BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Ketentuan Umum
Dalam UUD RI 1945 yaitu pasal 23A menyatakan bahwa “pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dengan Undang-
Undang”. Dengan demikian semua pemungutan pajak di Negara kita tercinta ini harus berdasarkan Undang-Undang. Jika dilapangan “ada pengenaan pajak” tidak
berdasarkan Undang-Undang, maka sudah selayaknyalah rakyat tidak perlu membayar pajak. Inilah arti sesungguhnya yang ada pada tata urutan perundang-
undangan kita UUD 1945 yang mensyaratkan bahwa pengenaaan pajak harus berdasarkan Undang-Undang.
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Besarnya pajak yang ditetapkan berdasarkan
UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang menyatakan bahwa “Segala penerimaan pajak harus berdasarkan Undang-Undang”.
Beberapa ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut mempunyai maksud
Universitas Sumatera Utara
dan tujuan yang sama. Berikut adalah kutipan-kutipan mengenai pengertian pajak oleh beberapa ahli, yaitu :
Menurut Prof. DR. Rochmat Soemitro, S.H Suandy 2000 : 8
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi
yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut Dr. N. J. Feldmann Resmi 2008 : 2
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya
kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran- pengeluaran umum.
Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani Brotodiharjo 1991 : 2
Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peratutan-peraturan, dengan tidak mendapat
prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas
negara yang menyelenggarakan pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan ciri-ciri yang melekat pada pengertian perpajakan diatas, yaitu :
a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan kontraprestasi
individual oleh pemerintah. c.
Pajak oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. d.
Pajak diperuntukkan bagi pengeluran-pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, dipergunakan untuk
membiayai public investment. e.
Pajak dapat juga mempunyai tujuan yang bukan budgeter, yaitu mengatur.
2. Fungsi Pajak