anestetik sebanyak 0,5 ml untuk menganestesi syaraf bukal dan kemudian spuit ditarik keluar.
2.4.3 Keberhasilan Anestesi Lokal Blok Mandibula Metode Fischer
Keberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode Fischer dapat diketahui dengan memeriksa keadaan bibir bagian bawah dan lidah dari regio yang dianestesi.
Jika terjadi pati rasa pada daerah tersebut, maka dapat dijadikan indikator bahwa nervus lingualis dan nervus mentalis yang merupakan cabang dari nervus inferior
alveolar sudah dianestesi dengan baik. Keberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode Fischer juga dapat dilihat secara objektif pada pasien apabila
selama perawatan pasien tersebut tidak mengeluhkan rasa sakit.
5
Kegagalan dapat terjadi akibat jumlah anestetikum yang tidak adekuat saat penyuntikan atau karena
variasi anatomi tiap individu sehingga prosedur anestesi lokal blok mandibula tidak menganestesi syaraf yang dituju dengan tepat. Bentuk mandibula yang berbeda tiap
individu menyebabkan perbedaan letak foramen mandibula tampat keluarnya nervus inferior alveolar.
1,10
Untuk mengatasi kegagalan diperlukan beberapa pertimbangan sebelum melakukan tindakan anestesi. Selain teknik dan keterampilan yang bagus
dari operator, pemilihan bahan anestetikum juga dapat mempengaruhi keberhasilan. Bahan anestetikum golongan lidokain ditambah dengan adrenalin merupakan gold
standard untuk tindakan anestesi lokal.
19
2.4.4 Komplikasi Anestesi Lokal Blok Mandibula
1. Jarum patah Keadaan jarum patah pada anestesi lokal sangat jarang dijumpai. Sangat sulit
untuk menemukan patahan jarum yang tertinggal. Komplikasi ini sering terjadi pada anestesi lokal blok mandibula. Ukuran dan panjang jarum harus diperhatikan untuk
mengantisipasi komplikasi ini. Kerja sama yang baik dengan pasien juga harus diperhatikan karena kondisi jarum patah juga dilaporkan pernah terjadi akibat
pergerakan kepala pasien yang terkejut ketika dilakukan penyuntikan.
1,5,20-22
Universitas Sumatera Utara
2. Hematoma Hematoma merupakan pembengkakan jaringan yang terjadi pada sisi medial dari
ramus mandibula setelah deposisi bahan anestetikum. Hematoma bisa terjadi akibat penetrasi jarum yang mengenai pembuluh darah dan darah menyebar ke jaringan di
sekitarnya. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan es pada daerah hematoma sekitar 5 menit untuk meredakan gejala.
1,5,20,22
3. Trismus Trismus merupakan kondisi spasme otot rahang sehingga kesulitan untuk
membuka mulut. Keadaan ini sering terjadi akibat larutan anastetik yang masuk ke intramuskular bagian medial ruang pterygomandibula. Komplikasi ini sering terjadi
2-5 hari setelah tindakan anestesi lokal blok mandibula.
1,5,10,11,20
4. Facial nerve anaesthesia Komplikasi ini sering terjadi pada anestesi lokal blok mandibula akibat dari
deposisi larutan anestetikum ke kelenjar parotis. Gejala klinis yang dapat dilihat dari komplikasi ini adalah kesulitan pasien untuk menutup kelopak mata bagian bawah
dan bibir yang melorot pada sisi yang dianestesi.
1,5,10,11
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Teori
Anestesi lokal blok mandibula
N. inferior alvolar Indirect Fischer
Lingual nerve block
Incisive nerve block
Mental nerve block
Long buccal nerve block
Inferior alveolar
nerve block
Direct technique
N. lingualis
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Konsep
Tindakan anestesi lokal blok mandibula metode Fischer:
Data pasien:
- Umur
- Jenis kelamin
Data operator: -
Frekuensi melakukan tindakan
Jenis tindakan: -
Pencabutan gigi -
Odontektomi -
Pembedahan lain
Variabel tidak terkendali: - Keterampilan operator
- Variasi anatomi Keberhasilan pati rasa pada
anestesi lokal blok mandibula metode Fischer:
Pati rasa:
- Bibir
- Lidah
- Keduanya
Onset of action: -
1-3 menit -
4-6 menit -
7-10 menit -
Lebih dari 10 menit
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN