Strategi tempat Strategi Bauran Pemasaran a. Strategi produk

34 Produk bioetanol yang ada dipasaran merupakan bioetanol yang berasal dari bahan bergula dan berselulosa yang lebih sedikit dalam rantai produksinya, sehingga modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Berbeda dengan bioetanol dari limbah tanaman jagung atau dari bahan berlignoselulosa yang membutuhkan rantai produksi yang lebih panjang karena harus melalui tahap pretreatment atau perlakuan awal. Strategi harga sama dengan harga pasaran dimaksudkan untuk meminimalisir kerugian akibat besarnya modal yang diperlukan. Namun berdasarkan perhitungan arus kas yang ada, hampir tidak terdapat keuntungan yang diperoleh akibat besarnya pengeluaran yang dibutuhkan.

c. Strategi promosi

Promosi yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasarannya promosi penjualan, iklan, usaha penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung. Kegiatan promosi bioetanol limbah tanaman jagung dilakukan secara terus menerus untuk mengingatkan dan meyakinkan pembeli bahwa produk yang dijual dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan bagi konsumennya. Tujuan promosi direncanakan dalam bauran pemasaran adalah untuk mancapai berbagai tujuan komunikasi dengan setiap konsumen. Tujuan promosi bioetanol limbah tanaman jagung antara lain adalah untuk: a. Membantu memperkenalkan produk bioetanol limbah tanaman jagung yang berbahan baku ramah lingkungan dan murah serta mudah diperbaharui. b. Mengingatkan kepada konsumen mengenai manfaat dan peranaan produk di pasar. c. Membantu industri dalam meningkatkan pangsa pasar produk bioetanol. Untuk memenuhi tujuan tersebut, dilakukan beberapa kebijakan promosi, yaitu dengan periklanan dan publikasi, promosi penjualan, dan kerjasama dengan industri bahan bakar pemerintahan.

d. Strategi tempat

Tempat yaitu berbagai kegiatan yang dilakukan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Untuk melaksanakan fungsi distribusi diperlukan sumberdaya manusia dan dana yang substansial, sarana fisik distribusi, pengetahuan tentang produk, daerah pemasaran, persaingan pasar, dan pembeli di masing-masing daerah pemasaran. Untuk memenuhi jangkauan distribusi kepada konsumen, maka sistem distribusi yang dilakukan adalah produk dikirimkan langsung kepada konsumen, agar menjaga keterjaminan produk sampai langsung kepada konsumen. 35

C. ANALISIS TEKNIK DAN TEKNOLOGI 1. Aspek Bahan Baku

Penelitian mengenai penggunaan bahan baku alternatif untuk produksi bioetanol terus dilakukan hingga akhirnya didapatkan bahan baku pembuatan bioetanol dari bahan berlignoselulosabiomassa. Beberapa contoh bahan yang mengandung lignoselulosa antara lain jerami padi, batang pisang serta limbah tanaman jagung, sehingga sekarang mulai diusahakan pembuatan bioetanol berbahan lignoselulosa menggunakan limbah tanaman jagung, dengan keunggulan diantaranya murah karena merupakan limbah dari budidaya jagung, kemudian keberlanjutan bahan baku terjamin karena jagung merupakan bahan pangan yang permintaan pasarnya selalu ada dan dapat dipastikan jika ada jagung maka akan terdapat pula limbah tanaman jagung. Menurut data BPS, pada tahun 2008 luas areal pertanaman jagung di Indonesia rata- rata 4 juta hektar dengan peningkatan sebesar 0,49 per tahun. Tabel perkembangan luas panen, produktivitas dan produksi jagung di Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2009 disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman jagung tahun 2005-2009 Keterangan Luas Panen Ha Produksi Ton Produktivitas TonHa 2005 3.625.987 12.523.894 3,453926889 2006 3.345.805 11.609.463 3,469856432 2007 3.630.324 13.287.527 3,660149067 2008 4.001.724 16.317.252 4,077555574 2009 4.096.838 17.041.215 4,159601869 Rata-rata 3.740.136 14.155.870 3,784854806 Sumber: BPS 2010 Terkait dengan lokasi industri yang akan didirikan, ketersediaan bahan baku juga harus dapat diadakan pada lokasi industri. Apabila bahan baku pada lokasi industri mencukupi, maka dapat mengurangi beban biaya transportasi dalam mengangkut bahan baku yang memiliki sifat kamba ini. Lokasi industri yang akan didirikan adalah di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Data BPS tahun 2008 menunjukkan luas panen, produksi dan produktivitas komoditi jagung di Kabupaten Bogor dan beberapa wilayah di sekitarnya sebagaimana ditampilkan pada Tabel 11. Tabel 11. Luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman jagung di Kabupaten Bogor Jawa Barat Kabupaten Luas Panen Ha Produksi Ton Produktivitas KwHa Bogor 1.145 3.922 34,25 Sukabumi 7.497 30.253 40,35 Cianjur 6.488 26.226 40,42 Bandung 10.773 30.479 51,69 Bekasi 23 50 21,74 Sumber: BPS 2010