kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who Says What Which Channel To Whom With
What Effect ?
Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell
tersebut; Who? Siapakah komunikatornya, Says what? pesan apa yang dinyatakannya, In which
channel? media apa yang digunakannya, To whom? siapa komunikannya, With what effect? efek apa yang diharapkan
Quinn 1992 dalam buku kampanye PR kiat dan strategi edisi revisi Ruslan,2002:90-91
menyatakan agar suatu strategi dapat efektif dilaksanakan dalam sebauh program, maka ia harus mencakup beberapa hal:
a. Objektif yangg jelas dan menentukan semua ikhtiar diarahkan untuk mencapai
pemahaman yang jelas, menentukan dan bisa mencapai keseluruhan tujuan. Tujuan tersebut tidak perlu dibuat secara tertulis namun yang penting bisa dipahami dan
menentukan. b.
Memelihara inisiatif.strategi inisiatif menjaga kebebasan bertindak dan memperkaya omitmen. Strategi mesti menentukan langkah dan menetapkan tindakan terhadap
peristiwa, bukannya bereaksi terhadap satu peristiwa. c.
Konsentrasi, dengan memusatkan kekuatan yang besar untuk waktu dan tempat yang menentukan.
d. Fleksibilitas.strategi hendaknya diniatkan untuk dilengkapi penyanggad an dimensi
untuk fleksibilitas dan maneuver. e.
Kepemimpinan yang memilki komitmen dan terkoordinasi. Strategi hendaknya memberikan kepemimpinan yang memiliki komitmen dan tanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan pokok. f.
Kejujuran. Strategi itu hendaknya dipersiapkan untuk memanfaatkan kerahasiaan dan kecerdasan untuk menyerang lawan pada saat yang tidak terduga.
g. Keamanan. Strategi itu mesti mengamankan seluruh organisasi dan semua operasi
penting organisasi.
C. Public Relations
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1975, Yayasan Pendidikan dan Penelitian public relation telah melibatkan 65 pimpinan public relation turut serta dalam suatu penelitian yang menganalisis 47II definisi yang
berminat dan merangkumnya menjadi 88 kata. Hal ini diungkapkan oleh Fraser P. Seitel, Senior Vice Presiden dan Director of Public Affairs The Chase Manhattan Bank, dalam bukunya The Practice of
Public relations. Definisi yang dihasilkan dari penelitian tersebut adalah public relations merupakan sebuah
fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasipemerintah, instansi dan lembaga dengan
publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. Definisi lainnya masih menyebutkan bahwa public relations adalah sebuah fungsi
manajemen, seperti yang disebutkan oleh Cutlip, Center, Brown : a.
Public Relations Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama
antara organisasi dengan publiknya, Cutlip, Center Brown, 2000:4 b.
Menurut Ardianto 2004:14, dalam pelaksanaannya public relation menggunakan komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap dan
perilaku publik sasarannya. Hasil yang dicapai dari kegiatan public relation pada intinya adalah good image citra baik, goodwill itikad baik, mutual understanding saling
pengertian, mutual confindece saling mempercayai, mutual appreciation saling menghargai, dan tolerance toleransi.
Beberapa tokoh dalam dunia komunikasi memberikan batasan-batasan atau definisi tersendiri tentang public relation antara lain yaitu:
a. John E. Marston Modern Public Relation
, : Public relations is planned, persuasive
oo u i atio desig ed to i flue e sig ifi a t pu li b.
Robert T. Relly The Action of Public Relation, 1981: Public relations Practice is the art and social science of analyzing trends, predicting their
consequences, counseling organizations leaders, and implementing planned program of a tio hi h ser e oth the orga izatio ’s a d the pu li i terest.
c. IPRA, Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will,
saling pe gertia , itra aik dari asyarakat.
Universitas Sumatera Utara
d. J.C. Seidel, Public relations Director Of Housing, State of New York dalam Saoemirat dan
Ardianto, II00II : 1II, yang berbunyi : Public relations adalah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para
pelanggannya, para pekerjanya, dan masyarakat luas, ke dalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-
pernyataan .
e. Sukatendel 1990 Ardianto 2004:
Suatu etode ko u ikasi u tuk pe iptaa itra positif dari itra i stitusi atas dasar kesadara u tuk e ghor ati kepe ti ga ersa a.
Dalam definisi yang diungkapkan tersebut terdapat sejumlah butir penting yaitu:
a.
Public relations PR adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuannya berasal dari ilmu komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka public relation bukan sekadar isu semata
tetapi mempunyai dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan melalui metode logika tertentu layaknya pengujian terhadap cabang keilmuan lainnya.
b.
Citra adalah obyek dari public relation yang telah menjadi kebutuhan dari institusi layaknya sumber daya yang telah ada seperti sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber
daya peralatan bahkan sumber daya pengetahuan.
c.
Mitra adalah subyek dari public relation disamping institusi itu sendiri. Mitra adalah bagian dari operasi sebuah institusi, tanpa mitra sebuah institusi tidak dapat berjalan.
d.
Kepentingan bersama adalah apa yang hendak dicari oleh II dua institusi dalam koneksi satu dengan yang lain. Contoh yang nyata pembeli dan penjual mempunyai tujuan bersama
yaitu tercapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli.
e.
Public relations menurut definisi yang dirumuskan oleh IPR Institute Public relations adalah praktek humas yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan terus-
menerus dalam rangka menciptakan dan mempertahankan niat baik goodwill, serta sikap- sikap yang saling pengertian yang bersifat timbal balik Mutual Understanding antara suatu
Universitas Sumatera Utara
organisasi atau pemerintah, instansi dan lembaga dengan segenap khalayaknya. Frank Jefkins, 1996:8
f.
Dalam Kongres I Asosiasi public relation Sedunia di Mexico City tahun 1978 diperoleh kesepakatan tentang definisi public relation Sebagai seni sekaligus ilmu sosial yang
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi, serta menerapkan
program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi atau kepentingan khalayak
g.
Fra k Jefki s : : Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian .
Dari beberapa definisi di atas, terdapat beberapa kesamaan konsep yang dapat ditarik sebagai kata kunci untuk definisi public relation tersebut, yaitu :
a.
Deliberate, artinya kegiatan public relation pada dasarnya adalah kegiatan yang disengaja.
b.
Planned, artinya kegiatan public relation adalah kegiatan yang terorganisir rapi atau terencana.
c.
Performance, artinya public relation yang efektif harus didasarkan pada kebijakan dan penampilan yang sesungguhnya.
d.
Public Interest, artinya alasan mendasar dari suatu kegiatan public relation adalah untuk memenuhi kepentingan publik dan tidak semata-mata untuk membantu organisasi
meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
e.
Two ways communications, artinya pada dasarnya dalam kegiatan public relation harus terjadi pertukaran komunikasi.
f.
Management functions, artinya public relation paling efektif jika ia menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Dari berbagai batasan public relation di atas di atas dapat ditarik konsep bahwa untuk memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu public yang berkembang terhadap suatu
organisasipemerintah, instansi dan lembaga. Dalam kegiatannya public relation memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini dan
isu publik yang tengah berkembang. Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu
maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan Davis,
, E erythi g You Should K o A out Pu li Relatio , .
Menurut Rosady Ruslan tujuan public relation adalah sebagai berikut: 1.
Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
5. Me duku g aura pe asara . Rusla , Ma aje e Hu as da Ma aje e Ko u ikasi
Ko sepsi da Aplikasi , ,p.
Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-
kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. 2.
Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. 3.
Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar
baru. 5.
Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
Universitas Sumatera Utara
6. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan
dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
7. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan
produk-produk perusahaan. 8.
Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan oleh pihak lain. 10.
Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 11.
Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
13. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. Jefk
i s, Pu li Relatio s , :54
Jadi, secara keseluruhan tujuan dari public relations adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh
perusahaan. Selain itu public relations bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain
pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. Maria e jelaska ah a pu li relatio s erupaka satu agia dari satu afas ya g
sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pe gertia ya g jelas da e ar terhadap orga isasi terse ut . Hal i i sekedar e erika gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana
organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input
agi orga isasi atau perusahaa ya g ersa gkuta . Maria, Dasar-dasar Public Relatio , 2002,p.31
Komponen dasar humas yang berhubungan dengan fungsi humas seperti yang dikemukakan oleh Dennis Wilcox dalam Public Relation Society of America PRSA antara lain:
1. Counseling; menyediakan saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan
hubungan dan komunikasi. 2.
Research; melihat tindakan dan perilaku publik dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau
mempengaruhi dan meyakinkan publik. 3.
Media Relations; bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas. 4.
Publicity; menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi.
5. EmployeeMember Relation; memberikan respon terhadap suatu masalah,
menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi. 6.
Public Affair; membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan publik. 7.
Issues Management; mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada publik yang berakibat pada organisasi.
8. Financial Relation; menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal.
Universitas Sumatera Utara
9. Industrial Relations; menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang
berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bisa diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi.
10. Development Fund Raising; menciptakan kebutuhan dan mendorong publik untuk
mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi financial. 11.
Multicultural Relations Workplace Diversity; berhubungan dengan individu-individu dari berbagai kelompok dan budaya.
12. Marketing communication; memadukan aktifitas pemasaran dengan mengadakan
kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan. Dennis Wilcox,Phillip Ault, Warre Agee, Gle Ca ero , Pu li Relatio Strategies Ta ti s ,
: -9 Konsep fungsi
o al hu as e urut Sirih Agu g Wasesa dala uku Strategi Pu li Relatio memberikan penjelasan sebagai berikut:
Terhadap internal organisasi: 1.
Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen karyawan. 2.
Menjelaskan perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami dasar pengambilan keputusan yang diambil.
3. Membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan, manajemen dan direksi.
4. Membantu proses restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hinggan pelatihan untuk
mengurangi dampak buruk restrukturisasi. 5.
Membangun peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. 6.
Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi.
Terhadap eksternal organisasi: 1.
Mensosialisasikan kebijakan perusahaan kepada publik. 2.
Menjelaskan hasil rapat umum pemegang saham. 3.
Menjelaskan hasil dan dasar diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. 4.
Membantu pemasaran untuk menciptakan citra produk. 5.
Mensosialisasikan prestasi yang dicapai oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Mengembangkan program-program pengembangan masyarakat, sebagai bentuk tanggung
jawab perusahaan kepada publik. 7.
Menyiapkan sarana bagi publik untuk melihat perusahaan secara langsung. 8.
Menyiapkan sarana bagi pemerintah dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk melihat ki erja perusahaa . Silih Wasesa, Strategi Pu li Relatio s ,
: Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk
membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public
relations adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan
munculnya masalah. Peran public relations menurut Ruslan 2010,p.26 yaitu :
1. Communicator
Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetakelektronik dan lisan. Di samping itu juga bertindak sebagai persuader.
2. Relationship
Kemampuan peran humas membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,
dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. 3.
Back up Management Melakukan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen
promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaanorganisasi.
4. Good Image Maker
Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan
membangun citra atau nama baik lembagaorganisasi dan produk yang diwakilinya. Dikutip dari Public Relations Jurnal Vol. 2, No.3, Summer 2008 yang berjudul Public Relation
and the Path to Innovation: Are Complex Environments Good for Bussiness? oleh Sandra C.Duhe Sela jut ya Dougall da E erett
,p. e a ahka The role of pu li relatio s is to
support a d fa ilitate the orga izatio as it adjusts a d adapts to a ha gi g e iro e t . Kutipa ini menyatakan bahwa public relations adalah untuk mendukung dan memfasilitasi organisasi karena
ia akan menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, public relations memiliki peran sebagai komunikator, membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal, mendukungan manajemen
atau menunjang kegiatan lain, dan menciptakan citra atau publikasi yang positif. Tugas adalah sesuatu yang wajib untuk dikerjakan atau dilakukan; pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab seseorang; pekerjaan yang dibebankan. Frida Kusumastuti menjabarkan tugas-tugas Public Relation sebagai berikut:
1. Menginterpretasikan, menganalisa, dan membuat evaluasi kecenderungan perilaku
publik untuk kemudian direkomendasikan kepada pihak manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik sehingga tercipta
saling pengertian, menghormati dan menyanggupi untuk melaksanakan kebijakan yang diambil oleh organisasi.
3. Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan dengan publik.
Frida Kusumastuti,”Dasar-dasar humas”,2004
Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari menurut Maria Assumpta Rumanti dalam buku Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik adalah :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan,
tertulis, melalui gambar visual kepada publik supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan , tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat.
3. Memperbaiki citra organisasi.
4. Tanggung jawab sosial dimana public Relations merupakan instrument untuk bertanggung
jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. 5.
Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus Yaitu komunikasi ti al alik dala fu gsi ya ko u ikasi itu se tral. Maria, Dasar-dasar Public Relations
Teori da Praktik , ,p.
Soemirat dan Ardianto mengklasifikasikan publik dalam Public Relations menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Publik internal dan publik eksternal: Publik internal yaitu publik yang berada di dalam
organisasi perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Publik eksternal secara organik tidak berkaitan langsung dengan
perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok.
Universitas Sumatera Utara
2. Publik primer, sekunder, dan marginal. Publik primer bisa sangat membantu atau
merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota
Federal Reserve Board of Governor dewan gubernur cadangan federal yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah bank yang menunggu rotasi secara
teratur, di mana anggita legislatif dan masyarakat menjadi publik sekundernya. 3.
Publik tradisional dan publik masa depan. Karyawan dan pelanggan adalah publik tradisional, mahasiswapelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen, dan pejabat pemerintah madya
adalah publik masa depan. 4.
Proponent, opponent, dan uncommitted. Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan opponents, yang memihak proponents dan ada yang tidak peduli
uncommitted. Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.
5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint
keluhan atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vokal aktif dan yang silent pasif. Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif
menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya. Ardianto, Elvinaro,dan
Soe irat Soleh, Dasar-dasar Pu li Relatio s , Definisi, fungsi, tujuan, peran, tugas Public Relations yang dipakai dalam penelitian kali ini
adalah Public Relations dalam menciptakan, membangun, menjaga dan meningkatkan citra baik perusahaan.
Jenis kegiatan public relations di PT INALUM: 1.
Melakukan program Komuniti Relations, yang berupa sponshorship cabang olahraga dengan papan skor, hiburan agustus
2. Bantuan komputer untuk universitas
3. Sponshorship kegiatan ramadhan dan natal
4. Kerjasa a dala pe uata aliho Hati-hati dengan pencopetan Kota Medan
D. Teori Citra