SARAN Kajian tekno ekonomi prototype perancangan proses produksi bioetanol dari limbah tanaman jagung

59 geografis adalah Provinsi Jawa Barat khususnya daerah Jabodetabek serta Pulau Jawa. Target pasar yang dituju adalah industri menengah yang bergerak di bidang bahan bakar nabati. Penentuan posisi produk bioetanol yaitu sebagai pelopor produk bioetanol dengan kualitas terbaik, ramah lingkungan, mudah diperbaharui, distribusi lebih mudah dan cepat, dan mampu memenuhi permintaan khususnya dalam negeri. Strategi bauran pemasaran yang dilakukan terhadap produk adalah menawarkan kualitas mutu, desain kemasan dan keunggulan produk. Strategi harga yang dilakukan adalah sama dengan harga pasaran dimaksudkan untuk meminimalisasi kerugian akibat besarnya modal yang diperlukan. Strategi promosi, yaitu dengan periklanan dan publikasi, promosi penjualan, dan kerjasama dengan industri bahan bakar pemerintahan. Strategi tempat menitikberatkan pada kegiatan yang dilakukan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Strategi tempat ini dilakukan dengan mendistribusikan produk langsung kepada konsumen untuk menjaga keterjaminan produk sampai langsung kepada konsumen. Berdasarkan aspek teknis teknologi untuk bahan baku bioetanol limbah tanaman jagung masih tersedia karena ketersediaan bahan baku limbah tanaman jagung berkorelasi dengan produksi jagung nasional. Rata-rata produksi jagung nasional tahun 2005 sampai dengan 2009 adalah 14.155.870 ton, sedangkan kapasitas produksi yang ditentukan hanya membutuhkan bahan baku limbah tanaman jagung sebesar 1.274 ton per tahunnya. Besar investasi yang diperlukan adalah Rp. 7.435.087.755,00 yang terdiri dari biaya investasi tetap sebesar Rp 4.791.119.700,00 dan modal kerja sebesar Rp 2.643.968.055,00. Debt Equity Ratio DER yang digunakan adalah 100 persen dana sendiri dan nol persen dana pinjaman bank. Hasil evaluasi kriteria analisis finansial diperoleh kesimpulan bahwa dengan discount factor 14 pada perhitungan umur ekonomis 10 tahun nilai NPV menunjukkan angka positif Rp. 80.845.077,00. Angka tersebut menunjukkan bahwa investasi yang ditanam perusahaan sepanjang sepuluh tahun ke depan memperoleh manfaat bersih menurut nilai mata uang sekarang sebesar Rp. 80.845.077,00. Nilai IRR diperoleh 14,24, hal ini berarti investasi yang dilakukan mampu mengembalikan modal dalam tingkat suku bunga 14,24 per tahun. Nilai Net BC adalah 1,01, angka tersebut menunjukkan setiap investasi Rp. 1,00 yang dikeluarkan sekarang pada tingkat suku bunga 14, akan diperoleh keuntungan bersih Rp. 1,01. Payback period industri ini adalah selama 5,94 tahun, ini berarti, semua investasi yang dikeluarkan untuk pendirian industri ini akan kembali setelah 5,94 tahun. Berdasarkan kriteria kelayakan investasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian industri bioetanol limbah tanaman jagung layak untuk didirikan. Analisis sensitivitas dilakukan pada kenaikan harga bahan baku limbah tanaman jagung dan penurunan harga jual bioetanol. Proyek akan tidak layak apabila terjadi kenaikan harga bahan baku sebesar 1,66 dari harga awal Rp. 7.000,00 per kilogram menjadi Rp. 7.116,06 per kilogram serta terjadi penurunan harga jual bioetanol sebesar 0,66 dari harga awal Rp. 15.000,00 menjadi Rp. 14.900,34 per liter. .

