b. Pesan, yakni pernyataan yang didukung oleh lambang. Lambang bahasa dinyatakan
baik lisan maupun tulisan. Lambang suara berkaitan dengan intonasi suara. Lambang gerak adalah ekspresi wajah dan gerakan tubuh, sedangkan lambang warna berkaitan
dengan pesan yang disampaikan melalui warna tertentu yang mempunyai makna, yang sudah diketahui secara umum, misalnya merah, kuning, dan hijau pada lampu
lalu lintas. c.
Komunikan, adalah penerima pesan. Seorang penerima pesan harus tanggap atau peka dengan pesan yang diterimanya dan harus dapat menafsirkan pesan yang diterimanya.
Satu hal penting yang harus diperhatikan adalah persepsii komunikan terhadap pesan harus sama dengan persepsi komunikator yang menyampaikan pesan
d. Media, adalah sarana atau saluran dari komunikasi. Bisa berupa media cetak, audio,
visual dan audio-visual. Gangguan atau kerusakan pada media akan mempengaruhi penerimaan pesan dari komunikan.
e. Responumpan balik adalah reaksi komunikan sebagai dampak atau pengaruh dari
pesan yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Umpan balik langsung disampaikan komunikan secara verbal, yaitu dengan kalimat yang diucapkan
langsung dan nonverbal melalui ekspresi wajah atau gerakan tubuh. Umpan balik secara tidak langsung dapat berupa perubahan perilaku setelah proses komunikasi
berlangsung, bisa dalam waktu yang relative singkat atau bahkan memerlukan waktu cukup lama.
B. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan planning dan manajemen management untuk mencapai satu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan Effendy,2003:301. Seperti halnya dengan strategi dalam bidang apapun, strategi komunikasi harus didukung
oleh teori, karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah diuji
Universitas Sumatera Utara
kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who Says What Which Channel To Whom With
What Effect ?
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell
tersebut; Who? Siapakah komunikatornya, Says what? pesan apa yang dinyatakannya, In which
channel? media apa yang digunakannya, To whom? siapa komunikannya, With what effect? efek apa yang diharapkan
Quinn 1992 dalam buku kampanye PR kiat dan strategi edisi revisi Ruslan,2002:90-91
menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:
a. Objektif yangg jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai
pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan
menentukan. b.
Memelihara inisiatif.strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya omitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap
peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa. c.
Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
d. Fleksibilitas.strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyanggad an dimensi
untuk fleksibilitas dan maneuver. e.
Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan pokok. f.
Kejujuran. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
g. Keamanan. Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi
penting organisasi.
C. Public Relations