Perilaku Konsumtif Perilaku dalam Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di

3 Aspek-aspek perilaku konsumtif Ciri-ciri seseorang yang berperilaku konsumtif ditandai dengan: a Pembeli ingin tampak berbeda dengan orang lain Seseorang melakukan kegiatan membeli barang dengan maksud untuk menunjukkan dirinya berbeda dengan yang lainnya. Seseorang dalam memakai atau menggunakan suatu barang selalu ingin lebih dari yang dimiliki orang lain. b Kebanggan diri Orang biasanya akan merasa bangga apabila ia dapat memiliki barang yang berbeda dari orang lain, terlebih lagi apabila barang tersebut jauh lebih bagus daripada milik orang lain. c Ikut-ikutan Pada umumnya seseorang akan melakukan tindakan pembelian yang berlebihan hanya untuk meniru orang lain dan mengikuti trend mode yang sedang beredar dan bukan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. d Menarik perhatian orang lain Pembelian terhadap suatu barang dilakukan karena seseorang ingin menarik perhatian orang lain dengan menggunakan barang yang sedang popular saat ini. 44 Menurut Lamarto, gejala-gejala konsumitivisme adalah : 1 Adanya pola konsumsi yang bersifat berlebihan, artinya kecenderungan manusia untuk mengkonsumsi barang tanpa batas berfoya-foya dan lebih mementingkan faktor keinginan. 2 Pemborosan, artinya kecenderungan manusia yang bersifat matrealistik dan hasrat yang besar untuk 44 Gultomhans, https:gultomhans.woldpress.com20121014faktor-faktor-yang- mempengaruhi-perilaku-konsumtif, Diakses Selasa, 29 September 2016. memiliki benda-benda tanpa memperhatikan kebutuhannya. 3 Kepuasan semu, artinya kepuasan yang seharusnya dapat ditunda menjadi yang harus segera dipenuhi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian dilakukan oleh Sri Hastuti 2007 di mana judul penelitiannya adalah Gaya Hidup Remaja Pedesaan Studi di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa masyarakat mengalami perubahan dalam hal gaya hidup yang mengarah ke perilaku konsumtif dalam berpenampilan mengikuti perkembangan zaman. 45 2. Penelitian dilakukan Ayi Budi Santosa 2010, meneliti tentang gotong royong menggunakan metode kualitatif dengan judul Sikap Gotong Royong pada Masyarakat Pedesaan Studi Kasus Kampung Batu Reog, Lembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan gotong royong masih ada dan terpelihara kelestariannya dengan adanya kegiatan gotong royong seperti jum’at bersih, pembersihan makam, gotong royong dalam menggalang dana untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia, gotong royong dalam hajatan dsb. 46 3. Penelitian dilakukan oleh Febri Cahya Gumelar 2012 yang berjudul Dampak Perubahan Mata Pencaharian terhadap Perilaku Masyarakat di Pantai Harapan Jaya Kabupaten Bekasi, dengan menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan yaitu masih berbau masyarakat desa. Sedangkan perilaku yang berkaitan dengan perilaku ekonomi, perilaku pola pikir dan perilaku gaya hidupnya, secara umum mengalami perubahan, seperti pendapatan bertambah, pekerjaan tetap, 45 Sri Hastuti, Gaya Hidup Masyarakat Pedesaan, jurnal FISIP Universitas Sumut, Januari 2007, vol 1 no 2. 46 Ayi Budi Santosa. 2010. Sikap Gotong Royong Pada Masyarakat Perdesaan Studi Kasus Kampung Batu Reog, Lembang. Lembang. hidup lebih konsumtif boros, gaya hidup ke kota-kotaan dan pergaulan dalam penampilan lebih glamaour serta lebih banyak menggunakan sarana teknologi dalam komunikasinya. 47 4. Penelitian dilakukan oleh Ana Rosita Sari 2006 yang berjudul Industrialisasi dan Perubahan Pola Perilaku Masyarakat Desa Studi tentang Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Perubahan Pola Perilaku Ekonomi yang terjadi di Desa Tepas, Kec. Geneng, Kab. Ngawi yang menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku masyarakat dengan masuknya industrialisasi yang secara tidak langsung terjadi perubahan mata pencaharian ke sektor industri, pola perubahan perilaku ekonomi masyarakat cenderung konsumtif. Sedangkan perilaku sosial masyarakat tidak peduli pada lingkungan sekitarnya, individualistik. Rutinitas masyarakat terpusat pada sektor industri sehingga rasa kebersamaan sebagai ciri masyarakat menjadi pudar. 