B. SARAN

Beberapa informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, terutama untuk pengembangan produksi bioetanol dengan bahan baku dari bahan berlignoselulosa. Perlu adanya pengembangan dan pengujian teknologi proses produksi bioetanol dengan bahan baku berlignoselulosa lebih lanjut untuk menjamin efisiensi proses produksi yang lebih baik dari yang ada sekarang ini. 60 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Prospek dan arah pengembangan agribisnis jagung. http:www.litbang.deptan.go.idspecialkomoditasfiles0104-JAGUNG.pdf. [5 Juni 2010]. Anonim. 2010. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006. agribisnis.deptan.go.iddownload...peraturan_presidenperpres_5_2006.pdf. [4 Januari 2011]. Anonim. 2010. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2006. www.presidenri.go.idDokumenUU.php163.pdf. [4 Januari 2011]. Amir MT. 2005. Dinamika Pemasaran, Jelajahi dan Rasakan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Anindyawati T. 2009. Prospek Enzim dan Limbah Lignoselulosa untuk Produksi Bioetanol. Pusat Penelitian Bioteknologi , Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. Ardhiyana R. 2010. Kapang Pelapuk Putih Trametes versicolor untuk Proses Biodelignifikasi Limbah Tanaman Jagung. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Assauri S. 1980. Management Produksi. Lembaga Penerbit Fakultas Eknomi Universitas Indonesia. Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2010. http:www.bps.go.idtab_subview.php?tabel=1daftar=1id_sub yek=53notab=7. [18 Oktober 2010]. DeVries RP, Visser J. 2001. Aspergillus enzymes involved in degradation of plant cell wall polysaccharides. Microbiology and Molecular Biology Reviews 65:497-522. Djamin Z. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Edris M. 1993. Penuntun Menyusun Studi Kelayakan Proyek. Sinar Baru. Bandung. Faoji Y. 2010. Studi Kelayakan Pendirian Industri Sirup Glukosa Dari Tapioka Di Pesantren Raudlatul Ulum Pati. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fitria, Yanto DHY, Riksfardini AH, Hermiati E. 2007. Pengaruh Perlakuan Pendahuluan dengan Kapang Pelapuk Putih Trametes Versicolor dan Pleurotus Ostreatus terhadap Kadar Lignin dan Selulosa Bagase. Laporan akhir tahun 2007, UPT BPP Biomaterial, LIPI. Gittinger JP. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press. Jakarta. Gray C, Simanjuntak P, Sabur LK, Maspatiella PFL, Varley RGC. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hakim AR. 2010. Delignifikasi Limbah Tanaman Jagung Menggunakan Kalsium Hidroksida. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hambali E. 2007. Pengantar Teknologi Bioenergi. Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi. IPB, Bogor. Hambali E, Mujdalipah S, Tambunan AH, Pattiwiri AW, Hendroko R. 2008. Teknologi Bioenergi. Agromedia Pustaka. Jakarta. 61 Husnan S, Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Joko. 2009. Ethanol. http:bioethanol-ku.blogspot.com200902ethanol.html. [20 Juli 2010]. Kadariah L, Karlina, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Karsodimejo M. 2009. Sistem dan Pemodelan Keputusan Kriteria Jamak: Model Keputusan Indeks Kinerja. IPB Press. Bogor. Khairil. 2009. Lignoselulosa. http:khairilfuture.multiply.comjournalitem7Lignoselulosa. [22 Juli 2010]. Knauff M, Moniruzzaman M. 2004. Lignocellulosic biomass processing: a prespective. International Sugar Jurnal 106:147-151. Machfud, Agung Y. 1990. Tata Letak Industri Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mosier N, Wayman C, Dale B, Elander R, Lee YY, Holtzapple M, Landisch M. 2005. Features of promising technologies for pretreatment of lignocellulosic biomass. Bioresource Technology 96:673-686. Murdiyatmo U. 2006. Prospek Pemanfaatan Bioetanol. Agrinex Indonesia Conference. Jakarta. Newman DG. 1990. Engineering Economics Analysis. Binarupa Aksara, Jakarta. Novenra AD. 2003. Studi Kelayakan Pendirian Industri Penyamakan Kulit Ikan Pari Di Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nurcholis, Wardhani K. 2010. Pabrik Biothanol dari Batang Jagung dengan Proses Fermentasi. DIII Teknik Kimia FTI-ITS. http:digilib.its.ac.idpublicITS-Undergraduate-12884- Abstract_id.pdf. [17 Januari 2010]. Prihandana, R, Noerwijati K, Adinurani PG, Setyaningsih D, Setiadi S, Hendroko R. 2007. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Agromedia Pustaka, Jakarta. Perez J, Munoz-Dorado J, de la Rubia T, Martinez J. 2002. Biodegradation and biological treatments of cellulose, hemicellulose and lignin: a overview. Int. Microbiol. 5:53-63. Purba RFB. 2003. Kajian Tekno Ekonomi Kapal Gillnet Material Kayu Di Karangantu Kabupaten Serang Provinsi Banten. Skripsi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rohmawati E. 2007. Studi Kelayakan Pendirian Industri Biodiesel Terpadu Dari Jarak Pagar Jatropha curcas L Di Kawasan Pabrik Gula Jatitujuh Majalengka Jawa Barat. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ruvendi R. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. ramlan.files.wordpress.com200709studi-kelayakan- bisnis.pdf. [23 Januari 2011]. Saptati RA, Diwyanto K. 2007. Pengembangan Peternakan Sapi Potong Pola Integrasi Melalui Pemanfaatan Limbah tanaman jagung Sebagai Bahan Baku Industri Etanol. Prosiding Konferensi Nasional Pemanfaatan Hasil Samping Industri Biodiesel dan Industri Etanol serta Peluang Pengembangan Industri Integratednya. Jakarta. Hlm 204 – 205. 62 Sasmitaloka KS. 2010. Biodelignifikasi Limbah Tanaman Jagung Menggunakan Kapang Pelapuk Putih Phanerochaete chrysosporium. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Setyawati S. 2010. Biodelignifikasi Substrat Limbah Tanaman Jagung Menggunakan Kapang Pelapuk Putih Pleurotus ostreatus. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Simarmata DA. 1992. Pendekatan Sistem dan Analisis Proyek Investasi dan Pasar Modal. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sjostrom E. 1995. Kimia Kayu, Dasar-Dasar dan Penggunaannya: Terjemahan Sastrohamidjojo H,. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Smunindar. 2010. Produksi Bioetanol dari Limbah Tanaman Jagung Melalui Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan dengan Kultur Campuran Saccharomyces cereviseae dan Pichia stipitis. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi , Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta . Soewondo BI. 2010. Studi Kelayakan Pendirian Pabrik Bioetanol Berbahan Baku Nira Aren di Sulawesi Utara. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sun Y, Cheng J. 2002. Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol production: a review. Bioresource Technology. 83, 1-11. Surya L. 2010. Produksi Bioetanol dari Limbah Tanaman Jagung Melalui Sakarifikasi dan Fermentasi Simultan Menggunakan Biakan Zymomonas mobilis dan Pichia Stipitis. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Susantun I. 2000. Fungsi keuntungan cobb-douglas dalam pendugaan efisiensi ekonomi relatif. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 5, No. 2. Suratman. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktori Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Sutojo S. 1996. Studi Kelayakan Proyek. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Szczodrak J, Fiedurek J. 1996. Technology for conversion of lignocellulosic biomass to ethanol. Biomass dan Bioenergy 10:367-375. Taherzadeh MJ, Karimi K. 2008. Pretreatment of lignocellulosic wastes to improve ethanol and biogas production: a review. Int. J. Mol. Sci 9:1621-1651. Umar H. 2001. Studi Kelayakan Bisnis, Manajemen, Metode dan Kasus. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wibowo S. 2008. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Penebar Swadaya. Depok. Wirawan, Gede N, Wahab MI. 2000. Teknologi Budidaya Jagung. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah Wonocolo. Jawa Timur. 63 LAMPIRAN 64 Lampiran 1. Perhitungan bioetanol dari limbah tanaman jagung Diketahui: 1. Populasi tanaman jagung optimal berkisar antara 62.500 – 100.000 tanaman per hektar Wirawan et al., 2000. 2. Rata-rata umur tanaman jagung adalah 100 hari Wirawan et al., 2000 3. Luas lahan produksi jagung nasional tahun 2008 mencapai 4 juta hektar BPS, 2010. 4. 430 mg glukosa g biomassa Kaar dan Holtzapple, 2000. 5. 0,51 g bioetanolg glukosa Demirbas, 2005. 6. Bobot limbah tanaman jagung batang, daun, tongkol dan klobot: 73,83 grtanaman data lapangan. 7. Berat jenis etanol 0,789 grcm 3 . Perhitungan untuk jumlah tanaman : 62.500 tanamanha Luas lahan :1.145 ha Jumlah tanaman nasional: 62.500 x 1.145 = 74.425.000 tanaman Limbah Tanaman Jagung LTJ Nasional = 74.425.000 x 73,83 = 5.494.797.750 gr Bobot glukosa LTJ = 5.494.797.750 gr biomassa x 430 mg glukosa g biomassa = 2.362.763.032.500 mg glukosa = 2.362.763.033 gr glukosa Bioetanol yang dihasilkan sekali panen = 2.362.763.033 gr glukosa x 0,51 g bioetanolg glukosa = 1.205.009.147gr bioetanol berat jenis etanol 0,789 grcm 3 = 1.205.009.147 gr bioetanol 0,789 grcm 3 = 1.527.261.276 cm 3 = 1.527.261.276 cc = 1.527.261 liter = 1.527 kiloliter Untuk satu tahun = 1.527 kiloliter x 3 = 4.582 kiloliter bioetanol Perhitungan untuk jumlah tanaman : 100.000 tanamanha Luas lahan : 1.145 ha Jumlah tanaman nasional: 100.000 x 1.145 = 114.500.000 tanaman Limbah Tanaman Jagung LTJ Nasional = 114.500.000 x 73,83 = 8.453.535.000 gr Bobot glukosa LTJ = 8.453.535.000 gr biomassa x 430 mg glukosa g biomassa = 3.635.020.050.000 mg glukosa = 3.635.020.050 gr glukosa Bioetanol yang dihasilkan sekali panen = 3.635.020.050 gr glukosa x 0,51 g bioetanolg glukosa = 1.853.860.226 gr bioetanol berat jenis etanol 0,789 grcm 3 = 1.853.860.226 gr bioetanol 0,789 grcm 3 = 2.349.632.732 cm 3 = 2.349.632.732 cc 65 = 2.349.633 liter = 2.350 kiloliter Untuk satu tahun = 2.350 kiloliter x 3 = 7.049 kiloliter bioetanol Sehingga untuk populasi tanaman 62.500 smapai dengan 100.000 per hektar akan mampu menghasilkan bioetanol sebanyak 4.582 kiloliter sampai dengan 7.049 kiloliter bioetanol tiap tahun. 