategi Komunikasi Public relations PT Indonesia Asahan Aluminium dalam membangun citra positif di kalangan publiknya sebagai perusahaan yang baik dari segi manajemen dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai teknik pengumpulan data yang ada. Menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti wawancara dan catatan lapangan. Penelitian deskriptif dimasukkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa (Singarimbun, 2005:5)

C. Teknik Pengumpulan Data

Untuk kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, peneliti merasa perlu memperoleh data-data yang dapat memudahkan peneliti melakukan penelitian. Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data primer dan data sekunder

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang berdasarkan pada pemilihan langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Observasi, yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian yang sedang diteliti atau melihat apa saja yang terjadi terhadap objek yang sedang diteliti tersebut. b. Wawancara yang mendalam (Deep Interview) yakni metode untuk mengumpulkan data

dengan cara mengajukan pertanyaan yang sudah disusun kepada informan-informan 2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan berupa: buku-buku, jurnal, makalah, artikel dan berbagai tulisan lainnya yang menyangkut dengan penulisan ini.

D. Teknik Analisa Data

Data dalam metode Kualitatif mencerminkan interpretasi yang dalam dan menyeluruh atas fenomena tertentu. Data dikelompokkan dalam kelas-kelas tidak menurut angka-angka (Mikkelsen, 2003:318). Maleong mendefinisikan analisis data sebagai proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Kriyantono, 2007:163).

Penelitian ini menggunakan teknik analisa data kualitatif yang merupakan pengukuran dengan menggunakan data nominal yang menyangkut klasifikasi atau kategori sejumlah variabel ke dalam beberapa sub kelas nominal. Melalui pendekatan kualitatif, data yang diperoleh dari lapangan


(8)

diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Metode kualitatif memungkinkan kita menyelidiki konsep-konsep yang dalam pendekatan lainnya akan hilang (Bogdan, 2002:5)


(9)

BAB IV

ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A.

Proses Pengolahan Data

Proses pengolahan data adalah kegiatan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

peneliti dalam melakukan penelitian terhadap objek penelitian. Dalam proses ini peneliti

mengumpulkan data berupa hasil jawaban dari kuisioner dan juga dari hasil pengamatan

langsung yang dilakukan peneliti ke lokasi penelitian. Adapun data-data dari kuisioner dan

pengamatan yang dilakukan peneliti yakni berkaitan dengan strategi komunikasi humas

dalam meningkatkan citra perusahaan.

Setelah memperoleh dan mengumpulkan data-data dari kuisioner dan hasil

pengamatan langsung yang dilakukan di lapangan. Penelitian kemudian melakukan tindakan

analisa terhadap data-data yang diberikan. Data-data yang didapatkan dari peneliti kemudian

dijabarkan dalam diagram batang.

B. Hasil Wawancara

Hasil Wawancara dari staff Humas PT INALUM  Responden pertama

Nama : Eci Hanafi SH, Mhum Jenis Kelamin : Pria

Usia : 29 tahun

Pendidikan Terakhir : S2

1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Humas untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas beserta staffnya telah berusaha dengan sangat keras untuk melakukan segala kegiatan kehumasan untuk

menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan dalam tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan.

2. Selain Humas, apakah ada petugas lainnya yang ikut serta dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahan?


(10)

Jawaban: Menurut Eci Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas merupakan sebuah jabatan yang penting dalam sebuah perusahaan. Tetapi dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan citra perusahaan, humas tidak bisa bekerja sendiri. Humas memerlukan kerjasama dari semua pihak dari semua karyawan dari perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan. Jadi menurut Eci Hanafi humas memerlukan kerjasama dari karyawan lain untuk membantu tugas kehumasan untuk meningkatkan citra perusahaan

3. Apa saja isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya meningkatkan citra perusahaan? Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, isi pesan yang

disampaikan humas dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan cenderung menjelaskan kepada konsumen mengenai keunggulan produk dari perusahaan

4. Bagaimana cara Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah cenderung berkomunikasi dengan tatap muka atau berkomunikasi dengan media cetak atau media elektronik?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, komunikasi yang sering digunakan dan dianggap paling penting dalam menjalin hubungan dengan konsumen untuk meningkatkan citra perusahaan adalah berkomunikasi dengan tatap muka langsung dari pada dengan menggunakan media.

5. Menuru Anda bagaimana perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan anda?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, dalam menjalankan tugasnya sebagai staff kehumasan pada perusahaan ini menurutnya semua konsumen merasa puas dengan informasi dan penjelasan mengenai produk yang diberikan

6. Kapan Biasanya Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah saat berada di kantor, kapan saja dengan mengandalkan media, atau di waktu tertentu saja

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, menyatakan biasanya humas berkomunikasi dengan para pelanggan ketika berda di kantor saja, meski tidak tertutup kemungkinan dengan menggunakan media. Tetapi untuk menjaga hubungan agar tetap

profesional dan tidak mengganggu dan bercampur dengan kehidupan pribadi, maka cenderung humas pada perusahaan ini berkomunikasi dengan pelanggan hanya ketika berada dikantor. 7. Pernahkah humas merancang suatu event yang tujuannya untuk meningkatkan citra

perusahaan?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas dan staff kehumasan lainnya pada perusahaan ini berusaha keras menjalankan tugasnya untuk meningkatkan citra perusahaan dan salah satunya adalah dengan mengadakan event khusus untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen.

8. Bagaimanakah sambutan pelanggan pelanggan/masyarakat terhadap pelaksanaan even tersebut?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, tentunya diadakan event khusu tersebut untuk menyenangkan hati pelanggan agar tetap menjaga loyalitas


(11)

konsumen untuk tetap menggunakan produk dari perusahaan ini. Menurutnya para konsumen tentunya senang dengan event yang diadakan oleh perusahaan ini terbukti dengan selalu hadirnay semua konsumen yang diundang oleh perusahaan

9. Pernahkah Humas melakukan survey tentang kepuasan pelanggan ?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, survey tentang kepuasan pelanggan merupakan agenda tetap dalam tugas kehumasan di perusahaan ini. Dengan mengadakan survey tersebut dapat menjadikan sumber informasi dan gambaran bagi perusahaan untuk mengevaluasi segala program kerja dan kebijakan yang akan dibuat, dan juga menjadi masukan untuk program kerja yang sedang berjalan.

10. Bagaimana cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan?

Jawaban: Menurut Eci Hanafi sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan adalah dengan diadakan event-event khusus dari perusahaan yang ditujukan untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan para pelanggan  Responden Kedua

Nama : Inna Panggabean S.Sos Jenis Kelamin : Wanita

Usia : 24 tahun

Pendidikan Terakhir : S1

1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Humas untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas beserta staffnya telah berusaha untuk melakukan kegiatan kehumasan untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan dalam tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan.

2. Selain Humas, apakah ada petugas lainnya yang ikut serta dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas tidak bisa bekerja sendiri. Humas memerlukan kerjasama dari semua karyawan dari perusahaan untuk

meningkatkan citra perusahaan. Jadi menurut Inna humas memerlukan kerjasama dari setiap lapis karyawan lain untuk membantu tugas kehumasan untuk meningkatkan citra perusahaan 3. Apa saja isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya meningkatkan citra perusahaan?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan cenderung menjelaskan kepada konsumen mengenai keunggulan produk dari perusahaan

4. Bagaimana cara Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah cenderung berkomunikasi dengan tatap muka atau berkomunikasi dengan media cetak atau media elektronik?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, komunikasi yang sering digunakan dalam menjalin hubungan dengan konsumen untuk meningkatkan citra perusahaan adalah berkomunikasi dengan tatap muka langsung dari pada dengan menggunakan media. 5. Menurut Anda bagaimana perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan anda?