48 5. Penelitian dilakukan oleh Elly 2006 yang berjudul Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa di Lingkungan Industri Studi Deskriptif tentang Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Cangkrigmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan yang menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan perilaku konsumtif. Faktor yang mempengruhi seperti untuk membandingkan, tidak ingin ketinggalan zaman, tampil percaya diri, kepuasan, kerengaul dan gengsikelihatan kaya. 49 47 Febri Cahya Gumelar, ‘Dampak Perubahan Mata Pencaharian terhadap Perilaku Masyarakat Studi Psikolog Sosial di Pantai Harapan Jaya Kabupaten Bekasi’ Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2012. 48 Ana Rosita Sari, “Industrialisasi dan Perubahan Pola Perilaku Masyarakat Desa Studi tentang Perubahan Pola Perilaku Sosial dan Perubahan Pola Perilaku Ekonomi yang terjadi di Desa Tepas, Kec. Geneng, Kab. Ngawi, Skripsi Jurusan Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2006. 49 Elly, “Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa di Lingkungan Industri Studi Deskriptif tentang Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Cangkrigmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan”, Skripsi Jurusan Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2006. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini difokuskan pada desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Bogor yang menjadi daerah sekitar kawasan industri. Tempat ini dipilih karena desa tersebut merupakan desa yang paling dekat berada dengan kawasan industri. Secara administratif, Desa Tarikolot berbatasan dengan wilayah: Sebelah Utara : Desa Citeureup Sebelah Selatan : Desa Sukahati Sebelah Timur : Desa Pasir Mukti Sebelah Barat : Desa Karang Asem Timur Untuk lebih jelasnya mengenai tempat penelitian dapat dilihat pada gambar: Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilakukan dari bulan Agustus sampai September 2016. Berikut ini dijelaskan jadwal penelitian dalam bentuk tabel: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No. Kegiatan Bulan Nov 2015 Maret 2016 Mei 2016 Juli 2016 Sept 2016 1 Pengajuan Proposal √ 2 Seminar Proposal √ 3 Penyusunan Bab I- III √ 4 Penyusunan Instrumen Penelitian √ 5 Pengumpulan Data √ 6 Pengolahan Data dan Analisis Data √ 7 Pemeriksaan dan Keabsahan Data √ 8 Penyerahan Hasil Penelitian √

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu penelitian untuk memecahkan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka harus ditempuh dengan langkah-langkah yang relevan dengan masalah yang sudah dirumuskan. Metode penelitian merupakan panduan bagi peneliti dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah kualitatif. “Meleong menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”. 50 Dimana menurut metode ini adalah metode yang dapat menghasilkan data dalam bentuk deskriptif. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Taylor dan Bogdan yang mengemukakan bahwa metode peneltian kualitatif ini dapat diartikan “Sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.” 51

C. Populasi dan Sampel

Populasi menurut Sugiyono adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas : objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain” 52 . Menurut pendapat Nursid Sumaatmadja, populasi adalah “keseluruhan gejala, individu, kasus dan masalah yang kita teliti, yang ada di daerah penelitian, menjadi obyek penelitian geografi itu meliputi kasus masalah, peristiwa tertentu, individu manusia baik sebagai perorangan, maupun sebagai kelompok, dan gejala fisis, sosial, ekonomi, budaya, politik yang ada pada ruang geografi tertentu”. 53 50 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 6. 51 Bagong Syanto, Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Prenada Media Group, 2011, h. 166. 52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 80. 53 Nursid Sumaatmadja, Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan, Bandung: Alumni 1988, h. 112.