66 Lampiran 2. Kondisi proses produksi untuk masing-masing rancangan percobaan Nama Kegiatan R1 R2 R3 R4 T C t jam T C t jam T C t jam T C t jam Persiapan jamur 30 168 30 168 Persiapan starter 30 24 30 24 30 24 30 24 Penghancuran LTJ 1 1 1.43 1.39 Delignifikasi Pemasakkan 74.6 2 74.6 2 100 1 100 1 Delignifikasi Pencucian 0.42 0.41 Delignifikasi Sterilisasi 121 0.33 121 0.33 Delignifikasi Inkubasi 30 168 30 168 Hidrotermolisis I 121 1 121 1 121 1 121 1 Hidrotermolisis II 180 0.33 180 0.33 180 0.33 180 0.33 Pre-Hidrolisis 50 24 50 24 50 24 50 24 SSF 38 72 38 48 38 72 38 48 Evaporasi 90 1 90 1 90 1 90 1 Distilasi 83 1 83 1 79 1 79 1 Total 102.76

78.74 270.09

246.05 67 Lampiran 3. Diagram alir rancangan pertama R1 68 Lampiran 4. Diagram alir rancangan kedua R2 69 Lampiran 5. Diagram alir rancangan ketiga R3 70 Lampiran 6. Diagram alir rancangan keempat R4 71 Lampiran 7. Perhitungan laba kotor masing-masing rancangan percobaan No. Komponen Satuan Harga satuan R1 R2 R3 R4 Jumlah Total Harga Jumlah Total Harga Jumlah Total Harga Jumlah Total Harga 1 Cash Inflow Bioetanol liter 15.000,00 0,1013 1.518,95 0,0768 1.151,51 0,1117 1.675,40 0,0848 1.271,44 Total inflow 1.518,95 1.151,51 1.675,40 1.271,44 2 Cash Outflow Biaya Operasional Limbah Tanaman Jagung kg - 0,659000 - 0,659000 - 0,659000 - 0,659000 - Jamur pelapuk putih kg 75.000,00 - - - - 0,303140 22.735,53 0,303140 22.735,47 CaOH2 kg 935,00 0,050864 47,56 0,050863 47,56 - - - Enzim Selulosa kg 375.000,00 0,000292 109,36 0,000292 109,39 0,000380 142,41 0,000378 141,77 Enzim Xilanase kg 375.000,00 0,000004 1,52 0,000005 1,73 0,000004 1,68 0,000003 1,27 Enzim β-Glukosidase kg 500.000,00 0,000004 2,03 0,000005 2,30 0,000007 3,35 0,000007 3,39 Urea kg 1.200,00 0,012593 15,11 0,012593 15,11 0,012302 14,76 0,012301 14,76 Total outflow 175,58 176,09 22.897,72 22.896,66 Benefit 1.343,37 975,42 21.222,32 21.625,21 72 Lampiran 8. Neraca massa masing-masing rancangan percobaan Delignifikasi Rancangan Percobaan Input Output LTJ Air CaOH 2 Jamur Pelapuk Putih LTJ Hasil Delignifikasi Cairan Hasil Delignifikasi R1 0,659 24,929 0,051 - 1,889 23,750 R2 0,659 24,926 0,051 - 1,889 23,747 R3 0,659 33,194 - 0,303 1,845 32,311 R4 0,659 33,194 - 0,303 1,845 32,311 Hidrotermal I Rancangan Percobaan Input Output LTJ Hasil Delignifikasi Air LTJ Hasil Hidrotermal I Cairan Hasil Hidrotermal I R1 1,889 10,501 1,994 10,396 R2 1,889 6,507 1,991 6,405 R3 1,845 9,213 1,994 9,064 R4 1,845 9,222 1,994 9,073 Hidrotermal II Rancangan Percobaan Input Output LTJ Hasil Hidrotermal I Air LTJ Hasil Hidrotermal II Cairan Hasil Hidrotermal II R1 1,994 9,616 1,889 9,721 R2 1,991 9,616 1,889 9,721 R3 1,994 9,616 1,845 9,765 R4 1,994 9,616 1,845 9,765 73 Lampiran 8. Neraca massa masing-masing rancangan percobaan lanjutan Pre-Hidrolisis dan SSCF Rancangan Percobaan Input LTJ Hasil Perlakuan Awal Cairan Hasil Hidrotermal II Buffer Enzim Xilanase Enzim Selulase Enzim β-Glukosidase Urea 24 Starter R1 1,889 6,297 6,297 0,000004 0,000292 0,000004 0,013 1,259 R2 1,889 6,297 6,297 0,000005 0,000292 0,000005 0,013 1,259 R3 1,845 6,151 6,151 0,000004 0,000380 0,000007 0,012 1,230 R4 1,845 6,147 6,147 0,000003 0,000378 0,000007 0,012 1,230 Output CO2 LTJ Hasil SSCF Cairan Hasil SSCF 0,073 6,476 9,206 0,055 6,072 9,628 0,081 6,316 8,992 0,061 5,917 9,404 Pemurnian Rancangan Percobaan Input Output Cairan Hasil Fermentasi Alkohol 95 Air Alkohol 95 liter R1 9,206 0,081 9,125 0,1013 R2 9,628 0,061 9,566 0,0768 R3 8,992 0,089 8,903 0,1117 R4 9,404 0,068 9,337 0,0848 74 Lampiran 8. Neraca massa masing-masing rancangan percobaan lanjutan Faktor Konversi dalam literkg Rancangan Percobaan Nilai R1 0,12 R2 0,09 R3 0,14 R4 0,10 75 Lampiran 9. Asumsi-asumsi untuk analisis finansial No. Variabel Asumsi Nilai 1 Umur proyek tahun 10 2 Nilai sisa bangunan dari nilai awal 50 3 Nilai sisa tanah dari nilai awal 100 4 Nilai sisa mesin dari nilai awal 10 5 Umur ekonomis mesin, peralatan dan kendaraan tahun 10 6 Umur ekonomis bangunan tahun 20 7 Umur ekonomis alat kantor tahun 5 8 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan per tahun dari harga 5 9 Harga jual bioetanol per liter Rp 15.000,00 10 Harga tanah per m 2 50.000,00 11 Jumlah hari kerja per tahun 240 12 Discount factor 14,00 13 Debt Equity Ratio DER dana pribadi investor 100 14 Debt Equity Ratio DER dana pinjaman bank 15 Pajak penghasilan bedasarkan UU No.36 tahun 2008 untuk pajak badan 28 16 Kapasitas produksi per hari liter 900,00 76 Lampiran 10. Perincian kebutuhan investasi No. Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan Rp Nilai Total Rp Nilai Sisa Rp 1 Biaya Prainvestasi Perizinan 1 paket 25.000.000 25.000.000 - Total 1 25.000.000 2 Tanah dan bangunan Tanah 700 m2 100.000 70.000.000 70.000.000 Bangunan 660 m2 2.000.000 1.320.000.000 660.000.000 Total 2 1.390.000.000 730.000.000 3 Fasilitas Penunjang Instalasi listrik 1 paket 10.000.000 10.000.000 1.000.000 Instalasi air 1 paket 10.000.000 10.000.000 1.000.000 Total 3 20.000.000 2.000.000 4 Mesin dan Peralatan Hammer mill 1 unit 6.000.000 6.000.000 600.000 Pompa air 7 unit 8.165.600 57.159.200 5.715.920 Drum kultur 8 unit 27.263.249 218.105.992 21.810.599 Tangki delignifikasi 4 unit 27.263.249 109.052.996 10.905.300 Tangki hidrotermolisis 8 unit 27.263.249 218.105.992 21.810.599 Tangki prehidrolisis dan SSF 16 unit 90.071.199 1.441.139.184 144.113.918 Tangki Evaporator dan Distilator 4 unit 132.000.000 528.000.000 52.800.000 Boiler 1 unit 187.000.000 187.000.000 18.700.000 Total 4 172.719.000 276.456.336 77 No. Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan Rp Nilai Total Rp Nilai Sisa Rp 5 Alat Kantor Komputer 1 unit 2.000.000 2.000.000 200.000 Alat tulis kantor 1 paket 1.000.000 1.000.000 100.000 Meja dan kursi 1 paket 3.000.000 3.000.000 300.000 Total 5 6.000.000 600,000 6 Sarana Distribusi Truk 1 unit 150.000.000 150,000,000 15,000,000 Total 6 150,000,000 15,000,000 Total 1, 2, 3, 4, 5, 6 4.355.563.364 1.024.056.336 Kontingensi 10 435.556.336 Total Investasi 4.791.119.700 78 Lampiran 11. Komposisi modal kerja No. Deskripsi Jumlah Satuan Biaya satuan Rp Total Rp A Biaya Tetap 1 Tenaga Kerja Direktur 1 orang 4.000.000 4.000.000 Manajer Produksi dan QC 1 orang 2.500.000 2.500.000 Manajer Logistik dan Pemasaran 1 orang 2.500.000 2.500.000 Staf Keuangan dan Administrasi 2 orang 2.000.000 4.000.000 Staf Pemasaran 2 orang 2.000.000 4.000.000 Supir 2 orang 1.000.000 2.000.000 Operator 5 orang 1.500.000 7.500.000 Laboran 2 orang 1.500.000 3.000.000 Total Biaya Tetap 29.500.000 Total Biaya Tetap 1 Tahun 354.000.000 B Biaya Variabel 1 Bahan baku dan penunjang Limbah Tanaman Jagung 117.140,40 kg 7.000 819.982.800 CaOH 2 9.041,40 kg 935 8.453.709 Enzim Selulosa 51,84 kg 375.000 19.440.000 Enzim Xilanase 0,72 kg 375.000 270.000 Enzim β-Glukosidase 0,72 kg 500.000 360.000 Urea 2.238,48 kg 1.200 2.686.176 79 No. Deskripsi Jumlah Satuan Biaya satuan Rp Total Rp B Biaya