(12)

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, dalam menjalankan tugasnya sebagai staff kehumasan pada perusahaan ini menurutnya harus memberikan pelayanan yang sempurna karena akan berpengaruh langsung terhadap citra perusahaan dan menurut Inna karena dirinya selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang sempurna kepada konsumen dia berpikir semua konsumen akan senang berkuminikasi dengan dirinya.

6. Kapan Biasanya Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah saat berada di kantor, kapan saja dengan mengandalkan media, atau di waktu tertentu saja

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, menyatakan biasanya humas berkomunikasi dengan para pelanggan ketika berada di kantor. Tetapi untuk menjaga hubungan agar tetap profesional maka cenderung humas pada perusahaan ini berkomunikasi dengan pelanggan hanya ketika berada dikantor.

7. Pernahkah humas merancang suatu event yang tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, humas dan staff kehumasan lainnya pada perusahaan ini berusaha keras menjalankan tugasnya untuk meningkatkan citra perusahaan dan salah satunya adalah dengan mengadakan event khusus untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen.

8. Bagaimanakah sambutan pelanggan pelanggan/masyarakat terhadap pelaksanaan even tersebut?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, tentunya diadakan event khusus tersebut tujuannya untuk membuat pelanggan senang dan ini bertujuan agar tetap menjaga loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari perusahaan ini. 9. Pernahkah Humas melakukan survey tentang kepuasan pelanggan ?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, survey tentang kepuasan pelanggan merupakan agenda tetap dalam tugas kehumasan di perusahaan ini. Alasan

mengadakan survey tersebut dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi segala program kerja dan kebijakan yang akan dibuat, dan juga menjadi masukan untuk program kerja yang sedang berjalan apakah harus dilakukan perbaikan atau dihentikan.

10. Bagaimana cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan?

Jawaban: Menurut Inna sebagai staff kehumasan pada PT INALUM, cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan adalah dengan diadakan event-event khusus dari perusahaan yang ditujukan untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan para pelanggan

Hasil Wawancara dari Konsumen PT INALUM berjumlah 3 orang.  Responden ketiga

Nama : Drs. Andre Pardede


(13)

Usia : 53 tahun Pendidikan Terakhir : S1

1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Humas untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas beserta staffnya telah melakukan kegiatan kehumasan untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan dalam tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan.

2. Selain Humas, apakah ada petugas lainnya yang ikut serta dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas memerlukan bantuan dari karyawan yang lain, karena menurut beliau perusahaan ibarat sebuah team, dan untuk mencapai tujuan untuk kepantingan bersama diperlukan kerjasama dari team.

3. Apa saja isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya meningkatkan citra perusahaan? Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, isi pesan yang

disampaikan humas dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan cenderung menjelaskan kepada konsumen mengenai keunggulan produk dari perusahaan

4. Bagaimana cara Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah cenderung berkomunikasi dengan tatap muka atau berkomunikasi dengan media cetak atau media elektronik?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, komunikasi yang dilakukan oleh humas pada perusahaan ini cenderung mengandalkan komunikasi tatap langsung dengan para konsumen, meski dengan berkembangnya teknologi komunikasi saat ini, tidak mengalahkan pentingnya komunikasi tatap muka, karena menurut beliau komunikasi dapat berjalan dengan akrab tetapi tetap menjaga batasan hubungan profesional antara konsumen dan produsen. 5. Menurut Anda sebagai pelanggan bagaimana perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan

Humas pada perusahaan ini ?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas diperusahaan ini dalam menjalankan tugasnya sebagai staff kehumasan menurutnya sudah memberikan pelayanan yang sempurna dan memenuhi kepuasan pelanggan dan menurut beliau semua pelayanan dan informasi yang diberikan kepada dirinya membuat dirinya sebagai konsumen menjadi puas dan senang.

6. Kapan Biasanya Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah saat berada di kantor, kapan saja dengan mengandalkan media, atau di waktu tertentu saja

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, menyatakan biasanya humas di perusahaan ini berkomunikasi dengan para pelanggan ketika berada di kantor. Hal ini mungkin untuk menjaga hubungan agar tetap profesional maka cenderung humas pada perusahaan ini berkomunikasi dengan pelanggan hanya ketika berada dikantor.


(14)

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas dan staff kehumasan lainnya pada perusahaan ini untuk meningkatkan citra perusahaan sering

mengadakan event khusus untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan menurut beliau, dia selalu mengusahakan hadir disetiap event yang diadakan oleh perusahaan ini. 8. Bagaimanakah sambutan pelanggan pelanggan/masyarakat terhadap pelaksanaan even

tersebut?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, tentunya diadakan event khusus tersebut tujuannya untuk membuat pelanggan senang dan ini bertujuan agar tetap menjaga loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari perusahaan ini. 9. Pernahkah Humas melakukan survey tentang kepuasan pelanggan ?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, survey tentang kepuasan pelanggan sering diadakan oleh humas di perusahaan ini. Alasan mengadakan survey tersebut dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi segala program kerja dan kebijakan yang akan dibuat, dan juga menjadi masukan untuk program kerja yang sedang berjalan apakah harus dilakukan perbaikan atau dihentikan.

10. Bagaimana cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan?

Jawaban: Menurut Bapak Andre sebagai Konsumen pada PT INALUM, cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan adalah dengan diadakan event-event khusus dari perusahaan sehingga konsumen akan merasa tetap diperhatikan sehingga akan semakin loyal kepada perusahaan ini.

 Responden keempat

Nama : Sisca Juliana SPd Jenis Kelamin : Wanita

Usia : 38 tahun

Pendidikan Terakhir : S1

1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Humas untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas beserta staffnya telah melakukan kegiatan kehumasan untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan dalam tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan mereka dan semua staff kehumasan menurut Ibu Sisca Juliana sudah menjalankan tugas mereka dngan sangat baik.

2. Selain Humas, apakah ada petugas lainnya yang ikut serta dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas memerlukan bantuan dari karyawan yang lain, karena menurut beliau humas tidak bisa hanya bekerja sendiri, jika hanya humas berupaya untuk meningkatkan citra perusahaan sementara pihak lain tidak, maka sekeras apapun humas bekerja maka tujuan tidak akan tercapai


(15)

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, isi pesan yang

disampaikan humas dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan cenderung menjelaskan kepada konsumen mengenai keunggulan produk dari perusahaan

4. Bagaimana cara Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah cenderung berkomunikasi dengan tatap muka atau berkomunikasi dengan media cetak atau media elektronik?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, komunikasi yang dilakukan oleh humas pada perusahaan ini cenderung mengandalkan komunikasi secara langsung dengan para konsumen, menurut beliau komunikasi yang dilakukan secara langsung akan menimbulkan efek yang berbeda dengan komunikasi yang dilakukan dengan bermedia. 5. Menurut Anda sebagai pelanggan bagaimana perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan

Humas pada perusahaan ini ?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas diperusahaan ini dalam menjalankan tugasnya sebagai staff kehumasan menurutnya sudah memberikan pelayanan yang sangat baik dan bertujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan menurut beliau semua pelayanan dan informasi yang diberikan kepada dirinya membuat dirinya sebagai konsumen menjadi puas dan senang.

