Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan,
termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Pasal 23 ayat 2 UUD 1945 menyebutkan bahwa “Segala jenis pajak untuk keperluan Negara berdasarkan
Undang-Undang”. Dengan demikian tidak diperkenankan memungut pajak, kecuali dengan ketentuan Undang-Undang.
1. Dasar Hukum
1.1 Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebaaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang No.16 Tahun 2000.
1.2 Undang-Undang No.7 Tahun 1984 tentang pajak penghasilan PPh
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.17 Tahun 2000.
1.3 Undang-Undang No.36 Pasal 2 Tahun 2008 tentang tata cara
pendataan bagi wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang diperbolehkan menghitung neto
dengan menggunakan norma penghitungan penghasilan neto.
2. Fungsi Pajak
2.1 Fungsi Budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluarannya.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Fungsi Reguler mengatur
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi.
3. Syarat pemungutan pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut:
3.1 Adil
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan undang- undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam
perundang-undangan pajak diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.
3.2 Yuridis
Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A, hal ini memberikan jaminan hukum yang menyatakan keadilan baik bagi negara maupun
warganya. 3.3
Ekonomis Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan
produksi perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Finansial
Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutan.
3.5 Sederhana
Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
4. Pengelompokan pajak
4.1 Menurut golongannya
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipukul sendiri oleh wajib
pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Misalnya pajak penghasilan PPh.
b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain, misalnya pajak pertambahan nilai PPN.
4.2 Menurut sifatnya
a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjektif, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak, misalnya pajak penghasilan PPh.
b. Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan diri wajib pajak, misalnya pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah PPnBM.
Universitas Sumatera Utara
5. Asas pemungutan pajak