Variabel 2 Bahan bakar 100 liter 4.500 450.000 3 Listrik 600 KWH 300 180.000 Total Biaya Variabel 851.822.685 Total Biaya Tetap dan Biaya Variabel 10.221.872.220 Total operasional 1 tahun 10.575.872.220 80 Lampiran 12. Penyusutan dan biaya operasional Penyusutan Jenis Nilai Awal Nilai Sisa Umur Ekonomis Penyusutantahun Tanah 70.000.000 70.000.000 - - Bangunan 1.320.000.000 660.000.000 20 33.000.000 Mesin dan Peralatan 2.764.563.364 276.456.336 10 248.810.703 Alat kantor 6.000.000 600.000 5 1.080.000 Kendaraan 150.000.000 15.000.000 10 13.500.000 Total 296.390.703 Biaya Operasional Komponen Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5 Tahun ke-6 Tahun ke-7 Tahun ke-8 Tahun ke-9 Tahun ke-10 Biaya Tetap Gaji 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 354.000.000 Penyusutan 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 296.390.703 Total Biaya Tetap 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 Biaya Variabel Bahan baku dan penunjang 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 851.192.685 Bahan bakar 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 Listrik 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 180.000 Total Biaya Variabel 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 Biaya Operasional 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 81 Lampiran 13. Rekapitulasi produksi Tahun Produksi per tahun liter Biaya tetap Rptahun Biaya variabel Rptahun Biaya per unit produk Rpliter Harga Jual Rpliter Profit Penerimaan Rp BEP Rp BEP liter 1 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 2 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 3 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 4 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 5 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 6 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 7 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 8 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 9 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 10 216.000 650.390.703 851.822.685 6.955 15.000 116 3.240.000.000 882.374.128 58.825 82 Lampiran 14. Proyeksi rugi laba Komponen Tahun ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Penerimaan Penjualan produk 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 Total penerimaan 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 3.240.000.000 B. Pengeluaran Biaya tetap 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 650.390.703 Biaya variabel 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 851.822.685 Total pengeluaran 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 1.502.213.388 EBIT 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 1.737.786.612 Pajak penghasilan 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 486.580.251 LabaRugi setelah pajak 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 83 Lampiran 15. Proyeksi arus kas Deskripsi Tahun ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A. Kas Masuk LabaRugi setelah pajak 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 Nilai sisa 1.080.000 1.024.056.336 Pengembalian modal kerja 2.643.968.055 Modal sendiri 7.435.087.755 Modal pinjaman Total kas masuk 7.435.087.755 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.252.286.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 1.251.206.361 4.919.230.752

B. Kas Keluar