6. Kapan Biasanya Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah saat berada di kantor, kapan saja dengan mengandalkan media, atau di waktu tertentu saja

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, menyatakan biasanya humas di perusahaan ini berkomunikasi dengan para pelanggan ketika berada di kantor saja, meski terkadang tidak jarang juga staff humas pada perusahaan ini menggunakan media elektronik untuk menghubungi konsumennya.

7. Pernahkah humas merancang suatu event yang tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, sering mengadakan event khusus untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan menurut beliau, jika diadakan event tersebut beliau selalu mengusahakan hadir.

8. Bagaimanakah sambutan pelanggan pelanggan/masyarakat terhadap pelaksanaan even tersebut?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, tentunya diadakan event khusus tersebut tujuannya untuk membuat pelanggan senang dan ini bertujuan agar tetap menjaga loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari perusahaan ini dan menurut Ibu Sisca cara ini sangat ampuh untuk menjaga loyaliatas pelanggan kepada

perusahaan ini.

9. Pernahkah Humas melakukan survey tentang kepuasan pelanggan ?


(16)

tersebut dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi segala program kerja dan kebijakan yang akan dibuat, dan juga menjadi masukan untuk program kerja yang sedang berjalan apakah harus dilakukan perbaikan atau dihentikan.

10. Bagaimana cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan?

Jawaban: Menurut Ibu Sisca Juliana sebagai Konsumen pada PT INALUM, cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan adalah dengan diadakan event-event khusus dari perusahaan sehingga konsumen akan merasa tetap diperhatikan sehingga akan semakin loyal kepada perusahaan ini.

 Responden kelima

Nama : Raka Ardiansyah SE Jenis Kelamin : Pria

Usia : 38 tahun

Pendidikan Terakhir : S1

1. Apakah ada upaya yang dilakukan oleh Humas untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, memang telah ada upaya yang telah humas beserta staffnya telah melakukan kegiatan kehumasan untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan dalam tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan mereka dan semua staff kehumasan menurut Bapak Raka Ardiansyah staff humas sudah menjalankan tugas mereka dengan sangat baik.

2. Selain Humas, apakah ada petugas lainnya yang ikut serta dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahan?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas

memerlukan bantuan dari karyawan yang lain, karena menurut beliau humas adalah bagian dari perusahaan, jika hanya humas berupaya untuk meningkatkan citra perusahaan sementara pihak lain tidak, maka sekeras apapun humas bekerja maka tujuan tidak akan tercapai. Jadi dengan kata lain humas memerlukan bantuan dari karyawan dari divis lain untuk meningkatkan citra perusahaan

3. Apa saja isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya meningkatkan citra perusahaan? Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, isi pesan yang disampaikan humas dalam upaya untuk meningkatkan citra perusahaan cenderung menjelaskan kepada konsumen mengenai keunggulan produk dari perusahaan

4. Bagaimana cara Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah cenderung berkomunikasi dengan tatap muka atau berkomunikasi dengan media cetak atau media elektronik?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, komunikasi yang dilakukan oleh humas pada perusahaan ini cenderung mengandalkan komunikasi secara langsung dengan para konsumen, menurut beliau komunikasi yang dilakukan secara langsung lebih memiliki efek yang langsung dirasakan oleh konsumen jadi humas dan staffnya harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan.


(17)

5. Menurut Anda sebagai pelanggan bagaimana perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan Humas pada perusahaan ini ?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, humas dan staffnya sudah memeberikan pelayanan yang baik dan menurut beliau semua pelayanan dan informasi yang diberikan kepada dirinya membuat dirinya sebagai konsumen menjadi puas dan senang.

6. Kapan Biasanya Humas berkomunikasi dengan pelanggan, apakah saat berada di kantor, kapan saja dengan mengandalkan media, atau di waktu tertentu saja

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, menyatakan biasanya humas di perusahaan ini berkomunikasi dengan para pelanggan ketika berada di kantor saja, meski terkadang tidak jarang juga staff humas pada perusahaan ini menggunakan media elektronik untuk menghubungi konsumennya.

7. Pernahkah humas merancang suatu event yang tujuannya untuk meningkatkan citra perusahaan?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, Humas di perusahaan ini sering mengadakan event khusus untuk menjaga hubungan baik dengan para konsumen dan menurut beliau, jika diadakan event tersebut beliau selalu mengusahakan hadir. 8. Bagaimanakah sambutan pelanggan pelanggan/masyarakat terhadap pelaksanaan even

tersebut?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, tentunya diadakan event khusus tersebut tujuannya untuk membuat pelanggan senang dan ini bertujuan agar tetap menjaga loyalitas konsumen untuk tetap menggunakan produk dari perusahaan ini dan menurut Ibu Sisca cara ini sangat ampuh untuk menjaga loyaliatas pelanggan kepada perusahaan ini.

9. Pernahkah Humas melakukan survey tentang kepuasan pelanggan ?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, survey tentang kepuasan pelanggan sering diadakan oleh humas di perusahaan ini. Alasan mengadakan survey tersebut dapat menjadikan masukan bagi perusahaan untuk mengevaluasi segala program kerja dan kebijakan yang akan dibuat, dan juga menjadi masukan untuk program kerja yang sedang berjalan apakah harus dilakukan perbaikan atau dihentikan.

10. Bagaimana cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan?

Jawaban: Menurut Bapak Raka Ardiansyah sebagai Konsumen pada PT INALUM, cara humas menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan adalah dengan diadakan event-event khusus dari perusahaan sehingga konsumen akan merasa tetap diperhatikan sehingga akan semakin loyal kepada perusahaan ini.


(18)

C.

Analisa Data

Di bagian ini peneliti merangkumkan semua jawaban responden dari pertanyaan wawancara yang telah diajukan. Adapun hasil analisa yang telah dilakukan peneliti aalah sebagai berikut:

Dalam membahas apakah humas dan staff kehumasan telah melaksanakan tugas mereka untuk meningkatkan citra perusahaan. Berdasarkan jawaban para responden tersebut menunjukkan bahwa humas pada perusahaan tersebut telah menjalankan segala kegiatan kehumasan untuk berupaya meningkatkan citra perusahaan. Hal ini terbukti dengan jawaban reponden menunjukkan hasil bahwa semua responden menyatakan bahwa humas Pada PT. INALUM menjawab dengan hasil jawaban yang sama yakni Humas Pada Pada PT. INALUM telah melaksanakan tugas kehumasannya untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Didalam menjalankan tugas kehumasannya untuk meningkatkan citra perusahaan diperlukan berbagai kegiatan yang harus dilakukan

diantaranya adalah kegiatan menjaga mutu produksi tetap menggunakan bahan dasar yang terbaik dan tugas humas pada perusahaan tersebut adalah untuk meyakinkan kepada para konsumen bahwa hasil produksi dari perusahaan tersebut dapat memnuhi kebutuhan dari konsumen untuk mendapatkan bahan produksi yang terbaik dan berkualitas.

