Bahan Anestetikum Lokal TINJAUAN PUSTAKA

merasa nyaman selama perawatan dan dokter gigi menjadi lebih tenang dalam melakukan perawatan. Kerja sama yang baik dengan pasien juga dapat dilakukan karena pada anestesi lokal pasien masih dalam keadaan sadar selama perawatan. Penggunaan anestesi lokal juga lebih ekonomis sehingga banyak digunakan dalam kedokteran gigi. 1,5,10

2.2 Bahan Anestetikum Lokal

Bahan anestetikum lokal sudah mengalami banyak perkembangan sejak tahun 1855 sampai sekarang. Pada zaman itu, seorang ahli kimia asal Prancis bernama Gaedcke melakukan ekstraksi daun tanaman Erthroxylon coca dan mengisolasi alkaloid pada tanaman tersebut. Pada tahun 1860, Albert Niemann mengisolasi alkaloid dalam bentuk murni yang dinamakannya menjadi kokain. Penggunaan kokain sebagai anestesi akhirnya diawali oleh Carl Koller pada tahun 1884. Setelah itu banyak perkembangan macam bahan anestetikum lokal yang ditemukan seiring perkembangan zaman. Lignokain atau lidokain ditemukan oleh N. Lofgren pada tahun 1943 dan diperkenalkan pada praktik klinis pada tahun 1946. Setelah itu muncul bahan lain seperti mepivakain pada tahun 1956 dan prilokain pada tahun 1959. 1 Sampai saat ini, bahan anestetikum lokal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan besar. Golongan pertama adalah bahan yang mengandung senyawa ester seperti kokain, prokain, kloroprokain, tetrakain, dan benzokain. Golongan kedua adalah bahan yang mengandung ikatan amida seperti lidokain, prilokain, bupivakain, dibukain, dan ropivakain. 1,3,9,11 Dari beberapa jenis bahan anestetikum lokal yang berkembang di bidang kedokteran gigi, bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai bahan anestetikum lokal yang ideal. Bahan anestetikum lokal mempunyai persyaratan yaitu harus poten, bersifat sementara, tidak menimbulkan reaksi lokal, sistemik, maupun alergi, onset of action singkat, duration of action cukup untuk melakukan perawatan, tidak mengiritasi jaringan, tidak menimbulkan kerusakan pada syaraf, tidak menimbulkan efek toksisitas, harus stabil dalam larutan, dapat disterilkan, serta terjangkau dari segi ekonomi. Apabila syarat ini dipenuhi oleh suatu bahan Universitas Sumatera Utara anestetikum lokal, maka bahan anestetikum lokal tersebut sudah layak untuk digunakan di dalam perawatan. 1,3,9 Lidokain merupakan bahan anestetikum lokal yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi. Jika dibandingkan dengan prokain, lidokain memiliki onset of action yang lebih cepat dengan duration of action yang lebih lama. Penggunaan lidokain juga hanya membutuhkan sedikit penambahan vasokonstriktor karena lidokain tidak atau sedikit menyebabkan vasodilatasi. Penambahan vasokonstriktor pada lidokain HCl 2 dapat menambah durasi kerja anestesi. Vasokonstriktor yang sering ditambahkan pada lidokain adalah adrenalin 1:80.000 atau 1:100.000. Dengan penambahan vasokonstriktor, durasi kerja menjadi lebih lama dari ½-2 jam menjadi 3-4 jam. Waktu onset of action dari lidokain juga bervariasi, sekitar 3-10 menit. Walaupun penggunaan lidokain bersifat toksik, jika digunakan dengan dosis yang tepat, maka tidak dapat menimbulkan masalah yang serius. Dengan penambahan vasokonstrikor, dosis maksimal yang dapat diterima pada orang dewasa adalah sekitar 350 mg atau maksimal sekitar 6 mgkgBB. Pada praktiknya, 2 lidokain HCl umumnya dikemas dalam bentuk ampul 2 ml atau sama dengan 36 mg, sehingga dosis maksimum pengunaan lidokain pada orang dewasa adalah sekitar 8-10 ampul. 1,3,9,11 Berbagai bahan anestetikum lokal selain lidokain juga banyak digunakan dalam perawatan di bidang kedokteran gigi. Mepivakain merupakan salah satu bahan anestetikum yang sering digunakan di bidang kedokteran gigi sebagai bahan anestetikum lokal. Bahan anestetikum lokal ini sudah mulai terkenal sejak pertama kali digunakan secara klinis sejak tahun 1950. Kecepatan onset of action, duration of action, potensi dan toksisitasnya hampir mirip dengan lidokain. Sifat vasokonstriktor mepivakain lebih rendah daripada lidokain. Pada umumnya, mepivakain digunakan dalam bentuk larutan dengan penambahan adrenalin 1:80.000. Dosis maksimal yang dapat digunakan dengan penambahan vasokonstriktor adalah 5 mgkg berat badan. 1 Onset of action mepivakain tidak berbeda jauh dengan lidokain. Efek anestesi mepivakain timbul setelah 3 menit penyuntikan dengan duration of action sekitar 2- 2½ jam. 12 Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Syaraf mandibula bagian posterior. 14

2.3 Anatomi Persyarafan pada Mandibula