Kondisi Geografis Kondisi Demografis

SMPMTs SMAMAN 3 3 3 Peribadatan Mesjid Mushola Majelis Ta’lim 11 18 15 4 Kesehatan Posyandu Puskesmas Bidan praktek swasta Dukun beranak terlatih 11 1 5 6 Jumlah 109 Sumber: Data dan Informasi Desa Tarikolot 2016

d. Keadaan Ekonomi

Dari Tabel 4.5 di bawah dapat diketahui jumlah penduduk Menurut mata pencaharian. Penduduk yang berprofesi sebagai pengrajin sebanyak 275 orang, buruh pabrik sebanyak 876 orang, bengkel las sebanyak 15 orang, bengkel mobilmotor sebanyak 15 orang, tukang jahit sebanyak 25 orang, pedagang sebanyak 115 orang, warung sebanyak 6 rang, kios sebanyak 55 orang, petani sebanyak 214 orang, berkebun sebanyak 6 orang, kuli bangunan sebanyak 43 orang, supir angkot sebanyak 33 orang, tukang ojeg sebanyak 480 orang, ABRI sebanyak 9 orang, pensiunan sebanyak 17 orang, PNS sebanyak 45 orang dan lain-lain 7817 orang. Dilihat dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa matapencaharian ataupun pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh penduduk Desa Tarikolot adalah buruh pabrik. Tentunya hal ini didukung oleh perkembangan industri yang ada di Desa Tarikolot seperti PT Ricki Putra Globalindo, PT Wacoal Indonesia, PT Untung Terus Sejahtera, PT Sari Rasa dan lain-lain. Tabel 4.5 Mata Pencaharian No Nama Pekerjaan Jumlah 1 Pengrajin 275 2 Buruh Pabrik 876 3 Bengkel Las 15 4 Bengkel MotorMobil 15 5 Tukang Jahit 25 6 Pedagang 115 7 Warung 60 8 Kios 55 9 Petani 214 10 Berkebun 6 11 Kuli Bangunan 43 12 Sopir Angkot 33 13 Tukang ojeg 480 14 ABRI 9 15 Pensiunan 17 16 PNS 45 17 Lain-lain 3817 Jumlah 6094 Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa Tarikolot 2006 Tabel 4.5 Mata Pencaharian No Nama Pekerjaan Jumlah 1 Petani 214 2 Pedagang 525 3 Pegawai Negeri 23 4 TNIPOLRI 102 5 Pensiun 53 6 Swasta 3.556 7 Buruh pabrik 5.253 8 Pengrajin 541 9 Tukang bangunan 96 10 Penjahit 38 11 Tukang las 12 12 Tukang ojeg 121 13 Bengkel 23 14 Sopir angkutan 95 Jumlah 10.652 Sumber: Data dan Informasi Desa Tarikolot 2016 Keadaan ekonomi masyarakat Desa Tarikolot begitu beragam tetapi secara umum lebih banyak mengandalkan sector industri dari pada sector pertanian. Dari data di atas menjelaskan yang bekerja dalam sector pertanian sebanyak 525 orang, pegawai negeri 102 orang, pensiun 53 orang, swasta 3.556 orang, buruh pabrik 5253 orang, pengrajin 541 orang, tukang bangunan 96 orang, penjahit 38 orang, tukang las 12 orang, tukang ojeg 121 orang, bengkel 23 orang dan supir angkuran 95 orang. Bila dibandingkan dari tabel 4.5 dan 4.6 dapat diketahui bahwa mata pencaharian penduduk Desa Tarikolot mengalami peningkatan dalam sektor industri dimana pada tahun 2006 buruh industri sebanyak 876 orang sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 5253 orang.

2. Perubahan Perilaku dalam Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Masyarakat di Lingkungan Kawasan Industri a. Kehidupan Sosial Interaksi sosial pada dasarnya adalah segala tindakan yang dilakukan oleh setiap individu di lingkungan tempat tinggalnya dengan individu yang lain. Dalam interaksi sosial tidak jarang nantinya akan timbul intensitas dalam berhubungan, keakraban dan saling memiliki satu sama lain dan akan cenderung membentuk kelompok. Dalam masyarakat pedesaan yang pada umumnya pasti akan memiliki interaksi yang sangat intens dan sangat dekat, tetapi pada Desa Tarikolot dengan adanya perkembangan industri yang terus meningkat terjadi perubahan dan pergeseran nilai kebersamaan seperti dalam kegiatan gotong royong. 1 Perilaku gotong royong dalam kepentingan umum sebelum hadirnya kawasan industri Kegiatan yang terjadi secara gotong royong pada kepentingan umum adalah seperti pada pembuatan atau perbaikan jalan, membersihkan parit dan renovasi tempat ibadah. Perbaikan jalan dilakukan karena kondisi jalan yang rusak sehingga mengkhawatirkan pengguna jalan. Hal ini dirasakan oleh Ketua RT 0407 yang mengatakan, sebelum adanya kawasan industri, masyarakat sangat antusias dalam mengikuti aktivitas kerja bakti yang menyangkut kepentingan bersama. “dulu… masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan kerja bakti seperti membersihkan lingkungan.” 66 Rasa kebersamaan dan persaudaraan sangat nampak disini. Dengan suka rela warga mengerjakannya hingga selesai, baik dalam menyediakan material maupun proses pelaksanaan. Sebagaimana yang dikatakan Informan : “memperbaiki jalan, parit hingga jalan dulunya dikerjakan oleh masyarakat dengan kerja bakti yang digerakan oleh RT setempat. Dengan sukarela masyarakat turut berpartisipasi hingga pekerjaan selesai. Jadi kebersamaan antar warga sangat kelihatan.” 67 Pernyataan sama disampaikan oleh Bapak H. Maspuloh selaku Kepala Desa : 66 Wawancara Ketua RT 0407, 45 Thn, 04 September 2016, Pukul 11.15 67 Wawancara Buruh Pabrik, 35 Thn, 06 September 2016, Pukul 10.43