Dalam membahas apakah humas pada perusahaan ini juga memerlukan pihak lain untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Berdasarkan jawaban responden tersebut

menunjukkan bahwa ada pihak pihak lain yang bertugas dan berperan serta untuk meningkatkan citra perusahaan. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bukan hanya tugas humas dari PT. INALUM saja untuk menciptakan dan meningkatkan image positif perusahaan perusahaan, dari jawaban para responden menunjukkan bahwa menciptakan dan meningkatkan image perusahaan juga merupakan tanggung jawab setiap karyawan dari perusahaan tersebut. Meski humas dari perusahaan tersebut adalah sebagai cerminan atau perwakilan langsung dari perusahaan, tetapi humas juga membutuhkan kerjasama yang datang dari karyawan-karyawan lain untuk mencapai tujuan akhir yakni memajukan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya kepada perusahaan dan langkah awalnya dengan menciptakan dan mengembangkan image atau pencitraan yang baik dari perusahaan kepada konsumen dan tentunya humas juga harus

mendapatkan dukungan dari karyawan-karyawan dari PT. INALUM tersebut

Dalam membahas mengenai isi pesan yang sering disampaikan oleh humas dan staff kehumasan pada PT INALUM tersebut. Berdasarkan jawaban responden dapat dilihat bahwa isi pesan humas yang disampaikan kepada para konsumen dalam upaya meningkatkan citra perusahaan. Dari hasil jawaban responden tersebut dapat dilihat bahwa semua responden yang menjawab isi pesan humas PT. INALUM berisi tenatan keunggulan produk Berdasarkan jawaban responden ini dapat dilihat bahwa betapa pentingnya keberadaan humas didalam sebuah perusahaan. Keberadaan humas dalam perusahaan adalah sebagai jembatan penghubung dari perusahaan kepada para konsumen. Dengan keberadaan humas ini pada PT. INALUM dapat membantu perusahaan utuk menyampaikan program-program perusahaan kepada konsumen sehingga dapat menarik minat para masyarakat luas dan secara langsung dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk sebuah perusahaan akan meningkatkan keuntungan dari perusahaan.


(19)

Dalam membahas mengenai cara Humas Pada PT. INALUM berkomunikasi dengan pelanggan Berdasarkan jawaban dari responden dapat dilihat bahwa humas pada perusahaan tersebut berkomunikasi dengan para konsumen perusahaan dengan menggunakan komunikasi tatap muka dengan konsumen meski terkadang Humas pada perusahaan ini juga berkomunikasi dengan menggunakan media elektronik. Dari jawaban responden dapat dilihat meski perkembangan teknologi sekarang sudah sangat demikian maju, tetapi komunikasi tatap muka secara langsung dinilai memiliki pengaruh yang sangat ampuh kepada para konsumen untuk menumbuhkan minat konsumen terhadap produk-produk perusahaan. Humas adalah perwakilan langsung dari

perusahaan atau dapat dikatakan bahwa humas adalah cerminan langsung dari perusahaan

tersebut, sehingga orang yang menjadi humas dari perusahaan tersebut adalah orang yang cekatan, cerdas, dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Humas juga harus mampu

berkomunikasi dengan mengedepankan kesopanan dan tahu bagaimana menghadapi penolakan dari komsumen.

Dalam membahas pertanyaan mengenai perasaan pelanggan setelah berkomunikasi dengan Humas dan Staff Pusahaan ini. Dari jawaban responden tersebut dapat dilihat bahwa semua

responden menjawab bahwa setelah berkomunikasi dengan Humas PT. INALUM merasa senang. Dari jawaban responden tersebut dapat kita lihat bahwa humas pada perusahaan ini sudah dipegang oleh orang yang tepat. Seperti yang telah diutraikan sebelumnya bahwa seorang humas adalah orang yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan memiliki sopan santun baik dari segi bahasa dan perilaku dan selain itu juga harus memiliki pengetahuan yang luas. Humas pada perusahaan akan sangat sering berintertaksi dengan konsumen dari perusahaan, jadi humas harus mampu berinteraksi dengan baik dan harus mampu meninggalkan kesan yang positif hingga setelah berkomunikasi dengan humas perusahaan tersebut konsumen atau calon konsumen tertarik dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk pada perusahaan tersebut.

Dalam membahas pertanyaan mengenai waktu Humas berkomunikasi dengan pelanggan. Dari hasil jawaban para responden tersebut dapat dilihat bahwa responden menyatakan bahwa humas berkomunikasi dengan pelanggan saat bertemu dengan pelangan di kantor. Dari jawaban responden tersebut dapat dilihat bahwa biasanya humas berkomunikasi dengan pelanggan saat bertemu pelanggan di kantor hal ini bertujuan untuk tetap menjaga keprofesionalitasan dalam hubungan kerja. Memang saat ini perkembangan teknologi komunikasi berkembang dengan sangat pesat dan memungkinkan kita berkomunikasi kapan saja kita mau dengan siapa saja. Namun dikhawatirkan akan hilangnya nilai keprofesionalan humas terhadap pelanggan dan dikhawatirkan akan mengganggu konsumen sehingga malah akan menimbulkan citra yang tidak baik kepada perusahaan

Dalam membahas mengenai pertanyaan Humas PT. Benteng Utama Perasada Motors Motors mengadakan event untuk meningkatkan citra perusahaan. Dari jawaban responden tersebut dapat dinyatakan bahwa Humas PT. INALUM sering mengadakan event untuk kepentingan

meningkatkan citra perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan citra perusahaan event khusus perlu diadakan hal ini tentunya dalam tujuannya untuk memanjakan pelanggan lama, menumbuhkan ketertarikan calon pelanggan baru dan juga menjaga semangat kerja karyawan dari perusahaan tersebut


(20)

Dalam membahas mengenai pertanyaan Humas PT. Benteng Utama Perasada Motors Motors tentang sambutan masyarakat terhadap event khusus yang dilaksanakan oleh humas PT. INALUM. Event khusus ini diadakan oleh humas perusahaan selain untuk memanjakan para konsumen lama untuk tetap loyal kepada perusahaan juga untuk menarik calon konsumen baru untuk tertarik menjadi pelangan dan menjadi konsumen di perusahaan tersebut. Selain itu event khusus ini juga bertujuaan untuk menjaga semangat kerja para karyawan di perusahaan tersebut. Hal ini dianggap penting bagi humas, karena humas tidak bisa menjalankan tugasnya sendiri, karena perusahaan itu ibaratnya sebuah team yang harus menjalin kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

Dalam membahas pertanyaan mengenai pernahkah Humas PT. INALUM mengadakan Survey kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Humas juga harus melakukan evaluasi terhadap program kerja yang dilakukannya, evaluasi yag dilakukan tentunya dengan mengadakan survey kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Dengan melakukan survey ini tentunya humas perusahaan tersebut akan mampu mengadakan penyesuaian atau mengubah program kerja yang telah dijalankan. Dalam upayanya untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan hasil survey tentunya akan sangat membantu seorang humas untuk memahami keinginan pelanggan terhadap perusahaan atau keinginan konsumen untuk perbaikan atau penyempurnaan terhadap produk perusahaan.

Dalam membahas pertanyaan mengenai cara Humas PT. INALUM menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan. Berdasarkan jawaban humas dapat tetap menjalin hubungan komunikasi dengan konsumen sangat perlu untuk menjaga konsumen agar tidak jera membeli produk di perusahaan ini karena tidak mendapatkan pelayanan yang tidak baik. Jadi tugas Humas PT. INALUM selain tugas kehumasannya untuk menjaga dan meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen, pihak humas juga harus mampu menjaga keberadaan pelanggan agar tetap setia kepada perusahaan karena tetap merasakan pelayan yang baik dari peusahaan meski telah membeli produk perusahaan tersebut jadi dengan kata lain adalah humas juga memberikan pelayanan purna jual kepada


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berku:

1. Tugas humas yang paling utama adalah menjaga dan meningkatkan citra perusahaan, dan berdasarkan penelitian ini Humas PT. INALUM telah menjalankan tugasnya dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pelangan dari konsumen perusahaan tersebut yang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh humas

2. Untuk menciptakan citra yang baik dalam perusahaan, humas tidak dapat bekerja sendiri, karena perusahaan adalah team yang harus memiliki kerjasama yang baik untuk memperoleh atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan yakni citra yang baik di mata konsumen dan sekaligus mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

3. Kehumasan adalah posisi yang penting dalam sebuah perusahaan, sehingga harus dipegang oleh seorang yang memiliki kualifikasi yang baik. adapun persyarata untuk menjadi humas yang baik adalah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, harus ramah serta memiliki pengetahuan yang luas karena humas nati akan menghadapi berbagai lapisan masyarakat yang datang dari berbagai tingkat pendidikan yang berbeda-beda.

B. SARAN

Saran dari peneliti terhadap kinerja kehumasan PT. INALUM adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan agar ruang tunggu ditambah kursi atau sofa untuk mengantri karena masih didapati para konsumen yang masih berdiri karena tidka mendapati kursi karena situasinya kursinya kurang memadai jumlahnya

2. Diharapakan kepada humas dan staff kehumasan PT. INALUM dapat menjaga kerja team dan meningkatkan pelayanan sempurna (service excellent) kepada konsumen perusahaan .


(22)

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa

Inggris “

communication”),

secara etimologis

atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini

bersumber pada kata communis Dalam kata communis

ini memiliki makna ‘berbagi’ atau

‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau

kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam

komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan

Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:

Human communication is the process through which individuals

in relationships,

group, organizations and societies

respond to and create messages to adapt to the

environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan

individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang

merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara

efektif dalam Effendy (2003:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip

paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and

Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect?


(23)

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu Effendy (2003:10):

a. Komunikator (siapa yang mengatakan?) b. Pesan (mengatakan apa?)

c. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

d. Komunikan (kepada siapa?) e. Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Ada beberapa pengertian tentang komunikasi secara umum:

a.

Komunikasi adalah pengiriman pesan atau tukar menukar informasi atau

ide/gagasan (Oxford Dictionary).

b.

Komunkasi adalah suatu proses ketika informasi disampaikan pada orang lain

melalui symbol, tanda, atau tingkah laku

c.

Komunkasi bisa berbentuk komunikasi verbal, komunikasi non verbal, dan

komunikasi abstrak.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu

proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain baik secara verbal

maupun nonverbal. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan menggunakan symbol, tanda,

atau tingkah laku.

Unsur-unsur komunikasi adalah ; komunikator, pesan, komunikan, media, dan respon

atau umpan balik.

a.

Komunikator, yakni orang yang menyampaikan pesan harus berusaha merumuskan isi

pesan yang akan disampaikan. Sikap dari komunikator harus empati, jelas. Kejelasan

kalimat dan kemudahan bahasa akan sangat mempengaruhi penerimaan pesan oleh

komunikan.


(24)

b.

Pesan, yakni pernyataan yang didukung oleh lambang. Lambang bahasa dinyatakan

baik lisan maupun tulisan. Lambang suara berkaitan dengan intonasi suara. Lambang

gerak adalah ekspresi wajah dan gerakan tubuh, sedangkan lambang warna berkaitan

dengan pesan yang disampaikan melalui warna tertentu yang mempunyai makna,

yang sudah diketahui secara umum, misalnya merah, kuning, dan hijau pada lampu

lalu lintas.

c.

Komunikan, adalah penerima pesan. Seorang penerima pesan harus tanggap atau peka

dengan pesan yang diterimanya dan harus dapat menafsirkan pesan yang diterimanya.

Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah persepsii komunikan terhadap pesan

harus sama dengan persepsi komunikator yang menyampaikan pesan

d.

Media, adalah sarana atau saluran dari komunikasi. Bisa berupa media cetak, audio,

visual dan audio-visual. Gangguan atau kerusakan pada media akan mempengaruhi

penerimaan pesan dari komunikan.

e.

Respon/umpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari

pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik

langsung disampaikan komunikan secara verbal, yaitu dengan kalimat yang diucapkan

langsung dan nonverbal melalui ekspresi wajah atau gerakan tubuh. Umpan balik

secara tidak langsung dapat berupa perubahan perilaku setelah proses komunikasi

berlangsung, bisa dalam waktu yang relative singkat atau bahkan memerlukan waktu

cukup lama.

B. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).

Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji


(25)

kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?

Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut;

Who? (Siapakah komunikatornya), Says what? (pesan apa yang dinyatakannya), In which channel? (media apa yang digunakannya), To whom? (siapa komunikannya), With what effect? (efek apa yang diharapkan)

Quinn (1992) dalam buku kampanye PR kiat dan strategi edisi revisi (Ruslan,2002:90-91) menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:

a. Objektif yangg jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan menentukan.

b. Memelihara inisiatif.strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya omitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa.

c. Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.

d. Fleksibilitas.strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyanggad an dimensi untuk fleksibilitas dan maneuver.

e. Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pokok.

f. Kejujuran. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.

g. Keamanan. Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi penting organisasi.


(26)

Pada tahun 1975, Yayasan Pendidikan dan Penelitian public relation telah melibatkan 65 pimpinan public relation turut serta dalam suatu penelitian yang menganalisis 47II definisi yang berminat dan merangkumnya menjadi 88 kata. Hal ini diungkapkan oleh Fraser P. Seitel, Senior Vice Presiden dan Director of Public Affairs The Chase Manhattan Bank, dalam bukunya The Practice of Public relations.

Definisi yang dihasilkan dari penelitian tersebut adalah public relations merupakan sebuah fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi,

pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/pemerintah, instansi dan lembaga dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.

Definisi lainnya masih menyebutkan bahwa public relations adalah sebuah fungsi manajemen, seperti yang disebutkan oleh Cutlip, Center, & Brown :

a. Public Relations (Humas) adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung

terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan publiknya, (Cutlip, Center & Brown, 2000:4)

b. Menurut Ardianto (2004:14), dalam pelaksanaannya public relation menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai dari kegiatan public relation pada intinya adalah good image (citra baik), goodwill (itikad baik), mutual understanding (saling

pengertian), mutual confindece (saling mempercayai), mutual appreciation (saling

menghargai), dan tolerance (toleransi).

Beberapa tokoh dalam dunia komunikasi memberikan batasan-batasan atau definisi tersendiri tentang public relation antara lain yaitu:

a. John E. Marston (Modern Public Relation, : Public relations is planned, persuasive

oo u i atio desig ed to i flue e sig ifi a t pu li b. Robert T. Relly (The Action of Public Relation, 1981):

Public relations Practice is the art and social science of analyzing trends, predicting their consequences, counseling organizations leaders, and implementing planned program of

a tio hi h ser e oth the orga izatio ’s a d the pu li i terest.

c. IPRA, Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, saling pe gertia , itra aik dari asyarakat.


(27)

d. J.C. Seidel, Public relations Director Of Housing, State of New York (dalam Saoemirat dan

Ardianto, II00II : 1II), yang berbunyi : Public relations adalah proses yang terus menerus dari

usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggannya, para pekerjanya, dan masyarakat luas, ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan .

e. Sukatendel (1990) Ardianto (2004): Suatu etode ko u ikasi u tuk pe iptaa itra positif dari itra i stitusi atas dasar kesadara u tuk e ghor ati kepe ti ga ersa a.

Dalam definisi yang diungkapkan tersebut terdapat sejumlah butir penting yaitu:

a.

Public relations (PR) adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari ilmu komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka public relation bukan sekadar isu semata tetapi mempunyai dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan melalui metode logika tertentu layaknya pengujian terhadap cabang keilmuan lainnya.

b.

Citra adalah obyek dari public relation yang telah menjadi kebutuhan dari institusi layaknya sumber daya yang telah ada seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya peralatan bahkan sumber daya pengetahuan.

c.

Mitra adalah subyek dari public relation disamping institusi itu sendiri. Mitra adalah bagian dari operasi sebuah institusi, tanpa mitra sebuah institusi tidak dapat berjalan.

d.

Kepentingan bersama adalah apa yang hendak dicari oleh II (dua) institusi dalam koneksi satu dengan yang lain. Contoh yang nyata pembeli dan penjual mempunyai tujuan bersama yaitu tercapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli.

e.

Public relations menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR (Institute Public relations) adalah praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan (terus-menerus) dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik (goodwill), serta


(28)

organisasi atau pemerintah, instansi dan lembaga dengan segenap khalayaknya. (Frank Jefkins, 1996:8)

f.

Dalam Kongres I Asosiasi public relation Sedunia di Mexico City tahun 1978 diperoleh kesepakatan tentang definisi public relation Sebagai seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi atau kepentingan khalayak

g.

Fra k Jefki s : : Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian .

Dari beberapa definisi di atas, terdapat beberapa kesamaan konsep yang dapat ditarik sebagai kata kunci untuk definisi public relation tersebut, yaitu :

a.

Deliberate, artinya kegiatan public relation pada dasarnya adalah kegiatan yang disengaja.

b.

Planned, artinya kegiatan public relation adalah kegiatan yang terorganisir rapi atau

terencana.

c.

Performance, artinya public relation yang efektif harus didasarkan pada kebijakan dan penampilan yang sesungguhnya.

d.

Public Interest, artinya alasan mendasar dari suatu kegiatan public relation adalah untuk memenuhi kepentingan publik dan tidak semata-mata untuk membantu organisasi meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

e.

Two ways communications, artinya pada dasarnya dalam kegiatan public relation harus terjadi pertukaran komunikasi.

f.

Management functions, artinya public relation paling efektif jika ia menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen organisasi.


(29)

Dari berbagai batasan public relation di atas di atas dapat ditarik konsep bahwa untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu public yang berkembang terhadap suatu organisasi/pemerintah, instansi dan lembaga. Dalam kegiatannya public relation memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini dan isu publik yang tengah berkembang.

Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, , E erythi g You Should K o A out Pu li Relatio , .

Menurut Rosady Ruslan tujuan public relation adalah sebagai berikut:

1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.

2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. 3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.

4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.

5. Me duku g aura pe asara . Rusla , Ma aje e Hu as da Ma aje e Ko u ikasi Ko sepsi da Aplikasi , ,p.

Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.


(30)

6. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.

7. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

8. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

9. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.

10. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

11. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.

13. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. (Jefki s, Pu li Relatio s , :54)

Jadi, secara keseluruhan tujuan dari public relations adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu public relations bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.

Maria e jelaska ah a pu li relatio s erupaka satu agia dari satu afas ya g sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai


(31)

pe gertia ya g jelas da e ar terhadap orga isasi terse ut . Hal i i sekedar e erika gambaran tentang fungsi public relation yaitu:

1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input

agi orga isasi atau perusahaa ya g ersa gkuta . Maria, Dasar-dasar Public Relatio , 2002,p.31)

Komponen dasar humas yang berhubungan dengan fungsi humas seperti yang dikemukakan oleh Dennis Wilcox dalam Public Relation Society of America (PRSA) antara lain:

1. Counseling; menyediakan saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan

hubungan dan komunikasi.

2. Research; melihat tindakan dan perilaku publik dalam rangka merencanakan strategi

humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan publik.

3. Media Relations; bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas.

4. Publicity; menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan

ketertarikan yang lebih jauh lagi.

5. Employee/Member Relation; memberikan respon terhadap suatu masalah,

menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi. 6. Public Affair; membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan publik.

7. Issues Management; mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada


(32)

9. Industrial Relations; menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang

berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi.

10. Development / Fund Raising; menciptakan kebutuhan dan mendorong publik untuk

mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi financial.

11. Multicultural Relations / Workplace Diversity; berhubungan dengan individu-individu

dari berbagai kelompok dan budaya.

12. Marketing communication; memadukan aktifitas pemasaran dengan mengadakan

kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan. (Dennis Wilcox,Phillip Ault, Warre Agee, Gle Ca ero , Pu li Relatio Strategies & Ta ti s , : -9) Konsep fungsio al hu as e urut Sirih Agu g Wasesa dala uku Strategi Pu li Relatio memberikan penjelasan sebagai berikut:

Terhadap internal organisasi:

1. Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen karyawan.

2. Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami dasar

pengambilan keputusan yang diambil.

3. Membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan, manajemen dan direksi. 4. Membantu proses restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hinggan pelatihan untuk mengurangi dampak buruk restrukturisasi.

5. Membangun peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.

6. Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi.

Terhadap eksternal organisasi:

1. Mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada publik.

2. Menjelaskan hasil rapat umum pemegang saham.

3. Menjelaskan hasil dan dasar diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

4. Membantu pemasaran untuk menciptakan citra produk.


(33)

6. Mengembangkan program-program pengembangan masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada publik.

7. Menyiapkan sarana bagi publik untuk melihat perusahaan secara langsung.

8. Menyiapkan sarana bagi pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk melihat ki erja perusahaa . Silih Wasesa, Strategi Pu li Relatio s , :

Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena

mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah.

Peran public relations menurut Ruslan (2010,p.26) yaitu :

1. Communicator

Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan. Di samping itu juga bertindak sebagai persuader.

2. Relationship

Kemampuan peran humas membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.

3. Back up Management

Melakukan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen

promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.

4. Good Image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.

Dikutip dari Public Relations Jurnal Vol. 2, No.3, Summer 2008 yang berjudul Public Relation and the Path to Innovation: Are Complex Environments Good for Bussiness? oleh Sandra C.Duhe

Sela jut ya Dougall da E erett ,p. e a ahka The role of pu li relatio s is to support a d fa ilitate the orga izatio as it adjusts a d adapts to a ha gi g e iro e t . Kutipa ini menyatakan bahwa public relations adalah untuk mendukung dan memfasilitasi organisasi karena ia akan menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.


(34)

Jadi, public relations memiliki peran sebagai komunikator, membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal, mendukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, dan menciptakan citra atau publikasi yang positif.

Tugas adalah sesuatu yang wajib untuk dikerjakan atau dilakukan; pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan yang dibebankan.

Frida Kusumastuti menjabarkan tugas-tugas Public Relation sebagai berikut:

1.

Menginterpretasikan, menganalisa, dan membuat evaluasi kecenderungan perilaku

publik untuk kemudian direkomendasikan kepada pihak manajemen untuk

merumuskan kebijakan organisasi.

2.

Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik sehingga tercipta

saling pengertian, menghormati dan menyanggupi untuk melaksanakan kebijakan

yang diambil oleh organisasi.

3.

Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan publik.

(Frida Kusumastuti,”

Dasar-dasar humas

”,2004)

Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari menurut Maria Assumpta Rumanti dalam buku Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik adalah :

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan , tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.

2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. 3. Memperbaiki citra organisasi.

4. Tanggung jawab sosial dimana public Relations merupakan instrument untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.

5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus Yaitu komunikasi ti al alik dala fu gsi ya ko u ikasi itu se tral. Maria, Dasar-dasar Public Relations Teori da Praktik , ,p.

Soemirat dan Ardianto mengklasifikasikan publik dalam Public Relations menjadi beberapa kategori yaitu:

1. Publik internal dan publik eksternal: Publik internal yaitu publik yang berada di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Publik eksternal secara organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/ dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok.


(35)

2. Publik primer, sekunder, dan marginal. Publik primer bisa sangat membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve Board of Governor (dewan gubernur cadangan federal) yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah bank yang menunggu rotasi secara teratur, di mana anggita legislatif dan masyarakat menjadi publik sekundernya.

3. Publik tradisional dan publik masa depan. Karyawan dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan.

4. Proponent, opponent, dan uncommitted. Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.

5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya. (Ardianto, Elvinaro,dan Soe irat Soleh, Dasar-dasar Pu li Relatio s ,

Definisi, fungsi, tujuan, peran, tugas Public Relations yang dipakai dalam penelitian kali ini adalah Public Relations dalam menciptakan, membangun, menjaga dan meningkatkan citra baik perusahaan.

Jenis kegiatan public relations di PT INALUM:

1. Melakukan program Komuniti Relations, yang berupa sponshorship cabang olahraga dengan papan skor, hiburan agustus

2. Bantuan komputer untuk universitas 3. Sponshorship kegiatan ramadhan dan natal

4. Kerjasa a dala pe uata aliho Hati-hati dengan pencopetan Kota Medan D. Teori Citra

Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertian tentang fakta-fakta atau kenyataan (Soemirat Dasar-dasar Pu li Relatio s , 2005, p.114). Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sifatnya terhadap objek tersebut. Menurut Solomon, dalam Soemirat menyatakan bahwa sikap bersumber pada organisasi kognitif informasi dan pengetahuan yang kita miliki.


(36)

Katz dalam Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah :

Cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.

Ardia to, El i aro, da Soe irat Soleh, Dasar-dasar Public Relations,2004) Ruslan menjelaskan bahwa :

Citra perusahaan berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal, serta diterima oleh publiknya, seperti sejarahnya, kualitas pelayanan yang prima, keberhasilan dalam bidang ,marketing, tanggung jawab sosial, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, pihak Public Relation berupaya untuk bertanggung jawab penuh terhadap citra perusahaan, agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi u tuk ersai g dipasar ursa saha Rusla , Memahami pemasaran , ,p. .

Soemirat dan Ardianto menjelaskan efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang :

Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang

lingkungan. Public Relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang

diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. (Ardianto,Elvinaro,dan Soemirat Soleh, Dasar-dasarPublic Relations ,

Jadi, citra adalah pandangan seseorang tentang suatu perusahaan/organisasi. Pandangan tersebut muncul dari kesan pertama atau dari pengalaman-pengalaman yang terjadi berdasarkan fakta-fakta dan kenyataan yang ada.

Citra bagi sebuah organisasi merupakan tujuan utama. Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri muncul karena adanya informasi. Dalam usaha mewujudkan tujuan tersebut, tiap organisasi berlomba-lomba untuk membentuk, memelihara, dan mempertahankan citra positif yang ada demi tujuan keseluruhan organisasi tercapai. Citra yang baik akan menghasilkan dampak positif yang berkesinambungan bagi seluruh produk atau pelayanan jasa yang dihasilkan.

Citra diartikan sebagai kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta dan kenyataan (Soemirat dan Ardianto, 2005 : 114). Citra

seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki (Soemirat dan Ardianto 2005 : 114). Tidak akan ada teori sikap atau aksi sosial yang tidak didasarkan pada


(37)

penyelidikan tentang dasar-dasar kognitif. Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi – informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra terhadap suatu organisasi atau perusahaan.

Public relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap. Proses-proses yang berlangsung pada individu konsumen berkisar antara komponen-komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk Keempat komponen itu diartikan sebagai mental representation (citra) dari stimulus

Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respon. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Jika rangsang ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini

menunjukkan bahwa rangsang tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari individu tersebut. Sebaliknya, jika rangsang itu diterima oleh individu, berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan.

Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap dapat diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang. Ini dise ut se agai ’pi ture i our head’ oleh Walter Lip a Soe irat da Ardianto, 2005:115). Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti tentang rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalaman mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

Empat komponen persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartiakan Walter Lipman dalam Soemirat dan Elvinaro (2005:115) sebagai citra individu terhadap rangsang :

1. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan.

2. Kognisi yaitu suatu keyakinan diri individu terhadap suatu stimulus.

3. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide situasi atau nilai. Sikap menentukan apakah seseorang harus pro atau contra terhadap sesuatu.


(38)

Ruslan (2007:77) menyebutkan ada beberapa jenis citra (image) menurut Jefkins. Berikut ini enam jenis citra yang dikemukakan, yakni:

a.

Citra cermin (mirror image). Citra yang diyakini oleh perusahaan – terutama para pemimpinannya – yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar.

b.

Citra kini (current image). Adalah kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal yang lain yang berkaitan dengan produknya.

c.

Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen terhadap perusahaan/organisasi.

d.

Citra perusahaan/organisasi (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya. Berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya, menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya, baik tentang sejarahnya, kualitas pelayanan, keberhasilan dalam bidang marketing dan CSR.

e.

Citra majemuk (multiple image). Pelengkap dari citra perusahaan, pengenalan terhadap identitas perusahaan, banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan.

f.

Citra Penampilan (performance image). Citra ini ditujukan kepada subjeknya, kinerja atau penampilan diri (performance image) para profesional di perusahaan bersangkutan.

Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman suatu kenyataan. Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap akan menghasilkan citra yang tidak sempurna (Kasali, 1994:28). Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi

wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian yang baik atau buruk (Ruslan, 2007:75). Terciptanya suatu citra yang baik dimata masyarakat akan menguntungkan organisasi, sebab citra yang baik merupakan tujuan pokok organisasi. Citra yang baik juga akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perusahaan atau organisasi.

Citra yang baik dimaksudkan agar organisasi dapat hidup dan orang-orang didalamnya dapat terus mengembangkan kreativitasnya dan dapat memberi manfaat lebih berarti bagi orang lain (Kasali, 1994 : 30). Organisasi dengan citra positif akan lebih diterima, lebih dinikmati, dan lebih


(39)

didukung oleh berbagai pihak yang menentukan keberhasilan organisasi dalam meraih berbagai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Pembentukan citra melalui suatu proses waktu dan harus diupayakan melalui usaha bagian atau divisi dari organisasi yang tepat.

Citra bagi seorang praktisi public relations adalah tujuan utama, reputasi dan prestasi yang hendak dicapai . Citra seperti penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang

khususnya datang dari public (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan citra suatu organisasi atau produk barang dan jasa yang diwakili oleh praktisi

public relations. Praktisi public relations harus memiliki tanggung jawab memberikan informasi-informasi yang lengkap kepada publiknya. Karena informasi-informasi yang tidak lengkap sering dipakai oleh pihak -pihak yang tidak sependapat untuk menjatuhkan pihak tertentu, sehingga muncul isu-isu yang menyebabkan konflik. Untuk itu informasi harus diberikan kepada publik secara benar, akurat, tidak memihak, lengkap dan memadai. Agar hal-hal yang menimbulkan ketidak puasaan yang

berhubungan dengan organisasi dapat dikendalikan dan dihindari.

Susti a ,p. e ge ukaka ah a Citra adalah total persepsi terhadap suatu o jek ya g di e tuk de ga e proses i for asi dari er agai su er setiap aktu

Definisi persepsi menurut Mowen (2000,p73) mengemukakan :

Persepsi adalah proses dala i di idu ya g ditu juka i for asi, e perhatika informasi dan memahami informasi tersebut. Pada tahap penangkapan informasi konsumen menerima informasi melalui indera mereka, pada tahap perhatian konsumen menetapkan kapasitas pemrosesan bagi suatu stimulu/rangsangan dan pada tahap pemahaman konsumen menerjemahkan informasi untuk memperoleh

ak a ya.

Menurut Hawkins, Motherbaugh, dan Best (2007,p.282), persepsi adalah suatu proses bahwa mulai dengan tahapan penangkapan, perhatian, dan berakhir dengan penafsiran informasi oleh pelanggan.

1.

Tahap penangkapan (Exposure)

Terjadi saat suatu rangsangan mencapai daerah syaraf penerimaan indera

seseorang (sensory receptor). Pada tahap ini sistem sensor manusia memilih

bagian yang perlu diingat sementara bagian yang perlu terus diingat.

2.

Tahap perhatian (Attention)

Agar dapat terjadi sesuatu yang khusus dan menjadi perhatian seseorang,

setelah mencapai daerah syaraf penerima indera (sensory receptor), maka

rangsangan tersebut harus menggetarkan syaraf penerima indera dan

menimbulkan respon langsung atau sensasi pada otak (sensations).

3.

Tahap pemahaman (Comprehensive)

Setelah mencapai daerah sistem syaraf indera penerimaan seseorang (sensory

receptor) dan menggetarkan syaraf indera tersebut kemudian menimbulkan

respon langsung atau sensasi pada otak (sensations), maka kemudian tugas


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekat, rahmat, taufik, dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations pada PT. Indonesia Asahan Alumunium” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dilengkapi dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis bersedia menerima kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat membangun agar pada kesempatan lain dapat menjadi lebih baik, penulis juga mendapatkan banyak pengalaman yang merupakan sebuah pelajaran berharga, mulai dari saran, bimbingan, arahan baik secara moril serta dorogan semangat dari berbagai pihak yang sangat berguna bagi penulis.

Terkhusus penulis ucapkan terima kasih kepada orangtua penulis. Papa Sukirno dan nama Hasdiana yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan dan nasehat yang bijaksana bagi penulis, terima kasih juga kepada anak penulis, Pradypta Erlangga, penyemangat hidup penulis yang selalu member keceriaan, memberikan senyuman yang tiada henti, dan karenanya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Selain itu dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bantuan moril, materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Fatma Wardly Lubis, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi

3. Ibu Dra. Dayana, M.Si selaku sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi dan juga sekaligus merupakan dosen pembimbing yang telah memberikan banyak bimbingan, nasehat, dan saran bagi penulis selama mengerjakan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan staf pengajar yang telah mendidik dan membimbing mulai dari semester awal hingga penulis menyelesaikan perkuliahan di kampus.

5. Kak Maya, bapak Tangkas yang telah banyak membantu penulis dalam urusan surat menyurat.


(2)

6. Abang Harys Pratomo yang selalu memberikan motivasi dan wawasan yang luas bagi penulis, serta selalu memberikan contoh tauladan yang baik bagi penulis.

7. Kakak ipar satu-satunya Ratyh Dhana Wulan, yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan motivasi dan hibungan ketika pikiran sedang kacau.

8. Abang Erwin buat bimbingannya, buat masukan skripsiku yang jauh menjadi lebih baik, meski terkadang tidak ontime kalau bertemu tapi sukses terus yang bang …

9. Devi Alvionita dosen muda yang konflik dan sepupuku yang paling dewasa untuk seumuranmu terima kasih bantuannya untuk semalam, yang kamarnya habis diberantakan dypta, sukses buatmu.

10.Kepada teman-teman seperjuangan di Departemen Ilmu Komunikasi khususnya ekstensi 2010, yang sama-sama berjuang di bangku perkuliahan dan saling memberikan pengalaman dan motivasi.

11.Orang yang selalu ada didalam hati penulis, terima kasih buat semangat dan kasih saying yang tulus kepada penulis, mudah-mudahan kita jodoh …. Nama belum bisa disebutkan karena masih dirahasiakan … ha…..ha….

12.Kepada seluruh informan yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua doa dan dukungan yang telah diberikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Sekian dan terima kasih.

Medan, Januari 2015


(3)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan ... 5

D. Tujuan dan manfaat penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 8

A. Pengertian Komunikasi ... 8

1. Masalah- masalah dalam koordinasi ... 12

2. Tipe- tipe Koordinasi ... 13

3. Sifat- sifat Koordinasi ... 15

4. Syarat- syarat Koordinasi ... 16

5. Ciri- ciri Koordinasi ... 17

6. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif ... 18

7. Pengurangan Kebutuhan Akan Koordinasi ... 19

B. Strategi Komunikasi ... 19

C. Public Relations ... 13

D. Teori Citra ... 29

E. Citra Perusahaan ... 37

F. CorporateSocial Responsibility (CSR) ... 41


(4)

H. Operasionalisasi Konsep ... 41

I. Definisi Operasional Operasionalisasi Konsep ... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 56

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56

B. Metode Penelitian I ... 60

C. Teknik Pengumpuln Data I ... 60

D. Teknik Analisa Data ... 60

BAB IV ANALISA DATA DAN PENELITIAN ... 63

A. Proses Pengolahan Data ... 63

B. Hasil Wawancara ... 63

C. Analisa Data ... 81

BAB V PENUTUP ... 87

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Model Pembentukan Citra ... 37


(6)

DAFTAR TABEL


Dokumen yang terkait

Strategi Public Relation Pada PT. Indonesia Asahan Alumunium (Studi deskriptif tentang strategi PR pada PT. Inalum untuk menciptakan citra positif perusahaan)

3 86 72

STRATEGI PUBLIC RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN PT.PERTAMINA (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Public Relations Untuk Meningkatkan Citra Positif Perusahaan Melalui Kegiatan Eksternal Relations Pada PT.Pertamina UPms Region V Sura

0 0 128

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 12

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 1

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 4

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 32

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 2

Strategi Public Relations Pada Pt Indonesia Asahan Aluminium (Studi Deksriptif Tentang Strategi PR pada PT Aluminium Untuk Menciptakan Citra Positif Perusahaan)

0 0 2

BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Komunikasi Universitas Sumatera Utara - Strategi Public Relation Pada PT. Indonesia Asahan Alumunium (Studi deskriptif tentang strategi PR pada PT. Inalum untuk menciptakan citra positif perusahaan)

0 0 32

Strategi Public Relation Pada PT. Indonesia Asahan Alumunium (Studi deskriptif tentang strategi PR pada PT. Inalum untuk menciptakan citra positif perusahaan)

0 0 13